5 Cara Mewujudkan Impian, Santai Tapi Tercapai
Cara Mewujudkan Impian, Santai Tapi Tercapai – Mewujudkan impian, sepertinya ini keinginan setiap orang yang mempunyai mimpi, goal dan cita-cita. Masih ingat bagaimana perasaannya ketika bisa mewujudkan impian?
Mimpi liburan di Bali misalnya buat kalian yang pernah atau belum pernah mengunjungi Pulau Dewata ini. Membeli mesin jahit listrik misalnya untuk yang baru mau memulai kursus menjahit atau yang selama ini menggunakan model dinamo.
Atau buat yang sekarang sedang berproses mewujudkan impiannya jadi penulis buku dengan mengawali karir sebagai penulis blog.
Willpower, Disiplin dan Kerja Keras
Kunci dari mewujudkan impian dan keinginan selalu terkait dengan willpower, disiplin dan kerja keras. Kita semua tahu tidak ada yang ekstra dalam meraih sesuatu. Semakin besar impian seseorang, semakin besar juga willpower yang dibutuhkan.
Definisi Willpower
Willpower di dalam bahasa Indonesia adalah
tekad atau kemauan yang keras.
Willpower menurut para psikolog adalah
self-control, kemampuan untuk menunda kepuasan, menahan godaan jangka pendek untuk mencapai tujuan jangka panjang.
Apa hubungannya willpower dengan disiplin?
Sebuah survei di Amerika yang diselenggarakan oleh the American Psychological Association, alasan utama para partisipan Survey tidak berhasil menerapkan pola hidup sehat adalah karena kurangnya willpower.
Bagaimana seseorang dapat mempunyai willpower yang tinggi?
Mereka yang mempunyai willpower tinggi mempunyai kemampuan dan disiplin untuk memaksa mereka melakukan hal yang mereka sebenarnya tidak ingin mereka kerjakan.
Cara Mewujudkan Impian Menjadi Kenyataan, Santai dan Hanya Butuh Sedikit Willpower
Dalam kenyataannya merealisasikan tujuan kita dengan disiplin ini tidaklah mudah. Willpower juga membutuhkan energi yang sangat besar, yang kita sendiri bisa mengalami kelelahan. Belum lagi kesulitan untuk menjaga tingkat willpower supaya tetap tinggi.
Bagaimana jika kita sebenarnya mempunyai cara super produktif yang dapat membantu kita mewujudkan impian dan bisa dilakukan dengan santai? Cara ini tidak memerlukan willpower tinggi, dan bisa dengan santai kita integrasikan ke dalam kehidupan sehari-hari.
Dr. Benjamin Hardy, seorang psikolog yang sudah menerbitkan beberapa buku best selling, menjelaskan bahwa untuk mewujudkan impian, ada beberapa hal yang dari awal sudah harus kita lakukan.
1. Jujur pada diri sendiri.
Jujur pada diri sendiri, terdengar mudah, padahal ini sangat sulit untuk dilakukan. Efek dari berbohong pada orang lain sebenarnya diri kita sendiri yang mendapat efek negatif yang paling besar.
Begitu juga berlaku untuk impian, setiap impian harus dimulai dengan jujur pada diri sendiri, impian apa yang benar-benar kita inginkan dan bukan impian orang lain.
Dasar dari mengetahui apa yang kita inginkan, adalah dengan bertanya pada diri kita “Mengapa kita menginginkan hal itu? Mengapa itu penting untuk diwujudkan? Apa yang harus saya lakukan untuk mencapai mimpi saya, dan seterusnya.
SMART
Agar kita yakin jika goal dan mimpi kita jelas dan dapat diwujudkan, kita dapat menggunakan Metode SMART.
-
Specific/spesifik.
Yaitu simpel, punya alasan yang jelas/rasional, signifikan. Gunakan prinsip 5 “W”- what, why, who, where, which atau apa, mengapa, siapa, dimana dan bagaimana.
Contoh: Kamu ingin meningkatkan ilmu blogging dan kemampuan copywriting agar bisa menjadi seorang finance blogger yang sukses di Indonesia, sehingga kamu bisa membangun karir dan memberikan perubahan signifikan di dalam hidup orang lain.
-
Measurable/dapat diukur.
Sebuah tujuan atau mimpi haruslah dapat terukur, sehingga kita bisa melihat progress kita yang besar pengaruhnya pada motivasi. Tujuan yang terukur harus mempunyai pertanyaan seperti ini, seberapa banyak, seberapa besar, kapan saya tahu kalau tujuan sudah tercapai.
Contoh: Indikator seorang blogger yang sukses buat kamu adalah jika jumlah pengunjung per bulan sebanyak 10 juta pengunjung dan menghasilkan uang per bulan sebesar Rp 20 juta. Kamu tahu jika tujuannya tercapai jika selama 6 bulan jumlah pengunjung dan pendapatan berkisar di angka tsb.
-
Achievable/dapat diraih.
Kita juga harus tahu apakah goal atau mimpi itu realistis dan dapat dicapai. Untuk memastikannya kita dapat bertanya, bagaimana kamu mencapainya dan apakah itu realistis misalnya terkait dengan situasi keuangan atau waktu.
Contoh: Untuk menjadi seorang blogger sukses, kamu perlu meningkatkan kemampuan dengan pelatihan. Apakah ada pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan dia? Jika ada bagaimana dengan waktu pelatihan? Bagaimana dengan biaya pelatihan?
-
Relevant/relevan.
Ini untuk memastikan kalau mimpi kita ini benar benar penting buat kita dan juga penting bagi orang lain. Sebuah mimpi yang relevan adalah mimpi yang memang penting buat dilakukan, usaha yang dilakukan di waktu yang tepat, dapat menjawab kebutuhan orang lain, apakah kita orang yang qualified untuk itu, apakah dapat diaplikasikan dalam kondisi sosial dan ekonomi sekarang.
-
Time-bound/dibatasi waktu.
Semua mimpi, tujuan, cita-cita, wishlist harus ada tanggal deadline, supaya kita dapat fokus dan tetap berada di depan pandangan kita. Kita akan dihadapkan pada pertanyaan kapan, apa yang bisa kita lakukan 4 bulan dari sekarang? Apa yang bisa kita lakukan 4 minggu dari sekarang? Apa yang bisa kita lakukan sekarang?
2. Buatlah rutin dan jurnal dengan fokus pada mimpimu.
Pagi hari adalah waktu yang esensial, yang menentukan bagaimana kita menjalani seharian itu, bagaimana kita mengalokasikan waktu kita dan apa fokus kita di hari itu.
Menciptakan rutin juga memudahkan agar tubuh dan pikiran selaras dan pada akhirnya ketika sudah menjadi kebiasaan, kita tidak memerlukan lagi willpower yang punya peluang kita menciptakan procrastination.
Misalnya saja, ketika fokus kita adalah menulis setiap hari, kita menciptakan ritual atau rutin dalam menulis. Kegiatan ini dapat mengatasi writer’s block sekaligus tidak memerlukan usaha besar bagi willpower.
3. Fokus dan optimisasi waktu kita.
Setelah kita jujur pada diri sendiri dan mencari tahu goal kita dengan teknik SMART, saatnya kini mengaplikasikan ke dalam kehidupan sehari hari.
Jika kita mengikuti alur SMART tadi, kita dapat mengidentifikasi mimpi kita ke dalam langkah-langkah yang harus kita lakukan setiap harinya.
Kita harus mendesain hidup kita supaya langkah-langkah yang harus kita lakukan juga ada di dalam 24 jam itu. Kita harus memprioritaskannya jika benar-benar menginginkannya, dan tidak menaruhnya di prioritas terakhir.
Semakin kita memprioritaskannya, semakin fokus itu tidak akan bergeser dari pandangan kita, semakin banyak progress yang kita buat dan pada akhirnya kita akan lebih semangat lagi mengerjakannya.
4. Eliminasi distraksi atau hal yang tidak seiring dengan tujuanmu.
Kita harus mengesampingkan hal lain yang menyulitkan kita untuk mewujudkan impian. Berkata “tidak” adalah hal sulit, tetapi jika kita memperkuat pendirian kita, seiring berjalannya waktu akan lebih mudah.
Ingat waktu kita berharga, alokasikan untuk fokus kita mewujudkan mimpi. Jika orang lain melakukan hal “B”, bukan berarti kita juga harus ikut. Kita yang memegang kendali akan hidup kita, bukan orang lain.
Kita yang menjalani hidup dan mimpi kita, dan bukan orang lain! Karena itu hanya lakukan yang sesuai dengan fokus kita, bukan fokus orang lain.
Jika kita ingin mempunyai pola makan lebih sehat dan turun berat badan, berikan semua makanan yang mengandung gula ke tetangga misalnya. Isi kulkas dengan makanan yang bernutrisi, dan kedepannya buatlah menu makanan mingguan, yang selain juga dapat menunjang nutrisi yang kita butuhkan juga budget friendly.
Ini lebih mudah, dibandingkan menggunakan willpower untuk menahan diri tidak makan makanan mengandung gula yang tersedia di lemari penyimpanan atau kulkas.
Hal-hal yang bisa menjadi distraksi lainnya adalah rumah yang berantakan. Di dalam buku berjudul Less Doing, More Living. Seorang ahli dalam bidang produktivitas dan teknologi, Ari Meisel mengatakan
Untuk mengatur hidup kita secara benar, kita harus menentukan batas bawah dan atas untuk segala hal.
Kita perlu ingat, tidak semua barang kita butuhkan. Cobalah untuk mengurangi barang-barang yang tidak kita butuhkan, sehingga kita lebih banyak mengalokasikan waktu untuk fokus mewujudkan impian dibanding untuk mengurus barang-barang yang tidak kita butuhkan.
5. Mimpi itu Bukan Tujuan Akhir
Banyak orang berpikir mewujudkan mimpi adalah akhir dari mimpi itu. Sehingga ketika dia mencapai mimpi itu, dia akan kebingungan menentukan langkah selanjutnya yang harus dilakukan.
Ketika kita berhasil, maka kita membutuhkan mimpi yang baru lagi untuk meneruskan kesuksesan kita mewujudkan mimpi yang pertama.
Mimpi atau goal adalah kendaraan bagi self-improvement. Mereka itu adalah metode untuk mengatur hidup kita agar dapat mewujudkan mimpi yang kita mau. Mimpi, tujuan, cita-cita itu tidak ada titik akhirnya sampai kita meninggal.
Kesimpulan
Orang mengenal untuk dapat mewujudkan mimpi, kita harus mempunyai willpower tinggi, disiplin dan kerja keras. Bergantung kepada willpower membutuhkan energi dan usaha yang luar biasa besar. Oleh karenanya banyak orang gagal di dalam prosesnya.
Ada cara yang super produktif yang bisa membantu kita mencapai apa yang kita mau dengan santai, dan tidak memerlukan willpower setiap saat.
Semua itu berawal dan diakhiri dengan jujur pada diri sendiri.
Memang sulit untuk jujur, karena ada perasaan tidak ingin terlihat lemah di depan orang lain, tidak ingin mengecewakan orang lain, dan lain-lain. Akibatnya kita menjadi tidak jujur terhadap apa yang kita benar-benar impikan dan ingin capai.
Jujur pada apa yang memang kita inginkan dengan teknik SMART.
Buatlah rutin dan jurnal dengan fokus pada mimpimu
Optimasi waktu yang kita miliki dengan memprioritaskan fokus kita di dalam kegiatan sehari-hari, dengan mengalokasikan waktu untuk kegiatan yang menunjang mimpi kita dan mengeliminasi distraksi.
Ketika kita sudah meraih mimpi kita, jangan jadi bingung.
Tetap jujur pada diri sendiri, tentukan apa yang kita mau, ikuti apa saja yang harus kita lakukan, sukses dan mimpi pasti terwujud.
Yang tidak kalah pentingnya adalah ketika kita sudah berusaha, serahkan semuanya pada Yang Maha Kuasa.
Sudah siapkah kalian untuk mewujudkan mimpi ?
Stay safe … xoxo
Referensi
Dr. Benjamin Hardy, Willpower Doesn’t Work, 2016
Dr. Benjamin Hardy, Artikel di Medium.com
Buku Managemen