6 tips ampuh untuk tipe belajar visual – Tujuan dari belajar adalah transfer ilmu sehingga seseorang yang belajar dapat memiliki pengetahuan yang baru. Kemampuan belajar di dalam kehidupan pekerjaan adalah persyaratan mutlak untuk pengembangan kompetensi seseorang.
Saya disini mau cerita sedikit, bagaimana proses belajar di dalam pekerjaan itu dibutuhkan.
Biasanya setelah penerimaan karyawan di sebuah perusahaan, akan ada yang namanya training on the job. Di dalam prosesnya, akan ditemani seorang buddy atau mentor yang sengaja ditunjuk oleh atasan selama penyesuaian masa kerja di awal dengan job description/deskripsi pekerjaan.
Ketika sudah mulai beradaptasi dengan pekerjaan, kita pun terkadang dituntut keterampilan atau pengetahuan baru jika ada perubahan semisal dalam aturan atau sistem. Tidak berhenti sampai disitu, proses belajar terus berlanjut setiap kali kita menemui kesulitan di pekerjaan, dan mampu menyelesaikannya.
Berita baik: kemampuan belajar itu ada di dalam diri setiap orang.
Berita buruk: banyak dari kita yang kehilangan kemampuan itu seiring perjalanan hidup kita.
Bahkan tempat akademisi formal juga belum tentu dapat meningkatkan kemampuan belajar ini.
Satu formula ampuh untuk memperoleh kembali kemampuan belajar kita adalah dengan,
“Belajar untuk kembali belajar”
Tidak peduli seberapa tua usia kita, tetapi kita dapat mulai mempelajari teknik belajar ini.
Kalau menurut peribahasa Jerman,
“Übung macht den meister”,
diterjemahkan dalam bahasa Inggris
“Practice makes the master”
atau dalam Bahasa,
“Latihan membuat kita menjadi seorang ahli”.
Ketika kita ingin mempunyai kemampuan belajar, kita belajar juga dengan:
Sering keluar dari comfort zone kita.
Mencoba mengerjakan pekerjaan dengan teknik berbeda atau belajar sesuatu yang baru.
Melakukan observasi, menganalisa kesalahan dan meminta feedback atau masukan dari ahlinya, misal atasan kita.
Bertanya.
Membaca buku atau mengikuti pelatihan yang sesuai dengan kompetensi yang ingin kita tingkatkan.
Mengetahui apa tipe belajar kita.
Tipe-Tipe Belajar
1. Tipe belajar visual.
Tipe ini akan optimal jika belajar dengan bantuan visual atau apa yang ditangkap matanya. Contohnya seperti dari gambar, grafik, video, slide presentasi, dan materi visual lainnya.
2. Tipe belajar auditory.
Tipe ini akan optimal jika belajar dengan bantuan apa yang dia dengar. Contohnya seperti dari audio book, seminar, presentasi, dan materi audio lainnya.
3. Tipe belajar kinestetik.
Tipe ini akan optimal jika belajar dengan mencobanya langsung.
4. Tipe belajar dengan membaca/menulis
Tipe belajar ini akan menitikberatkan pada kegiatan membaca dan menulis dalam catatan.
6 Tips Ampuh untuk Tipe Belajar Visual
Di bawah ini adalah tips untuk tipe belajar visual yang dapat dicoba dipraktekan, agar bisa optimal untuk menangkap apa yang diajarkan.
1. Kode Warna.
Gunakan metode kode warna di catatan kita, ketika kita ingin menandai informasi penting. Kode warna juga dapat diterapkan untuk memisahkan topik di text book, caranya bisa dengan menggunakan stiker label.
Jika tipe belajar visual ingin menuliskan catatan penting di buku, dapat menggunakan post it berwarna warni atau pulpen warna warni untuk menandai topik atau kategori.
Bisa juga dengan menggunakan bantuan app seperti Trello, One Note, Evernote yang bisa kita berikan kode warna
Penting: menerapkan warna yang sama untuk kategori yang sama pada catatan kita, baik ketika kita menggunakan app maupun catatan tertulis.
Contohnya jika kita belajar akunting, untuk tema pajak kita menggunakan warna hijau. Maka kategori di app juga berwarna hijau, dan label yang kita gunakan untuk menandai topik juga dengan warna yang sama.
Hal ini berfungsi agar otak kita mampu mencari informasi yang dibutuhkan dengan cepat.
2. Merapikan Catatan.
Cobalah untuk merapikan catatan, tulis dengan rapi, pergunakan garis besar agar catatan lebih enak dibaca.
Bagi tipe belajar visual, apa yang dia lihat bisa menjadi distraksi atau bisa juga menjadi motivasi.
Ketika catatan kita rapi, motivasi belajar menjadi lebih tinggi. Otak kita pun dapat me-recall informasi dengan cepat.
3. Menggunakan Chart atau Grafik.
Gunakan chart atau grafik ketika kita mempelajari sesuatu yang berhubungan dengan angka, untuk mempermudah mengingat informasi.
4. Membuat Ilustrasi atau Gambar.
Kita bisa juga membuat ilustrasi atau gambar untuk mengingat misal proses perhitungan pajak. Sesuaikan materi yang ingin kita pelajari dengan ilustrasi atau gambar.
5. Menonton Film dokumenter atau Video.
Cobalah menonton film dokumenter atau video untuk memperoleh gambaran lengkap dan memperluas wawasan untuk topik yang sekarang sedang kita pelajari.
6. Membuat Peta Konsep.
Untuk memudahkan pengkategorian topik tertentu, kita dapat menggunakan peta konsep.
Temukan Informasi yang Berharga Ketika Proses Belajar
Apapun tipe belajar kita, apakah itu visual, auditori atau kinestetik, temukan poin yang penting ketika sedang belajar.
Kita cenderung lebih mengingat informasi atau poin yang menurut kita penting dan berharga, yang kita bisa hubungkan dengan hidup atau pengalaman kita.
Belajar dengan hanya mencoba menghafal tanpa mencoba menghubungkan dengan kehidupan atau pengalaman kita, punya kemungkinan besar untuk lupa.
Kalau kalian sendiri termasuk tipe belajar yang mana?
Adakah tips untuk tipe belajar visual selain dari 6 poin di atas?