
5 Teknik Belajar Otodidak yang Efektif dan Mudah Diterapkan
5 Teknik Belajar Otodidak yang Bisa Kamu Terapkan. Di dalam kehidupan kita, kebanyakan keahlian yang dimiliki adalah hasil belajar mandiri atau yang lebih dikenal dengan otodidak.
Otodidak atau autodidak berawal dari keingintahuan seseorang akan sesuatu topik. Tidak hanya keahlian yang benar-benar baru diketahui, tetapi bisa jadi keahlian yang sebelumnya didapat dari lembaga formal seperti sekolah.
Ketika saya belajar sendiri biasanya berdasarkan curiosity /ke ‘kepo’an karena tertarik suatu keahlian atau pengetahuan dan terkadang karena kebutuhan.
Contohnya saja blogging, yang saya pelajari secara mandiri karena kebutuhan akan menulis. Ketika mengevaluasi diri sendiri, saya menyadari bahwa saya perlu meningkatkan kemampuan komunikasi. Cara untuk meningkatkannya yaitu dengan belajar menulis.
Menulis adalah cara paling efektif untuk belajar berkomunikasi secara tulisan, yang jika dilakukan secara konsisten akan berdampak pada cara kita berkomunikasi secara lisan.
Kemampuan menulis sendiri sudah kita miliki dari sejak tingkat Sekolah Dasar. Beranjak ke tingkat selanjutnya sampai ke Universitas, kita belajar menuangkan pikiran lewat tulisan secara terstruktur. Namun terkadang kita lupa akan struktur pemikiran ini, dan itulah yang kini saya mulai mempelajarinya lagi.
Pengertian Otodidak atau Autodidak
Apa itu otodidak?
Pengertian otodidak menurut KBBI dan Wikipedia,
pengertian Autodidak atau otodidak adalah orang yang mendapatkan keahlian dengan belajar sendiri, tanpa arahan dan bimbingan dari ahlinya (seperti guru, dosen dan profesor) atau institusi pendidikan (seperti sekolah, universitas). Pada umumnya, otodidak adalah individu yang memilih sendiri subjek yang akan mereka pelajari, bahan pelajarannya, menentukan ritme dan waktu belajar. Otodidak mungkin mendapat atau tidak mendapat pendidikan formal dan apa yang mereka pelajari sendiri bisa bentuknya penambahan atau alternatif dari pendidikan formal.
Autodidak berasal dari bahasa kuno Yunani, Auto yang artinya sendiri dan didaktos artinya mendalami dalam hal belajar. Otodidak atau autodidak berarti seseorang yang memperoleh pengetahuan dan kemampuan secara mandiri.
Jadi apa itu belajar otodidak?
Belajar otodidak adalah belajar mandiri dimana kita menentukan bidang apa yang ingin kita pelajari (musik, seni, otomotif, menulis, dll), mengumpulkan materi untuk kita pelajari, menjadwalkan latihan sampai pada akhirnya kita memperoleh kemampuan yang diinginkan.
Kemampuan itu diperoleh melalui aktivitas mengamati, mencoba sendiri, membaca, meneliti dan meningkatkan kemampuan itu ke level tertentu/meng-improve.
Sebelum zaman modern seperti sekarang, semua orang kebanyakan belajar sendiri. Di Indonesia sendiri, kewajiban untuk menempuh pendidikan formal baru / wajib belajar baru diatur dalam Landasan pokok keberadaan sistem pendidikan nasional UUD 45 Bab XIII, Pasal 31, ayat (1) yang menyatakan bahwa: Tiap tiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran.
Menurut Wikipedia, pada tahun 2015 yang lalu sedang dibuat rancangan peraturan wajib belajar 12 tahun untuk seluruh rakyat Indonesia.
Sebelumnya banyak kendala bagi seseorang untuk menempuh pendidikan formal, diantaranya status ekonomi dan jenis kelamin.

Belajar Otodidak Dulu dan Sekarang
Ada perbedaan yang mencolok antara gaya belajar ini jaman dulu dengan sekarang. Beberapa faktor di bawah ini yang membedakan,
Akses informasi.
