Teach me to hear mermaids singing,
Or to keep off envy’s stinging
And find
What wind
Serves to advance an honest mind
Ajari, cara mendengar putri duyung berlagu,
Atau menampik sengat cemburu,
Coba carikan
Mana gerangan
Angin yang membenihkan kejujuran
Hal yang tidak mungkin dilakukan berikutnya adalah mendengar putri duyung bernyanyi. Sebenarnya mahluk laut mitologi Yunani yang terkenal dengan nyanyiannya adalah Sirens (mahluk berwujud setengah wanita setengah burung) , bukan putri duyung. Seperti yang salah diinterpretasikan oleh John Donne disini. Mustahil mendengarkan nyanyian mereka tanpa kita mati menjadi korbannya.
Pada bait berikutnya penyair mengilustrasikan ketidakmungkinan di bait pertama dengan bait berikutnya, yaitu mengindahkan perasaan iri. Dia juga menambahkan bait berikutnya yang dibuat unik, seperti pada lagu, yaitu tentang alasan (angin) apa yang mendorong seseorang dapat berbuat jujur dan tidak jujur.
If thou be’st born to stranger sights,
Things invisible to see,
Ride to ten thousand days and nights,
Till age snow white hairs on thee
Jika kamu lahir ditakdirkan bersua
Keajaiban tak kasat mata,
Tempuhlah selaksa pergantian surya
Sampai usia memutihkan rambut di atas kepala.
Untuk menguatkan keyakinannya di stanza pertama, dia menambahkan di stanza yang kedua ini. Bahwa meskipun seseorang sudah terlahir dengan kekuatan melihat sesuatu yang tidak bisa dilihat orang lain, dia perlu melakukan perjalanan selama 10 ribu hari sampai dia menua dan rambutnya memutih.
Thou, when thou return’st, wilt tell me,
All strange wonders that befell thee,
And swear,
No where
Lives a woman true, and fair.
Kamu, ketika kamu kembali, akan mengatakan kepadaku
Semua keanehan ajaib yang menimpamu
Dan bersumpah,
Di dunia
Tiada wanita setia, yang juga jelita
Selama perjalanan selama 10 ribu hari, yang sama dengan 24 tahun, orang itu akan mengalami banyak hal ajaib. Namun, tidak pernah sekalipun, dia melihat seorang wanita yang cantik dan setia. Pada bait ini terbaca jelas pandangan pesimis tentang sebuah hubungan yang setia.
If thou find’st one, let me know,
Such a pilgrimage were sweet;
Yet do not, I would not go,
Though at next door we might meet;
Namun, jika bertemu, beritahu cepat,
Mengunjunginya tentu membuat bahagia;
Namun, tidak, aku tak akan berangkat,
Biarpun hanya ke rumah tetangga;
Jika orang itu menemukan kriteria wanita yang setia, dia minta untuk diberi tahu. Dia bahkan mengatakan perjalanan menemukan wanita itu (seperti sebuah ziarah, lebih dari sekedar perjalanan) akan sangat berarti. Namun kemudian Penyair merubah pikirannya dan mengatakan dia tidak akan pergi menemui wanita itu bahkan sekalipun mereka hidup bertetangga.
Though she were true, when you met her,
And last, till you write your letter,
Yet she
Will be
False, ere I come, to two, or three.
Walau dia setia saat bersua,
Dan tetap setia sampai suratmu tiba,
Akan tetapi
Belum lagi
Aku tiba, pasti telah selingkuh, dua tiga kali.
Karena meskipun wanita ini setia, bahkan sampai orang ini menulis surat pada penyair. Dia akan tetap berselingkuh sampai penyair datang.
3 Comments
Hastira
pastinya sangat sulit menerjemahkan puisi dibanding tulisan lain, karena puisi banyak diksinya
renov
Hallo Kak Tira,
saya masih belajar Kak. Kalau sesuai diksi puisi juga belum bisa sebenarnya. Masih inkonsisten dan cenderung menterjemahkan apa adanya. Komen dari Kakak ini jadi mengingatkan saya lagi akan pentingnya pemilihan diksi ketika menterjemahkan. Makasih banyak ya kak Tira 🙂 .. xoxo
Pingback: