Review Buku Ikigai, Alasan untuk Hidup Bahagia (2017)
Resume Buku Ikigai, Alasan untuk Hidup Bahagia. Apa yang orang cari di dalam hidup? Tentunya kebahagiaan, yang bisa dalam berbagai bentuk, karena keinginan orang berbeda-beda.
Kebahagiaan pun terkadang tingkatannya bisa berubah. Jika semisal sekarang kita bahagia karena memiliki kendaraan. Ketika sudah terbiasa, perasaan kita menjadi tidak sebahagia dulu lagi.
Begitu juga dengan mimpi. Ketika mimpi pertama berhasil kita wujudkan, lalu tanpa kita sadari ternyata mimpi berikutnya telah berhasil kita capai. Lalu kemana perginya kebahagiaan?
Setelah itu kita mungkin bertanya “Apa makna hidup?” “Apa yang sebenarnya dicari?” dan mungkin kita juga mempertanyakan kembali mimpi-mimpi kita. Apakah benar itu yang kita inginkan?
Di dalam artikel kali ini, saya tidak hanya akan memberikan review buku ikigai melainkan juga resume apa yang penting dari buku ini.
Mari kita mulai.
Review Buku Ikigai
Judul Buku: IKIGAI: The Happiness Secret to a Long and Happy Life / IKIGAI: Rahasia Hidup Bahagia dan Panjang Umur Orang Jepang
Pengarang: Hector Garcia, Francesc Miralles
Penerbit: Penguin Books (Edisi Bahasa Inggris)
Pokok Bahasan: ikigai dan empat faktor pendukungnya. Jika semuanya berhasil dijalankan, kita dapat menjalani hidup yang bahagia dan hidup lebih lama. (Terlepas mati adalah urusan Sang Pencipta)
Alasan membaca buku ini: Pandemi corona memberikan saya waktu untuk melihat kembali apa yang ingin saya capai dalam hidup, apa yang penting dan alasan untuk bahagia. Tidak pernah ada kata terlambat untuk memulai sesuatu.
Blurb
Klik di bawah ini untuk melihat blurb.
Orang Jepang percaya bahwa setiap manusia mempunyai Ikigai (alasan untuk hidup) yang membuat mereka bahagia dan selalu semangat menjalani hidup.
Buku ini merupakan hasil penelitian terhadap rahasia hidup orang Jepang yang rata-rata berusia di atas 100 tahun (centenarian) yang tinggal di zona biru.
Mereka selalu bangun di pagi hari dengan semangat dan aktif bekerja di bidang yang disukai sampai tua tanpa benar-benar “pensiun”-sebuah kosakata yang tidak akan kita temukan dalam bahasa Jepang.
Tak heran, jika Ikigai telah mengantarkan bangsa Jepang masuk dalam deretan manusia dengan rata-rata harapan hidup tertinggi di dunia.
Daftar Isi
Klik di bawah ini untuk melihat daftar isi dari buku Ikigai, karya Hector Garcia.
Saya memang selalu memasukan daftar isi setiap membuat resume untuk meningkatkan kemampuan membaca termasuk mengingat isi buku.
Pendahuluan
I. Ikigai
The art of staying young while growing old
II. Antiaging Secrets
Little things that add up to a long and happy life
III. From Logotherapy to Ikigai
How to live longer and better by finding your purpose
IV. Find Flow in Everything You Do
How to turn work and free time into spaces for growth
V. Masters of Longevity
Words of wisdom from the longest-living people in the world.
VI. Lessons from Japan’s Centenarians
Traditions and proverbs for happiness and longevity.
VII. The Ikigai Diet
What the world’s longest-living people eat and drink.
VIII. Gentle Movements, Longer Life
Exercises from the East that promote health and longevity
IX. Resilience and Wabi-sabi.
How to face life’s challenges without letting stress and worry age you
Epilogue
Ikigai: The art of living
Resume Buku IKIGAI
Dua penulis yang bekerja di belahan dunia yang berbeda berhasil meneliti kunci dari hidup bahagia dan panjang umur dari orang Jepang. Mereka menemukan bahwa orang di desa Ogimi, Okinawa rata-rata mempunyai umur yang lebih panjang. Seperti yang kita tahu kalau di Jepang, banyak orang yang sudah berumur lebih dari 100 tahun yang masih hidup dan sehat.
Penulis berhasil merumuskan empat elemen dari ikigai yang saling bersinggungan dan 10 aturan di dalam Ikigai.
Yuk kita bahas lebih dalam
Menemukan tujuan hidup
Setiap orang pasti mempunyai tujuan hidup, yang membuat dia bersemangat bangun di pagi hari untuk beraktivitas. Ada yang mungkin sudah menemukannya, ada yang mempertanyakan kembali dan ada yang masih mencari di dalam diri. Setiap orang mempunyai tingkatan yang berbeda untuk itu.
Ikigai adalah “Alasan untuk Hidup” dapat membantu kita menemukan tujuan hidup ini dan bagaimana kita menjalani kehidupan dengan bahagia dan panjang umur.
Yang pertama kita lakukan adalah mengerti bagaimana prinsip ikigai ini bekerja.
Di dalam ikigai ada empat hal yang saling beririsan dan mempengaruhi satu sama lain, yaitu
1. What you love (apa yang kita sukai) – Mission (Misi)
2. What the world needs (apa yang dunia butuhkan) – Vocation (Pekerjaan)
3. What you can be paid for (untuk apa kamu dibayar) – Profession (Profesi)
4. What you are good at (apa yang kamu kuasai) – Passion (hasrat)
Kita dapat melihat dimana kah kita berada di dalam diagram ikigai di bawah ini dan apa yang masih harus kita perbaiki.
Apa yang kita sukai
Mengerjakan apa yang kita sukai, yang membuat kita present at that moment sehingga kita hanyut dengan apa yang kita kerjakan (flow state).
Present at the moment adalah ketika kita sadar betul dengan apa yang kita lakukan saat ini, detik ini. Ini bukan tipe yang mengerjakan untuk menggugurkan kewajiban. Mengerti kan apa yang saya maksud?
Kegiatan yang kita sukai tidak hanya hobi seperti misalnya memotret, menggambar, berkebun, membaca, dsb. Namun, bisa juga apa yang menjadi tanggung jawab kita seperti pekerjaan atau juga mengurus rumah tangga.
Jika kita sudah menemukan apa yang kita kuasai dan dunia butuhkan, maka kita sudah mempunyai MISSION (Misi).
Awalnya kita merasa puas dan bahagia dengan apa yang kita lakukan. Seiring berjalannya waktu, kita merasa ragu, tidak yakin apakah apa yang kita lakukan memberikan pengaruhnya kepada dunia. (lihat diagram di atas).
Yang harus kita lakukan adalah meningkatkan kemampuan diri, sehingga kita dapat memberikan pengaruh kepada orang lain untuk melakukan hal yang sama untuk dunia.
Apa yang Dunia Butuhkan
Jika kamu pernah membaca buku “Berani Tidak Disukai”, kedua penulis yang juga orang Jepang menjelaskan tentang pentingnya berperan di dalam komunitas.
Di dalam buku ikigai diterangkan bahwa kita tidak hanya hidup untuk diri kita sendiri namun juga berguna untuk orang lain di sekitar kita. Ini akan memberikan kita perasaan dibutuhkan dan menambah tujuan kita untuk hidup.
Jika sudah menemukan sesuatu yang membayar kita baik dan mempunyai pengaruh terhadap dunia, kita sudah memiliki VOCATION (Pekerjaan).
Setelah beberapa lama yang muncul di sini biasanya adalah perasaan jenuh dan kosong ketika apa yang kita kerjakan sudah seperti rutinitas.(lihat diagram dari buku ikigai di atas).
Yang bisa kita lakukan adalah menantang diri sendiri untuk melakukan perubahan dan meningkatkan kemampuan.
Sesuatu yang membuat kamu dibayar
Pekerjaan dan gaji yang kita terima dapat memberikan kita alasan untuk bahagia. Bagaimana tidak? Kita dapat mencukupi kebutuhan kita dan keluarga juga mungkin dapat membantu orang lain.
Bayangkan jika kita tidak mempunyai pekerjaan, kita pasti stres karena tidak bisa membayar kebutuhan. Sementara untuk menjadi panjang umur dan bahagia, kita tidak boleh larut dalam stres.
Sedikit stres baik , namun stres yang akut dapat memicu berbagai penyakit.
Carilah pekerjaan yang membayar sepadan dengan tanggung jawab yang kita emban, sehingga kita dapat hidup nyaman. Untuk pengeluaran, prioritaskan yang penting, yang memberikan kontribusi besar untuk kelangsungan hidup. Sebesar apapun nominal yang kita peroleh, jika kita tidak dapat mengalokasikannya dengan baik malah akan memberikan stres dan kita tidak akan hidup bahagia.
Jika sudah melakukan apa yang kita kuasai dan kita dibayar untuk itu, maka kita sudah menemukan PROFESSION (profesi).
Permasalahan disini yang mempunyai potensi membuat kita tidak bahagia adalah apakah kita mencintai pekerjaan kita atau tidak, dan apakah pekerjaan kita memberikan dampak pada dunia (lihat diagram dari buku ikigai di atas).
Apa yang harus kita lakukan? tanyakan pada diri sendiri apa yang sebenarnya kita sukai dan kerjakan. Temukan apa passion kita, sesuatu yang membuat kita “hidup” dan merasa berkontribusi ketika melakukannya.
Apa yang kamu kuasai
Di dalam buku ikigai juga menerangkan tentang usaha kerja keras dan latihan, sama seperti yang diungkapkan dalam buku Grit Angela Duckworth.
Tidak semua orang terlahir dengan bakat yang menonjol, namun bukan itu saja yang menentukan keberhasilan seseorang. Bakat jika tidak terasah dengan baik, maka akan menjadi tumpul. Berbeda jika kita terus berlatih walaupun tidak mempunyai bakat, kemampuan kita akan terus meningkat seiring berjalannya waktu.
Teruslah berlatih sampai kita menjadi benar-benar ahli dalam kemampuan itu. Temukan tantangan yang baru lainnya yang dapat meningkatkan kualitas diri.
Kerja keras dan latihan ini dapat membentuk pribadi kita menjadi lebih tangguh menghadapi rintangan, yang terus meningkatkan kemampuan diri sendiri dan mencari jalan keluar dari setiap permasalahan.
Jika sudah menemukan apa yang kita kuasai dan sukai, maka kita sudah menemukan PASSION (hasrat). Kita menemukan kesenangan dari apa yang kita kerjakan, sekarang tinggal bagaimana menjadikan kesenangan itu menjadi sesuatu yang membayar kita (lihat diagram di atas).
Favorite Quote
Kesimpulan
Yang dapat saya simpulkan dari buku ikigai ini adalah untuk menjalani hidup yang bahagia,
kita harus mengerjakan apa yang kita kuasai dan sukai, yang membayar kita sepadan dan dapat berkontribusi terhadap perubahan dunia yang lebih baik.
Jika kita mau, pasti kita dapat menemukan alasan untuk bahagia.
Untuk melihat bagaimana kehidupan centarian di desa Ogimi dapat kita lihat dalam video berdurasi 1:35 di bawah ini.
Setelah membaca artikel ini, apa yang terbersit dalam pikiran kalian? Sudah berapa persen ikigai dalam hidup kalian? share di kolom komentar di bawah ya.
Stay safe … xoxo
Baca juga: 10 Aturan Konsep Hidup Ikigai
Referensi
Ikigai, The Japanese Secret to a Long and Happy Life – Hector Garcia and Francesc Miralles (2017)