Masyarakat di desa maupun di kota kini mempunyai akses internet. Jika seseorang mampu memaksimalkan itu, dia akan dapat meng-upgrade diri nya dengan belajar otodidak keahlian tertentu yang dia butuhkan.
Berbeda dengan pendidikan formal, belajar otodidak berarti juga merancang kurikulum tersendiri dan melakukan filter pengetahuan atau informasi yang salah dan yang sudah tidak lagi aktual.
Spesialisasi.
Spesialisasi adalah keahlian yang dibutuhkan sekarang ini.
Dulu kita cukup mengenal Marketing, sekarang ini Marketing ada banyak spesialisasi, mengikuti kebutuhan. Contohnya saja E-commerce, Content Manager, dan masih banyak lainnya.
Poin Penting Sebelum Belajar Otodidak
Saat seseorang memutuskan belajar otodidak atau autodidak , ada hal yang mempengaruhi keputusannya baik itu faktor internal maupun eksternal.
Apapun itu faktor yang mempengaruhinya, yang pertama kali harus dilakukan adalah:
Tentukan tujuan yang ingin dicapai.
Tanyakan pada diri sendiri, tujuan apa yang ingin dicapai. Semakin terperinci sebuah tujuan, semakin mudah kita memotivasi diri sendiri.
Apakah kemampuan baru ini kita perlukan untuk mencari penghasilan, misalnya atau untuk meningkatkan keahlian di pekerjaan? atau untuk mengisi waktu luang sebagai hobi?
Gunakan teknik SMART (specific, measurable, achievable, relevant and time bound) untuk memudahkan kita menentukanmencapai tujuan.
Tentukan waktu yang kita butuhkan untuk menguasai keterampilan/keahlian baru itu.
Melakukan self-assessment.
Self-assessment adalah mengukur antara kemampuan kita sekarang dengan kemampuan yang menjadi tujuan kita. Apakah kita sudah mempunyai kemampuan itu sebelumnya? Apa saja yang dibutuhkan agar bisa mencapai kemampuan yang kita inginkan.

Teknik Belajar Otodidak
1. Motivasi dan rasa ingin tahu yang besar.
Motivasi dan rasa ingin tahu adalah faktor terbesar di dalam belajar otodidak. Terlepas ini adalah bidang yang benar-benar baru atau sudah pernah dipelajari sebelumnya.
Oleh karena itu penting untuk memperhatikan faktor penting yang diperlukan sebelum memulai belajar otodidak yang disebutkan di atas, yaitu tujuan ,waktu dan self-assesment.
Motivasi bisa didapatkan dari dalam (internal) atau dari luar (eksternal). Motivasi ini yang membuat kita tidak menyerah ketika gagal yang akan sering kita temui ketika kita belajar otodidak.
2. Memahami topik atau keahlian itu dari pandangan secara global.
Bukan hanya kita perlu memahami dasar dari kemampuan yang ingin kita miliki ini, tetapi perlu juga mengetahui bagaimana prosesnya dapat berlangsung. Disini kita membutuhkan tidak hanya satu pandangan, melainkan berbagai pandangan.
Hal-hal yang dapat kita lakukan diantaranya dengan membaca buku, melakukan riset (hal apa saja yang penting dalam belajar hal ini), dan terlibat dalam diskusi.
Cobalah juga untuk mencari referensi buku dari sumber terpercaya, misalnya dari Universitas. Biasanya mereka mengeluarkan list judul buku panduan yang menunjang satu mata kuliah.
Misalnya saja jika kita ingin belajar programming dasar. Coba cari buku apa saja yang dipelajari di jurusan ilmu komputer. Ini bisa kita dapatkan di website universitas. Kemudian cari tahu apa yang kita butuhkan sebagai penunjang misal spesifikasi laptop.
3. Membuat jadwal dan konsisten mengerjakannya.
Seperti halnya menciptakan kebiasaan lain, misalnya jika ingin menjadi penulis maka kita harus membiasakan menulis. Contoh lainnya semisal ingin menjadi penulis dan menghindari writer’s block, kita juga perlu menciptakan rutin.
Sesuaikan dengan jadwal kita dan waktu belajar yang paling sesuai, terlebih lagi jika sifatnya tidak urgent. Berikan kelonggaran untuk kita mengerjakannya, misalnya seminggu sekali.

4. Berlatih
Ada beberapa hal yang diperlukan agar bisa sukses dalam berlatih.
Waktu untuk belajar dan berlatih (ada hubungannya dengan poin nomor 3). Kapan kita bisa menerima informasi dengan baik? Apakah di pagi hari atau siang hari atau malam hari?
Cobalah untuk memadukan berbagai teknik belajar, dan lihat mana yang paling cocok untuk kita. Misalnya jika kamu visual dan kinestetik, menggunakan flash card untuk belajar bahasa asing.

5. Membangun Network.
Membangun network diperlukan untuk proses pertukaran informasi, yang mungkin orang lain dapatkan dari pengalaman mereka atau referensi.
Bergabung dengan orang yang mempunyai satu kesamaan dengan kita, atau dengan fokus yang sama. Ini membantu kita untuk mem-boost motivasi ketika kita sedang down.
Bisa dimulai dengan mengikuti forum-forum atau ikut komunitas baik itu komunitas belajar atau bahkan yang profesional jika memang biasa.
Kita juga bisa aktif dalam diskusi atau bertanya apa yang sekiranya menjadi kendala kita saat itu.
Kesimpulan
Belajar otodidak bisa dalam bidang apa saja, misalnya blogging, belajar sejarah, komputer, belajar aplikasi Canva yang berguna dalam dunia blogging, bikin kue (baking), memasak, berkebun, sejarah, bahasa asing, astronomi dan masih banyak lainnya.
Apa kendala yang paling sulit?
Share dengan yang lain di kolom komentar juga ya 😉
Stay safe … xoxo


You May Also Like

Jurnal Khayalan di Tanos Walking Challenge Day 3
September 10, 2020
Song: Go and Catch a Falling Star, Terjemahan Puisi (1633)
Juli 4, 2021
80 Comments
Fanny_dcatqueen
Ini sinyal internetku LG masalah kali yaa -_-. Aku baca tulisan ini, tp berakhir di bagian poin penting belajar otodidak. Hanya sampe ‘melakukan self assesment’
Masuk ke 5 teknik belajar otodidak, ga ada lanjutannya..harusnya ada kan ya mba? Dr kmrn sinyal di aku parah 🙁
renov
Uppss sorry.
coba di refresh say. Aku tadi lupa copy-in dari draft heuheu. Pikiran udah di bantal wkwk karena udah lewat jam tidur.
Lintang
Bener penting banget self assesment dan belanja jam terbang
renov
iya kak, supaya kita tahu masih kurangnya dimana dan bisa memperbaiki kekurangan itu dengan keahlian otodidak yang ingin Kakak peroleh.
wahyuindah
aku lebih sering belajar otodidak mbak, karena lebih niat dan biasanya konsisten. hehe… bikin blog misalnya. tenaga, pikiran dan uang kayak gak jadi beban ya. karena dinikmati. dan biasanya belajar otodidak itu ke bidang yang kita suka. btw tipsnya oke nih, bisa diterapkan.
renov
Keren nih kakak, semakin sering belajar otodidak, semakin tahu diri sendiri mana cara belajar yang paling efektif.
SulLfaiNi
Dapat ilmu pagi²💐
Terimakasih Kaka💐
Amel
Kadang ada juga anggapan bahwa yang belajar otodidak lebih bagus pemahamannya, karena benar2 mencoba dari awal dengan mungkin sempat ada gagalnya.
renov
Sama-sama. Makasih Kak Sulfaini sudah berkunjung.
dewi apriliana
Sekarang ini belajar otodidak bisa jadi lebih mudah ya dengan adanya akses informasi yang terbuka lebar di internet. Tapi kalau saya susahnya pada semangat konsistensinya. Kadang semgat di awal saja , beberapa waktu kemudian terus bosen. waduuh
Ovi roro
Sepertinya samaan deh kita kak dalam hal nulis blog. Tapi, kalau aku ada kendala, yang sering di repotin itu si kak Tri hehe tapi untung selalu sabar ngasih tahu.
renov
Hallo Kak Ovi, Alhamdulillah ada support system tempat bertanya.
Tetap semangat dalam menulis Kak. 🙂
renov
Betul kak, mau belajar apa aja bisa. Platform pun bisa kita pilih tergantung mana yang paling cocok dengan cara belajar kita.
yonal regen
bisa belajar kaya secara otodidak ga ya kak ren? 🙂
Nurafrinaapr
Keren! Terimakasih tips nya kak
renov
Hallo Kak Nur, makasih banyak Kak.
renov
Hallo kak Yonal,
bisa tuh belajar buat kaya …
Mungkin dengan mendalami bidang yang mau kita geluti yang bisa jadi peluang agar uang bekerja untu kita .. hehe
Jihan Fauziah
Yeeeyyyyy aku belajar nulisnya otodidak…. Seneng punya kemampuan di luar kemampuan akademis yaa…
Purnama Indah
Konsisten! Itu yg paling sulit buatku..heu
wahyuindah
otodidak memang butuh keseriusan ya mbak. karena kesadaran diri yang diperlukan. saya belajar naskah skenario juga otodidak.berdarah darah. tapi ada hasilnya. semua dari niat dan komitmen menjalankannya.
renov
Betul kak Indah,
niat, keseriusan dan komitmen bisa jadi motivasi diri yang paling besar.
renov
Hallo Kak Jihan,
pastinya senang banget apalagi dikasih bonus kalau menulis dapat meningkatkan kemampuan diri.
Ghina
hal otodidak yang masih males untuk dirutinkan adalah bikin baking. sungguh, karena seringnya berkali-kali gagal, aku jadi banyak malesnya daripada antusiasnya. terlebih yg suka hasil bakingku cuma anakku aja, suami ga suka, huhu. kalo yg pengen bgt tapi blm greget (gimana ini maksudnya) belajar desain. dulu ikutan kelompok menulis biar diajarin adobe, eh sampe sekarang ga menyentuh aplikasi tersebut sama sekalii. pengen pengennya doank, haha
renov
Duhhh aku juga nggak bisa baking mah.
Semua mesti sesuai ukurannya, sementara aku masak aja tergantung lidah.
Ilustrasi bagus tuh neng, semoga suatu hari bisa belajar.
Belajar untuk memulai dulu aja.
Aelvin
Hmmm..
Apa ya yg dipelajari secara otodidak??
Kayaknya nulis sih, Kak..
Bener banget sih, Kak.. Konsisten dan ikut komunitas yang sama mendukung banget..
renov
Hallo Kak Al,
tetap semangat ya menulisnya. Makasih sudah mampir
Indah Ladya
Yeayy, dapet ilmu baru nih! Terima kasih mbakk
renov
Hallo Kak Indah, makasih juga sudah mampir yaa
Maria Ulfah
Waaaah seru banget niiii pembahasannya. Kebanyakan belajar otodidak Kak, duh apalagi kalo masalah minat hehe.
Paling susahnya sih, saat dianggap salah sama lingkungan kita. Harusnya kamu tu belajar ini, ngedalemin ini, dsb. Tapi berusaha buat memantapkan diri kok, setidaknya mereka komen berarti mereka peduli sama apa yang kita lakukan.
Shafira - ceritamamah.com
Aku juga mvak renov pernah ngalamin merasa otodidak bljr videografer editing krn motivasi mau ksh video ke tmn dulu pas SMA. Jadi belakar habis2an..hihi…
renov
ihhh kerennn tuh neng…
belajar ngedit video.
Semoga proses belajar dan hasilnya bikin memory yang tidak terlupakan.
renov
Hallo neng Maria,
wahh seru nih yang sudah punya banyak pengalaman belajar otodidak.
Betul tuh, lingkungan kalau ngga support dan cuman ngandelin motivasi dari dalam, berat.
Astriatrianjani
Belajar otodidak tuh emang butuh kemauan yang keras ya mbk. Karena kita sendiri yang harus mendorong semangat untuk belajar. Saya dulu sempat belajar bahasa jepang ketika libur sekolah. Biasanya saya ulang-ulang dari bab 1 sampai bab terakhir yang saya pelajari tiap hari, tiap pagi selama setengah atau satu jam. Udah ada perkembangan dan saya juga nggak kesulitan. Sayangnya nggak ada teman yang punya keinginan sama jadinya ya ngobrol sendiri. Dan setelah lulus sekolah saya perlahan-lahan lupa semuanya, udah lupa sama huruf-hurufnya juga😂 sayang banget sih.
renov
Sayang banget mbak, karena belajar bahasa Jepang sulit. Abjadnya berbeda dan membacanya.
Mungkin bisa dimulai lagi, mbak.
Pingback:
Martin Eko setiawan
Terima kasih, tipsnya bakal kepakai banget buatku mbak. Soalnya lagi mau belajar otodidak lagi nih
renov
Sama-sama kak Martin.
Tetap semangat belajarnya.
nurul afiati
Belajar otodidak ternyata lebih seru karena pasion berperan penting. Biasanya otodidak belajarnya dari hati
renov
Setuju Kak Nurul.:)
Mita Indah Sari
belajar otodidak itu perlu karena kita diharuskan mandiri bukan
renov
Iya itu juga salah satunya Kak Mita.
April
Yeaay, otodidak = merdeka belajar.
renov
hahaha .. merdeka dalam menentukan jadwal sendiri ya Kak.
Grandys Mawarni
untuk belajar otodidak ini sebenarnya kalo ada kemauan ya kak, aku juga sekarang merasa bersyukur akses internetnya baik jd bisa banyak hal-hal yg bisa diexplore
Twitter: @iffiarahman
Salah satu keahlian otodidakku adalah ngeblog teh. Dari 0 banget belajar kaya anak bayi sampai sekarang pun
renov
Hallo Neng Iffia,
dirimu sangat menginspirasi :).
renov
Alhamdulillah kalau gitu neng Grandys 🙂
Tetap semangat.
mutia ramadhani
Masih belum optimal melakukan self assesment. Hahahaha. Jadi, kalo ada apa-apa pasti nanyain adik, kakak, mama, atau ibu soal kemampuan diri. Terima kasih sharingnya.
renov
Hallo Kak Mutia, sama-sama kak 🙂
Bety Kristianto
Skill menulis adalah salah satu hal yang aku pelajari secara autodidak. Nggak ada mentor, ngak pernah belajar formal. Hanya jurus nekat dan semangat aja belajar blogging dan nulis buku sampai akhirnya diterbitkan. Baru setelah itu, mulai belajar bersama komunitas hehehe. kebalik ya….
renov
Mbak Bety ini jadi sebenarnya berbakat di dalam menuls sebelumnya.
Jadi begitu mempelajari walaupun autodidak, bisa menghasilkan buah karya berupa buku.
Congrats mbak 🙂
Sitatur Rohmah
Sama hal nya kayak aku secara otodidak mengasah kemampuan menulisku, awal mula nya sih nulis hanya untuk sharing kehidupan sehari hari. Tapi semakin aku tau besarnya peluang, aku semakin mendalami dan suka diskusi ke teman yang jauh lebih senior dariku tentang penulisan yang baik itu gimana.
Apalagi sekarang apapun bisa search di internet ya kan..
renov
Alhamdulillah mbak sudah ke tahap berikutnya selain mengasah kemampuan menulis.
Memang komunitas itu penting, untuk selalu update dan bisa membantu meningkatkan semangat kita juga.
Arai Amelya
Ada kebanggan sendiri gitu ya kak ketika berhasil melakukan sesuatu, meraih pencapaian secara otodidak. Buat saya, belajar otodidak itu ya life-skill. Cuma dari poin di atas saya masih kesulitan dengan konsistensi, hiih sampe gemes haha
renov
bener banget Kak Arai. Otodidak tuh life skill, apalagi kalau kondisi tidak memungkinkan untuk belajar secara formal.
Pingback:
enny
Saya belajar desain photoshop dan belajar ngeblog itu otodidak juga. Setelah tahu sedikit dari belajar sendiri pas ada kelas baru ikutan kelas buat memperdalam ilmunya. Belajar otodidak itu menyenangkan apa lagi di era sekarang sumber gratis tersedia banyak di internet.
gemaulani
Keahlian otodidak yang sedang saya pelajari tentang editing artikel kak, lumayan juga ternyata tantangannya. Yang kupikir cuma ngedit typo sama tanda baca dan kata udah sesuai dengan KBBI dan EBI atau tidak, ternyata lebih dari itu. Cuma kerasa kurang maksimal kayaknya karena saya belum menentukan waktunya mau berapa lama belajar otodidak ini dan belum bisa mengatur jadwal, masih berantakan ehehe. makasih tipsnya
Helmiyatul Hidayati
Wah aq ga bakat belajar otodidak kalo mau bisa melakukan sesuatu.. Haha
renov
Wahhh Kak Gema, self-editing article itu menantang banget, dan sulit. belajar dari buku kah?.
Semangat ya kak, dan semoga semakin terorganisir.
Nurhilmiyah
Nah, belajar secara otodidak pun perlu melakukan self assesment ya, soalnya kl cuma belajar2 sendiri tp gak ada evaluasi khawatir gak tau progressnya sampai mana, kekurangannya gimana dan bisa berpeluang bikin cepat berpuas diri ya, tfs Mba Renov ^^
renov
Benar banget Kak Mia.
Tidak ada arah dan tujuan apa yang mau dicapai, bisa bikin cepat puas padahal mungkin masih banyak yang harus kita ketahui.
Linda Puspita
Aku juga blog belajar otodidak kak, dari lihat atau contoh blog teman. Sampai rajin browsing tips tips. Kemudian ikut kelas juga sangat membantu jika memang mengalami kesulitan. Biasanya kalau otodidak. mentok dan gak nemui jawaban kita jadi malas lanjut ‘kan?
renov
Iya, Kak Linda .. mencari jawaban itu bisa menghabiskan banyak waktu, dan kita juga harus banyak trial dan error.
Aisyah Dian
Saya belajar ngeblog juga otodidak kak. Seru aja setiap kali nemu ilmu baru yang kita dapat secara tak sengaja gini ya. Baking juga gitu. Toss sama lah beratti kita kak
renov
Toss juga kak Aisyah 🙂
Eka fl
Aku belajar gambar juga otodidak, nhutak ngatik komputer juga blogging. Belajar jadi emak juga otodidak, hehehe. Nampaknya, semua orang pasti punya pengalaman belajar otodidak, dan ga sedikit malah jadi sukses dg belajar otodidak
Merida merry
Belajar otodidak ini bikin ketagihan lho, Mbak. Aku ingat banget, waktu awal-awal kerja dulu, perusahaan tempatku berkerja masih manual banget. Bikin invoice manual, rekap faktur manual, rekap stock manual, dll-nya manual. Asli semuanya manual. Satu bulan kerja aku mulai merasa lelah, dan juga pusing. Karena untuk mencari data tertentu, kudu bongkar arsip. Akhirnya aku coba2 bikin program sendiri pakai Ms. Access. Cari info di google, trus langsung praktekin. Gitu terus. Setelah melalui trial n error, alhamdulillaah, aku berhasil. Program itulah yang membantuku kerja selama 5 tahun. Info dari teman yang masih di sana, beberapa tahun setelah aku resign program itu masih dipakai oleh perusahaanku.
renov
Bener banget tuh Kak, MS. Access memudahkan untuk stocking dan office work. Aku pernah coba Ms.Access tapi nggak berhasil hehehe
renov
nah itu bener … belajar Mom ngga ada akademinya dan nggak ada kelulusannya. Padahal belajarnya panjang banget.
Fadli
Saya belajar blogging dan web design juga otodidak. Meskipun hasil belajar otodidak sangat melekat, hanya saja metode belajar ini cukup boros waktu. Yah, jika dibandingkan belajar dengan mentor. Tapi kurangnya belajar dengan mentor itu cepat lupa karena diajari bukan melalui pencarian dan coba-coba sendiri
renov
Bener banget bang. Boros waktu, dan kita juga nggak tahu apakah yang kita pelajari itu sudah benar atau belum.
Kokoh Hendra
Do it your self and you will learn it
Andayani Rhani
Wah kerenn banget informasinya kak. Tapi PR saya yang utama dan satu-satunya kayaknya belajar konsisten deh hehe masi mood”an
renov
Semangat Kak. Konsistensi dan Mood itu saya rasakan juga.
Pingback:
Pingback:
Pingback:
Pingback:
Pingback: