
Cari Investasi Aman? Simak 5 Tips Investasi Diri Sendiri

Jika kalian sedang mencari investasi aman, bagaimana jika kalian menginvestasikan pada diri sendiri?
Tidak ada yang menyangka kalau tahun 2020, umat manusia di bumi akan mengalami perubahan hidup yang drastis akibat Covid-19.
Awal tahun ini, saya dan keluarga pulang ke Jerman setelah 3 minggu liburan di Indonesia, tepatnya di NTB dan Bali. Di bandara Singapura saat itu memang terlihat alat pendeteksi suhu tubuh ketika kita turun dari pesawat.
Sempat terlintas di pikiran, apakah ini pertanda ada kasus flu atau hanya sebagai salah satu usaha peningkatan kontrol kesehatan.
Sampai kemudian kembali ke Jerman, beberapa bulan bekerja sampai pada akhirnya diberhentikan di bulan Mei karena situasi pandemi.
Sesudah itu banyak sekali yang berubah. Pandemi ini diibaratkan cara “terpaksa” dunia untuk slowing down.
Lalu bagaimana dengan kita? Apakah kita harus slowing down juga?
Investasi Aman = Investasi Pada Diri Sendiri
Investasi tidak selalu melulu uang. Banyak hal lain yang dapat kita investasikan sekarang untuk kita tuai hasilnya mungkin nanti setelah berakhirnya pandemi.
Lalu model investasi aman apa yang dapat menjadi fokus kita?
Kita dapat menginvestasikan dengan bijak dalam bentuk investasi keputusan, keuangan, waktu, energi, hubungan, kesehatan dan pengetahuan. Pada intinya adalah investasi pada diri sendiri.
Anak-anak yang sekarang daring dan tinggal di rumah, bisa menjadi salah satu cara untuk memperkuat bonding/ikatan antara orangtua dan anak. Kedua belah pihak mempunyai waktu yang lebih banyak untuk bersama. Jika andaikan sebelumnya kurang harmonis karena kesibukan, sekarang adalah waktu yang tepat untuk memperbaikinya.
Pandemi ini juga adalah kesempatan untuk mengupgrade diri, menempatkan apa yang menjadi prioritas kita yang selama ini tidak sempat dilakukan karena keterbatasan waktu.
Namun bagaimana kita tahu, apa jenis investasi yang paling cocok untuk kita? Apa yang harus dipersiapkan sebelum menentukan jenis investasi?

Berinvestasi sebelum memulai investasi.
Hal yang pertama dilakukan sebelum memulai investasi adalah dengan investasi keputusan.
Investasi artinya berkomitmen terhadap apa yang akan kita lakukan. Ketika kita berinvestasi terhadap keputusan kita, kita akan lebih selektif, dan menjadi orang yang sesuai dengan apa yang kita putuskan.
“Setiap keputusan yang kita ambil di dalam hidup, bisa menjadi investasi atau bisa juga menjadi satu hal yang sia-sia”
Jadi investasikan diri sendiri dalam pengambilan keputusan dengan panduan konsep strategi investasi terbaik yaitu,
“Dimana kita dapat memaksimalkan return kita sembari meminimalisir resiko”
Tips Investasi pada Diri Sendiri
Bagaimana Menentukan Investasi yang Terbaik Untuk Kita? Dengan menggunakan strategi investasi aman di bawah ini:
1. Melakukan asesmen atau evaluasi.
Apa yang ingin saya perbaiki atau tingkatkan sehingga kualitas hidup meningkat? Tuliskan kemudian urutkan dari prioritas yang terpenting ke prioritas yang kurang penting.
2. Pilih fokus yang paling penting dan paling urgent.
Sebagai contoh, jika hubungan kita dengan pasangan renggang karena kesibukan pekerjaan sebelum masa pandemi, poin ini dapat kita prioritaskan. Hubungan yang membaik dapat berakibat pada meningkatnya kualitas hidup seluruh anggota keluarga.
3. Tentukan tujuan dan objektif yang ingin kita peroleh.
Misal, kita ingin meningkatkan hubungan dengan pasangan. Tujuannya adalah meningkatnya kualitas hidup seluruh anggota olahraga. Sedangkan objektifnya adalah komunikasi berjalan lancar, berkurangnya pertengkaran dan banyak menghabiskan waktu bersama.
4. Tentukan langkah yang akan diambil.
Setelah kita menentukan tujuan dan objektif, kini saatnya kita menentukan langkah yang ingin kita ambil. Namun sebelumnya, kita harus melakukan kembali asesmen terhadap kelebihan dan kekurangan diri kita.
Hal ini dilakukan agar kita dapat mengambil tindakan dan bereaksi yang tepat sesuai dengan tujuan kita.
