Tipping Point
Reviews

Review Buku Tipping Point, Rahasia Jadi Viral (2002)

Tipping Point

Review Buku Tipping Point, Rahasia jadi Viral dari Malcolm Gladwell. Di jaman sekarang, orang sudah biasa menggunakan platform untuk mempublish konten yang dibuatnya. Namun, terlepas dari kualitas isinya, ada yang menjadi viral dan ada yang tidak. 

Dimanakah perbedaannya?

Coba kita perhatikan sekeliling kita sekarang, tanpa memandang usia dan status ekonomi, banyak sekali yang membuat konten di sosial media. Pertanyaan yang bahkan banyak muncul belakangan ini adalah cara agar viral di tiktok. Memang platform satu ini sekarang sedang banyak digemari. 

Simak artikel di bawah ini untuk mengetahui rahasianya dari Malcolm Gladwell-seorang jurnalis berkebangsaan Kanada yang banyak terkenal dengan bukunya selain Tipping Point, yaitu Blink, Outliers, Talking to Strangers, What the Dog Saw dan David and Goliath.

Review Buku Tipping Point

Judul Buku: THE TIPPING POINT How Little Things Can Make a Big Difference / THE TIPPING POINT, Bagaimana Hal-Hal Kecil Berhasil Membuat Perbedaan Besar.

Pengarang: Malcolm Gladwell

Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama

Pokok Bahasan: Berawal dari menganalisa tingkar kejahatan di New York, Malcolm Gladwell kemudian menganalisa banyak tren yang menyebabkan suatu produk atau kebiasaan menjadi booming. Dia kemudian menjabarkannya dalam prinsip yang dapat kita pahami.

Alasan membaca buku ini: Kedekatan dengan situasi sekarang membuat saya tertarik untuk membaca buku yang sebenarnya sudah keluar dua dekade lalu.

Blurb

Klik di bawah ini untuk melihat blurb.

 

Tipping point adalah saat ajaib ketika sebuah ide, perilaku, pesan, dan produk menyebar seperti wabah penyakit menular.

 

Sama seperti satu orang sakit dapat menyebabakan epidemi flu, begitu pula sentilan yang disasar dengan tepat dapat menyebabkan terjadinya tren fesyen, popularitas sebuah produk baru, atau menurunnya tingkat kriminalitas secara drastis. Buku bestseller ini,yang di dalamnya Malcolm Gladwell menyelidiki dan secara brilian menjelaskan fenomena Tipping point, telah mengubah cara berfikir orang di seluruh dunia tentang memasarkan suatu produk dan menyebarkan ide.

 

Gladwell memperkenalkan kepada kita tipe-tipe kepribadian orang yang secara alami bisa bertindak sebagai penyebar ide dan tren baru, orang-orang yang menciptakan fenomena world of mouth atau ketok tular. Ia menganalisis tren-tren dalam dunia mode, merokok, acara televisi untuk anak-anak, direct email, dan hari-hari pertama Revolusi Amerika untuk menemukan petunjuk-petunjuk tentang cara membuat sebuah ide menjadi sangat menular. Ia juga mengunjungi sebuah komunitas religius, sebuah perusahaan teknologi tinggi yang sukses, dan salah seorang penjual terbesar di dunia untuk menunjukkan cara memulai dan mempertahankan epidemi sosial.

 

Tipping point merupakan kisah petualangan intelektual yang ditulis dengan semangat yang mudah mennular dan menggali kekuatan dan kebahagiaan dari berbagai ide baru. Yang paling penting, buku ini juga sebuah peta petunjuk jalan menuju perubahan, dengan sebuah pesan yang penuh harapan-bahwa orang imajinatif, asalkan memasang tuasnya di tempat yang benar, tidak mustahil mampu menggeser bumi dan kedudukannya-mengubah dunia.

Daftar Isi

Klik di bawah ini untuk melihat daftar isi dari buku Tipping Point, karya Malcolm Gladwell.

 

Saya memang selalu memasukan daftar isi setiap membuat resume buku, dalam upaya untuk meningkatkan kemampuan membaca, mengerti dan tidak melewatkan poin yang penting dibahas.

 

Pendahuluan

Satu

Tiga Kaidah Epidemi

 

Dua

Hukum tentang Yang Sedikit:

Para Penghubung, Para Bijak Bestari, Para Penjaja

 

Tiga

Faktor Kelekatan:

Sesame Street, Blue’s Clues, dan Virus Pendidikan

 

Empat

Kekuatan Konteks (Bagian Satu):

Bernie Goetz dan Naik-Turunnya Kriminalitas di New York City

 

Lima

Kekuatan Konteks (Bagian Dua): 

Angka 150 yang Ajaib

 

Enam

Studi Kasus:

Kabar Burung, Sepatu Olahraga, dan Keterampilan Menerjemahkan

 

Tujuh

Studi Kasus:

Bunuh Diri, Merokok, dan Upaya Menemukan Rokok yang Tidak Melekat

 

Delapan

Kesimpulan, Fokus, Uji dan Keyakinan

Tipping Point Malcolm Gladwell

Resume Buku Tipping Point

Masih ingat dengan film pendek Tilik yang menjadi viral beberapa tahun setelah diupload ke Youtube? Tentu saja dari segi kualitas, film pendek indie ini bagus, tapi mengapa baru viral belakangan?

 

Jika kita lihat berdasarkan teori Gladwell, film pendek Tilik ini mengalami Tipping Point. 

Tipping point, that magic moment when an idea, trend or social behaviour crosses a threshold, tips and spreads like wildfire. (Malcom Gladwell)

Tipping point adalah saat ajaib ketika ide, perilaku pesan dan produk menyebar seperti wabah penyakit menular.

 

Contoh lainnya adalah aplikasi TikTok yang semula hanya di Cina, kemudian mulai terkenal ketika bergabung dengan app dari Cina lain yaitu musical.ly, dan sesudah itu seketika di semua negara ber-TikTok ria.

 

Sesuatu yang viral mempunyai tiga karakteristik, yaitu punya sifat menular (contagiousness), perubahan kecil dapat bermakna besar dan perubahannya tidak bertahap, tetapi dramatis.

 

Lalu bagaimana proses penyebaran ide dan siapa saja yang berperan penting?

 

 

 

 

Prinsip Menyebarkan Ide

Ada tiga prinsip untuk menyebarkan ide ini kemana-mana, yaitu:

1. The law of the few / Hukum tentang yang sedikit.

2. The stickiness factor / faktor kelekatan.

3. The power of context / kekuatan konteks.

 

Apa hubungan ketiganya untuk menjadikan sesuatu menjadi viral? Yang mencari cara agar viral di TikTok yuk merapat.

 

 

 

 

The Law of the Few /
Hukum tentang yang Sedikit

Malcolm Gladwell secara spesifik mengidentifikasi tiga tipe orang yang berperan penting dalam menjadikan sesuatu viral dan menyebar komunikasi ini, antara lain:

1. Connectors / para penghubung.

2. Mavens / para bijak bestari.

3. Salesmen / para penjaja.

 

Para penghubung adalah orang yang supel dan punya banyak sekali kenalan serta kerabat sehingga memungkinkan ide atau konten ini berpindah dan diperbincangkan dari satu grup ke grup lainnya.

 

Para bijak bestari adalah orang yang tahu banyak, memiliki pengetahuan dan keterampilan sosial untuk memicu trend ini. Ditambah lagi mereka selalu ingin membantu. Ini yang menjadi daya tarik dari para bijak bestari, sehingga ketika dia menyampaikan tentang satu hal, orang menjadi tertarik.

 

Para penjaja adalah orang yang mempunyai pengalaman dan passion dalam menjual suatu produk atau ide. Mereka dapat mempengaruhi orang untuk tertarik pada ide atau produk itu.

 

 

The Stickiness Factor / faktor kelekatan

Di dalam faktor kelekatan (stickiness factor) mengatakan bahwa ada cara tertentu untuk membuat sebuah kesan mudah menular dan terus diingat.

Sesuatu jika kita ulik atau lakukan perubahan meskipun sederhana, misal dalam cara penyajian atau cara menyusun informasi. Hal itu dapat menghasilkan perbedaan yang signifikan dampaknya.

Cara ini berbeda untuk setiap orangnya. Yang bisa kita lakukan adalah mencoba, menganalisa dan jika tidak sesuai dengan yang kita harapkan, maka kita coba lagi.

Kunci agar sesuatu bisa melekat: analisa, lakukan perubahan, analisa kembali.

Ingat, Jika belum melekat, tidak akan viral!

Pada intinya, agar dapat viral kita dapat mengubah isi komunikasi, yaitu menampilkannya dalam bentuk pesan yang mudah diingat sehingga melekat dalam pikiran seseorang dan menggerakannya untuk bertindak.

The Power of Context / Kekuatan Konteks.

Di dalam kekuatan konteks, waktu dan lingkungan berperan penting dan paling besar mempengaruhi tindakan seseorang dibandingkan kepribadian mereka.

Malcolm Gladwell menggunakan hipotesis The Broken Window untuk menjelaskan kekuatan konteks. 

Hipotesis “The broken window / jendela pecah” adalah salah satu teori yang paling berpengaruh di dunia kriminologi.

Ini diterapkan di kota New York pada tahun sekitar pertengahan 90’an dimana mengalami penurunan drastis kriminal. Hal ini disebabkan karena dua pemimpin kotanya menerapkan hipotesis ini.

Untuk menurunkan tingkat kejahatan besar seperti pembunuhan, pemerkosaan, pemimpin kota meminta agar semua tanda seperti grafiti, kaca pecah dan bau pesing dibenahi. Mengapa? karena banyaknya tanda kriminal ini seperti memberikan tanda kalau tidak ada polisi yang bertugas. Pada akhirnya tanda kriminal itu akan meluas, dan kejahatan pun makin tinggi.

Dengan memperbaiki jendela yang rusak, menghapus grafitti ternyata menciptakan lingkungan yang berkesan “disini tidak ada kriminal”. Pada akhirnya mampu menurunkan angka kriminal itu.

Lalu apa hubungannya dengan tindakan seseorang?

Seperti yang dikatakan di awal, orang tidak akan bertindak yang sama sepanjang waktu. Misalnya saja jika orang itu jujur, dia tidak mungkin jujur di setiap saat. Atau ketika kita melabeli seseorang dengan “pintar”. Dia tidak pintar di dalam segala bentuk kecerdasan. 

Di dalam psikologi, ini dinamakan dengan “The Fundamental Attribution Error” (FAE). 

The Fundamental Attribution Error adalah ungkapan keren untuk mengatakan bahwa ketik akita harus menafsirkan perilaku orang lain, orang cenderung melebih-lebihkan peran kemampuan atau pribadi, namun meremehkan peran situasi dan konteks. (hal 243).

Kita akan selalu mencari penjelasan yang disposisional (sesuai dengan kecenderungannya atau lazimnya, seperti contoh di atas “pintar”, “jujur”) untuk satu kejadian, namun melupakan penjelasan yang sesuai konteks.

Intinya sesuai dengan konteks.

Kemudian terkait dengan penjelasan broken window tadi, jika kita ingin menjadi seseorang yang sukses, tempatkan diri kita bersama orang-orang yang sukses pula. Jika ingin pintar, tempatkan bersama orang-orang yang pintar. 

Favorite Quote

The answer is that the success of any kind of social epidemic is heavily dependent on the involvement of people with a particular and rare set of social gifts
Malcolm Gladwell
Author, journalist and public speaker

Kesimpulan

Dari review buku Tipping point ini dapat saya simpulkan, bahwa untuk menciptakan sebuah produk atau jasa yang diterima oleh masyarakat luas, kita tidak bisa melupakan peran ketiga orang di dalam teori tipping point ini – para penghubung, bijak bestari dan salesmen.

Namun yang lebih terpenting adalah melakukan usaha yang sebaik-baiknya dulu, baru kemudian kita memikirkan akan analisa dan tipping point.

 

Jika ingin mendengar penjelasan langsung dari Malcolm Gladwell mengenai Tipping Point bisa dilihat di kanal Youtube di bawah ini.

 

Stay safe … xoxo

 

Referensi

The Tipping Point, Bagaimana Hal-Hal Kecil Membuat Perbedaan Besar – Malcolm Gladwell (2002)

TikTok, wikipedia

2 Comments

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *