1. ☐ Gagal mengenali dan menggambarkan dengan jelas apa yang diinginkan.
2. ☐ Menunda-nunda pekerjaan, dengan atau tanpa sebab (biasanya didukung serangkaian alibi atau apologi yang hebat)
3. ☐ Kurang minat dalam memperoleh pengetahuan khusus.
4. ☐ Keraguan, kebiasaan “melempar tanggung jawab” pada setiap kesempatan, dan bukan menghadapi isu dengan jujur (biasanya juga didukung dengan alibi).
5. ☐ Kebiasaan mengandalkan alibi alih-alih menyusun rencana yang jelas demi solusi masalah.
6. ☐ Kepuasan diri (Mementingkan diri sendiri). Gejala seperti ini sulit disembuhkan dan tidak ada harapan bagi orang-orang yang mengidapnya.
7. ☐ Acuh tak acuh, biasanya tercermin dalam kesiapan seseorang untuk berkompromi dalam segala kesempatan ketimbang menghadapi oposisi lalu melawannya.
8. ☐ Kebiasaan menyalahkan orang lain atas kesalahan seseorang, dan menerima kondisi tidak menyenangkan sebagai hal yang tak mungkin dihindari.
9. ☐ Lemahnya keinginan, akibat pengabaian dalam memilih motif yang mendorong tindakan.
10. ☐ Kesudian, bahkan niatan untuk menyerah pada saat melihat sinyal kekalahan (berdasarkan satu atau lebih Enam Ketakutan Dasar-takut.
11. ☐ Kurangnya rencana yang terkelola dengan baik, yang diwujudkan dalam bentuk tertulis sehingga bisa dianalisi.
12. ☐ Kebiasaan mengabaikan untuk bergerak berdasarkan ide, atau mengambil peluang ketika muncul.
13. ☐ Hanya berandai-andai dan bukan bertekad.
14. ☐ Kebiasaan berkompromi dengan kemiskinan dan bukan mengejar kekayaan atau kesuksesan. Ini akibat tak adanya ambisi untuk menjadi, untuk melakukan, dan untuk memiliki.
15. ☐ Mencari semua jalan pintas menuju kekayaan, dengan mencoba mendapatkan tanpa memberikan apa yang sepadan, biasanya tercermin dalam kebiasaan berjudi, berusaha untuk mengajukan tawaran yang berani.
16. ☐ Takut dikritik, kegagalan untuk menyusun rencana mengubahnya menjadi tindakan, karena terpengaruh oleh apa yang akan orang pikirkan, lakukan, atau katakan. Musuh ini menduduki peringkat pertama karena ia umumnya ada di pikiran bawah sadar seseorang, dimana kehadirannya kerap tidak disadari.