5. Menentukan time frame atau batasan waktunya.
Time frame disini bisa digunakan untuk mengevaluasi apakah usaha yang kita lakukan tepat sasaran atau belum.
Jika kita semisal hendak berinvestasi untuk menjadi penulis. Maka kita perlu menuliskan kapan kita akan menerbitkan tulisan kita, misal dalam 3 bulan.
Kesimpulan
Investasi aman adalah investasi yang pasti menghasilkan ROI atau Return On Investment. Investasi pada diri sendiri merupakan salah satunya.
Ada beberapa macam diantaranya adalah investasi keputusan, keuangan, waktu, energi, hubungan, kesehatan dan pengetahuan. Jenis investasi pada diri sendiri yang terbaik tergantung kepada urgensi kebutuhan masing-masing individu.
Ada baiknya menentukan satu fokus dahulu dibandingkan banyak fokus dalam waktu bersamaan. Pilihlah yang paling meningkatkan keseimbangan hidup dan kualitas hidup kita dan juga orang-orang di sekitar kita.
Sudahkah kalian memilih investasi aman terutama di masa pandemi ini? Apa bentuk investasinya? Share juga cerita dengan lainnya ya.
Stay safe … xoxo


You May Also Like

Seorang Astronot yang Datang di Musim Dingin
Februari 20, 2023
Berkelana Main Di Hutan, Tanos Walking Challenge Day 6
September 14, 2020
37 Comments
Wahid Priyono
Setuju kak renov, betul sekali pada kenyataannya pandemi ini mempererat hubungan anak dan orang tua. Selain itu, investasi di masa pandemi juga masih kok, menyisihkan gaji bulanan untuk diinvestasi. kalo saya harus tetap investasi beberapa persen dari gaji pokok. Jangan sampai habis.
renov
Betul Kak Wahid, banyak sedikitnya uang tergantung bagaimana kita mengelolanya.
Arai Amelya
Sejak pandemi ini saya jadi makin suka nulis kak, investasinya ke menulis kali ya. Mulai belajar jadi blogger profesional setelah Lebaran. Baru sadar kalau dunia kepenulisan itu cabangnya banyak banget dan seru, hehe. Dari ulasan kak Ren, yg paling sulit itu buatku time frame dan disiplin waktu sm konsisten huhuhu.
renov
Wah selamat yaa sudah menemukan keasyikan di dunia kepenulisan, semoga semakin berkembang lagi dan bisa menyesuaikan waktu antara kegiatan sehari-hari dan ngebloggingnya. Belajar dari para suhu dan master blogging mungkin. Ini juga tantangan buat saya huhu
Dyah ummu AuRa
Sepertinya melatih skill dan minat juga termasuk investasi buat diri sendiri juga ya mbak? Soalnya kan ini bisa jadi peluang usaha di masa pandemi ini
renov
Iya Kak, termasuknya ke investasi pengetahuan. ROI nya adalah yang nantinya menghasilkan atau menjadi pemasukan atas skill yang sudah bisa kita kembangkan.
Lintang
Dapat insight baru nih tentang investasi keputusan. Memang benar kita harus hati-hati dalam membuat keputusan. Tapi apapun pilihannya pasti ada sebuah hikmah yang dapat kita ambil pelajarannya. Kayanya aku milih investasi hubungan (apalagi lagi LDM kek gini), kesehatan, waktu, dan pengetahuan deh. Cuan? ini juga kewajiban yang harus diprioritaskan! Haha.
renov
Hehehe semangat Kak. Semangat mencari cuan.
Dian Restu Agustina
Setuju investasi diri sendiri di masa pandemi penting. Saya ikut beberapa kelas seputar blogging dan media sosial selama pandemi, mostly gratisan. Dan ini investasi bagi saya karena akan upgrade kemampuan diri karenanya
renov
Iya Kak, investasi pengetahuan kelak jika diaplikasikan akan menghasilkan selain memberikan kita nilai tambah (added value)
Iim Rohimah
Investasi diri berkaitan dengan keputusan atas beberapa pilihan di depan mata. Ya, aku juga lagi galau sekali mba…
Apakah mau terus di rumah sebagai IRT + blogger, atau mulai rutinitas lain di luar rumah dengan mencoba mengajar memanfaatkan ijazah yang akan lauching beberapa hari ke depan.
Hmmm… sebagai perempuan yang berumah tangga, kadang kepentingan dan kebahagiaan pribadi berbenturan dengan banyak hal. Semoga ada jalan.
renov
Wah selamat ya Kak atas pencapaian akademiknya. Alhamdulillah, semoga bisa mendapatkan keputusan yang terbaik. Mungkin kegiatan bloggernya dijadikan sambilan, siapa tahu nanti malah jadi membuka kelas Blogger setelah lama mengajar 🙂
Sukses terus Kak Iim.
Merida
Aku nyesel banget lho Mbak, kenapa saat masih lajang dulu tidak mengenal investasi. Padahal saat itu sudah punya penghasilan sendiri, biaya hidup belum besar, seharusnya bisalah ya alokasikan dana untuk investasi. Tapi ya gitu deh, masih cupu banget. Sekarang walaupun udah terlambat aku mulai berkomitmen utk berinvestasi. Apalagi zaman sekarang mau berinvestasi itu udah ga susah lagi ya. Ya, setidaknya kalaupun aku ga bisa menikmati, hasil investasiku nantinya bisa dinikmati anak-anak.
renov
gapapa Kak. Yang penting sudah mulai berinvestasi 🙂
Hani
Betul Kak. Harus melakukan asesmen terlebih dahulu, jangan sampai salah langkah nih kita. Aku kurang cocok kalau investasi berupa asuransi jiwa. Mending emas saja deh. Soalnya kalau asuransi jiwa, sering tidak sesuai dengan tawaran awal. Iya memang sih ada faktor resiko dll…
renov
Iya kak, harus ditimbang pro dan kontra, serta pengalaman berinvestasi sebelumnya.
wahyuindah
investasi saya saat ini masih berupa tulisan kak. hehe… lah bisanya itu. fokusnya ya ke situ dulu. semoga next bisa investasi yang lain lagi. karya misalnya. wah kalau yang ini ditarget. hehe
renov
Aamiinnn … semoga investasi sekarang bisa segera membuahkan sebuah karya. Ditunggu kabar baiknya Kak Indah.
Lithaetr
Saya termasuk yang masih belum terlalu paham dengan masalah investasi. Boleh nih, ditandain tulisannya biar nanti bisa jadi saran utama ketika melangkah dan mau mencoba investasi. Terima kasih ulasannya, kak.
renov
Sama-sama Kak
Laily Masruro Octavia
Bener banget lho kak, kita kudu mulai berinvestasi. Biar kedepannya lebih baik lagi.
renov
Yess Kak.
Hadi Kurniawan
Ternyata ada banyak sekali jenis investasi ya kak. Saya pikir yang namanya investasi itu hanya kaitannya ke proses mengembangkan dana. Postingan yang menarik
renov
Iya kak, investasi bisa dalam bentuk selain finansial.
Fadli Hafizulhaq
Antara satu dengan investasi lainnya seringkali berhubung ya mbak. Misal pengen investasi pengetahuan, itu butuh investasi waktu. Seringkali belajar menghabiskan banyak waktu, apalagi jika dihiasi oleh kegagalan, tapi paling tidak pengalaman dan pengetahuan jadi balasan terbaik bagi investasi kita
renov
Betul kak, saling berhubungan.
Yang terberat adalah jika mengalami kegagalan dan bangkit lagi dari kegagalan itu. Biasanya tidak mudah, dan semakin lama kita menunda bangkit, ada hubungannya dengan investasi waktu dan ROI (kalau misalnya kita sekolah dan hubungannya dengan mendapatkan pekerjaan) … duh ini mah jadi curcol saya huhuhu
Pingback:
Jihan
Setuju bangettt. Selama pandemi ini juga alhamdulillah blogku makin membuahkan hasil kak ren. Ikut kelas sana sini
Jadi ada syukur jg tahun ini bisa bekerja dari rumah
renov
Bisa mengoptimalkan blognya ya Kak Ji. Cakepppp
Pingback:
Pingback:
eka fitriani larasati
halo teteh,
pandemi bisa jadi pisau bermata dua, bagi satu pihak menguntungkan tapi pihak lain merugikan. eh bener gak sih analoginya? hehehe. bagi saya yang punya bisnis umkm kaki lima, tentu mengalami kerugian hingga bangkrut. tapi urusan begini gak bisa cuman ngeluh terus diem nunggu bantuan turun ntah dari mana, harus putar otak biar masih bisa survive. akhirnya evaluasi dan investasi di bidang lain. bukan hanya investasi uang, tapi juga ide, usaha dan kesabaran. alhamdulillah hasilnya masih bisa survive walau fluktuatif.
sebagai blogger juga sepanjang tahun saya investasi banyak, uang (beli pulsa dan cemilan, hehehe ), waktu, ilmu dan lain sebagainya. hasilnya bisa di panen seiring proses dan waktu akhirnya.
begitu kira – kira cerita saya, hehe
Pingback:
Pingback:
Pingback:
Pingback:
Pingback: