If Rudyard Kipling, Terjemahan & Analisis Puisi (1895)
If Rudyard Kipling. Puisi If adalah puisi karya peraih Nobel di bidang literatur, Rudyard Kipling — yang diterbitkannya pada tahun 1910 di dalam buku berjudul Rewards and Fairies. Puisi If ditulis sekitar tahun 1895 sebagai tribut bagi Leander Star Jameson.
Puisi If mengandung nilai-nilai ajaran filosofi Stoic – Stoicism yang banyak menjadi topik di awal tahun 1900 an di Negara Inggris.
Sebenarnya apa ajaran stoicism?
Menurut kamus Oxford,
Stoicism is the endurance of pain and hardship without the displays of feelings and without complaint.
Filosofi stoic mempunyai fondasi hidup harmoni. Salah satu yang menganut konsep stoic ini adalah konsep Ikigai di Jepang.
If Terjemahan dan Makna Puisi
Petunjuk:
Hitam: text asli.
Biru: terjemahan puisi.
Ungu: arti/makna puisi If by Rudyard Kipling.
If
Jika
If you can keep your head when all about you
Are losing theirs and blaming it on you;
If you can trust yourself when all men doubt you,
But make allowance for their doubting too;
If you can wait and not be tired by waiting,
Or, being lied about, don’t deal in lies,
Or, being hated, don’t give way to hating,
And yet don’t look too good, nor talk too wise;
Jika kau dapat berkepala dingin ketika semua orang di sekitarmu
kelabakan dan menyalahkanmu;
Jika kau dapat percaya pada dirimu sendiri ketika semua orang meragukanmu
Tetapi juga menghargai keraguan mereka padamu;
Jika kau dapat menunggu dan tidak lelah menunggu,
atau, dibohongi, janganlah berbohong,
atau, dibenci, jangan membiarkan dirimu terbawa kebencian
Dan walaupun begitu tidak terlihat menonjol, ataupun berbicara terlalu bijak;
Jika kau dapat bersikap tenang ketika semua orang di sekitarmu panik dan menyalahkanmu atas kepanikan yang terjadi;
Jika kau tetap percaya diri meskipun tidak ada orang yang mempercayaimu, walau begitu kau tidak marah dan tetap mempertimbangkan pendapat mereka;
Jika kau dapat bersabar dalam kondisi apapun;
Jika kau dapat menghindari berbohong meskipun orang-orang berbohong padamu;
Jika kau tidak menaruh kebencian meskipun orang-orang membencimu;
Jika kau berbudi luhur namun tidak pernah berpikir kalau kau lebih baik dan lebih pintar dari yang lain;
If you can dream—and not make dreams your master;
If you can think—and not make thoughts your aim;
If you can meet with triumph and disaster
And treat those two impostors just the same;
If you can bear to hear the truth you’ve spoken
Twisted by knaves to make a trap for fools,
Or watch the things you gave your life to broken,
And stoop and build ’em up with wornout tools;
Jika kau dapat bermimpi–dan tidak menjadikan mimpi-mimpimu sebagai penguasamu;
Jika kau dapat berpikir — dan tidak menjadikan pikiran-pikiranmu sebagai tujuan akhirmu;
Jika kau dapat menghadapi kemenangan dan kehancuran
Dan memperlakukan keduanya dengan cara yang sama;
Jika kamu menghadapi kenyataan yang kau sudah ungkapkan
Diputarbalikan oleh orang-orang tak jujur agar orang-orang bodoh diperdaya,
Atau menyaksikan kehancuran hal-hal dalam hidup yang telah kamu perjuangkan,
Dan merendahkan dirimu dan membangunnya kembali dengan peralatan tua;
Jika kau punya harapan dan ambisi tanpa menghalalkan segala cara untuk mendapatkannya dan tidak hanya memikirkannya melainkan juga mewujudkan impian melalui tindakan; Jika kau dapat berpikir kritis tanpa larut dalam pemikiranmu;
Jika kau dapat melihat kesuksesan dan kegagalan sebagai sesuatu yang sementara dan kau mampu tumbuh dalam kondisi itu, tanpa larut dalam kondisi terlalu bahagia dan terlalu sedih;
Jika kau dapat menahan diri ketika orang tidak bertanggung jawab memutar balikan perkataanmu untuk membodohi orang lain;
Jika kau dapat tegar ketika kehilangan segalanya dan bangkit kembali dengan semangat pantang menyerah memanfaatkan apa yang tersisa;
If you can make one heap of all your winnings
And risk it on one turn of pitch-and-toss,
And lose, and start again at your beginnings
And never breathe a word about your loss;
If you can force your heart and nerve and sinew
To serve your turn long after they are gone,
And so hold on when there is nothing in you
Except the Will which says to them: “Hold on”;
Jika kau dapat membuat satu tumpukan dari semua kemenangan
Dan mempertaruhkannya dalam satu putaran permainan lempar koin
Dan kalah, dan memulai lagi dari permulaan
Dan tidak pernah sekalipun mengeluh tentang kekalahanmu;
Jika kau mampu memaksakan hatimu dan sumber kekuatanmu
Untuk menebus panjang kekalahanmu
Dan tetap bertahan ketika tidak ada lagi yang tersisa pada dirimu
Kecuali keinginan yang mengatakan kepada mereka: “Tunggu dulu”;
Jika kau mampu mempertaruhkan segala yang kamu punya dalam satu putaran permainan judi, lalu kalah dan kehilangan segalanya. Dan kamu membangun semua kembali dari awal tanpa mengeluh sedikit pun; Jika kau mampu mendorong dirimu maksimal sampai kau merasa kelelahan fisik dan mental, walau demikian kau tetap punya tekad untuk terus maju;
If you can talk with crowds and keep your virtue,
Or walk with kings—nor lose the common touch;
If neither foes nor loving friends can hurt you;
If all men count with you, but none too much;
If you can fill the unforgiving minute
With sixty seconds’ worth of distance run—
Yours is the Earth and everything that’s in it,
And—which is more—you’ll be a Man, my son!
Jika kau mampu berbicara dengan orang banyak dan tetap mempertahankan kebaikan hatimu,
Atau berjalan dengan raja–namun tidak kehilangan sikap dan bergaul dengan rakyat jelata
Jika baik musuh-musuh maupun teman-teman tercinta tidak mampu menyakitimu;
Jika semua orang dapat mengandalkanmu, tetapi tidak terlalu;
Jika kau mampu mengisi menit tak termaafkan
Dengan jarak enam puluh detik yang layak ditempuh–
Milikmu adalah bumi dan segala yang ada di dalamnya,
Dan–terlebih lagi–kamu akan menjadi seorang pria, anakkmu!
Jika kau mampu bergaul dengan sekumpulan orang tanpa kehilangan nilai-nilai moral yang kau pegang;
Atau bergaul dengan orang-orang kaya tanpa menjadi angkuh kepada yang ekonominya di bawahmu;
Jika tidak ada seorang pun yang mampu menyakiti hatimu;
Jika kau mampu memperlakukan orang lain dengan hormat, tanpa melebihkan hormatmu kepada orang tertentu;
Jika kau mampu mengisi setiap detik, menit dalam hidupmu dengan sesuatu yang bermanfaat–
Jika kau mampu berlaku seperti itu, maka dunia ada di dalam genggamanmu — dan yang terpenting adalah kamu menjadi seorang pria sejati, anakku
Silahkan klik link Youtube di bawah ini untuk sama-sama menikmati dan meresapi puisi If Rudyard Kipling.
If by Rudyard Kipling(Original Version)
If
Poem by Rudyard Kipling
If you can keep your head when all about you
Are losing theirs and blaming it on you;
If you can trust yourself when all men doubt you,
But make allowance for their doubting too;
If you can wait and not be tired by waiting,
Or, being lied about, don’t deal in lies,
Or, being hated, don’t give way to hating,
And yet don’t look too good, nor talk too wise;
If you can dream—and not make dreams your master;
If you can think—and not make thoughts your aim;
If you can meet with triumph and disaster
And treat those two impostors just the same;
If you can bear to hear the truth you’ve spoken
Twisted by knaves to make a trap for fools,
Or watch the things you gave your life to broken,
And stoop and build ’em up with wornout tools;
If you can make one heap of all your winnings
And risk it on one turn of pitch-and-toss,
And lose, and start again at your beginnings
And never breathe a word about your loss;
If you can force your heart and nerve and sinew
To serve your turn long after they are gone,
And so hold on when there is nothing in you
Except the Will which says to them: “Hold on”;
If you can talk with crowds and keep your virtue,
Or walk with kings—nor lose the common touch;
If neither foes nor loving friends can hurt you;
If all men count with you, but none too much;
If you can fill the unforgiving minute
With sixty seconds’ worth of distance run—
Yours is the Earth and everything that’s in it,
And—which is more—you’ll be a Man, my son!
Puisi If Rudyard Kipling dalam Kacamata Analisa Expert
Puisi ini mengemukakan bagaimana kita harus mempunyai moral yang tinggi. Bagaimana kita harus bersikap dan berperang melawan diri sendiri dalam hal ini ego. Ini jelas ditegaskan di dalam stanza
” If you can meet with Triumph and Disaster
And treat those two impostors just the same“
Menahan diri dan tahu bagaimana bersikap ketika sedang meraih kemenangan dan kegagalan. Tidak larut dalam keduanya. Kemenangan tidak lantas menjadikan seseorang tinggi hati, dan sebuah kegagalan tidak menjadikan seseorang rendah diri dan hancur berantakan. Keduanya dapat “menipu” dan bersifat sementara, jadi jangan terlalu serius sehingga membuat kita melupakan kalau kita hidup dan masih punya kesempatan yang lain.
Sama ketika penulis meminta anaknya untuk tetap sabar dan tenang membangun hidupnya kembali ketika hancur berantakan.
Puisi ini bukan hanya didedikasikan oleh seorang ayah kepada anaknya, tetapi oleh para ayah untuk anak-anaknya untuk menjadi seorang pria seutuhnya. Ada sisi maskulinitas yang ditonjolkan di dalam puisi ini. Walau begitu puisi ini masih tetap relevan bagi perempuan, termasuk saya.
Stanza dari puisi ini banyak dipergunakan. Salah satunya di pintu masuk pemain ke lapangan tennis All England Wimbledon, yang berbunyi,
” If you can meet with Triumph and Disaster
And treat those two impostors just the same“
T.S Elliot juga memasukan puisi ini ke dalam buku koleksi puisi yang diberi judul “A Choice of Kipling’s Verse” pada tahun 1941.
Agatha Christie juga tampaknya salah seorang penggemar karya-karya Rudyard Kipling. Di dalam salah satu bukunya berjudul Lord Edgware Dies, dia menuliskan disana
“Jaman sekarang tidak banyak orang membaca karya Kipling”
Bagaimana Pendapat Kalian?
Puisi Inggris ini adalah salah satu puisi kesukaan saya. Sejak 2017, saya mulai tertarik dengan minimalisme. Tidak hanya gaya hidup yang berubah, namun juga berpengaruh terhadap mindset lebih sederhana dalam menyikapi permasalahan hidup.
Like attracts like
Seiring berjalannya waktu, saya mulai menemukan buku-buku yang menjelaskan lebih dalam tentang stoic. Dan siapa yang menyangka, buku favorit ketika masa remaja, “Don’t Sweat the Small Stuff” juga mengandung filosofi yang sama.
Salah satu stanza puisi If yang saya sukai adalah photo di atas, tentang bagaimana mempunyai impian dan pemikiran dalam tidak lantas menjadikan kita diperbudak oleh impian, harapan dan pikiran kita sendiri.
Apakah sahabat suka dengan puisi ini? Apakah analisa dan terjemahan puisi If Rudyard Kipling dapat dimengerti?
Stay Safe … xoxo
Baca juga: Invictus by William Ernest Henley
Baca juga: Go and Catch a Falling Star by John Donne
Referensi
If, Wikipedia.
Rudyard Kipling, Wikipedia.