“Pengembangan kepercayaan DIRI dimulai dengan menyingkirkan momok yang dinamakan RASA TAKUT, yang menggelayuti bahu seseorang dan membisikan ke telinganya, “KAU TIDAK BISA MELAKUKANNYA –KAU TAKUT MENCOBA–KAU TAKUT TERHADAP PENDAPAT ORANG–KAU TAKUT GAGAL–KAU TAKUT TIDAK MEMILIKI KEMAMPUAN.”
2.
“Sebanyak apa pun, uang tak akan bisa menggantikan kebahagiaan, keceriaan, dan kebanggaan yang dimiliki seseorang yang menggali parit lebih baik, membuat kandang ayam lebih baik, menyapu lantai lebih bersih, atau memasak lebih lezat dari yang lain.”
3.
“Jika IMAJINASI mengarahkan pada pemahaman bawa orang akan cepat meluluskan permintaan apabila permintaan itu selaras dengan kepentingan pribadi mereka maka Anda praktis bisa memiliki apa pun yang Anda kejar.”
4.
“Siapa pun yang berkata, “Pengetahuan adalah kekuatan,” maka ia melakukan kesalahan besar. Seharusnya ia mengatakan, “PENGETAHUAN TERTATA YANG DIWUJUDKAN MELALUI TINDAKAN ADALAH KEKUATAN.”
5.
“Antusiasme adalah kondisi pikiran yang menginspirasi dan mendorong seseorang untuk melaksanakan tugas di depan matanya. Bisa dibilang, kondisi ini menular dan tidak hanya mempengaruhi orang yang antusias, tetapi juga semua orang yang berhubungan dengannya.”
6.
“Fakta menunjukan bahwa kebanyakan orang memberikan pengabdian sekecil mungkin dengan bayaran yang mereka dapatkan. Hal ini bisa menjadi keuntungan bagi mereka yang memberikan pengabdian lebih besar dibandingkan bayaran yang mereka terima karena fakta tersebut memungkinkan mereka lebih unggul dalam perbandingan ini.”
7.
“Apabila Anda memberikan karya terbaik yang bisa dilakukan, senantiasa berjuang untuk lebih baik bila dibandingkan sebelumnya, maka Anda memanfaatkan pendidikan dalam format tertingginya. Karena itu, apabila Anda memberikan pengabdian yang lebih baik dan lebih banyak dibandingkan bayaran yang diterima, maka Anda-lah yang akan mendapatkan keuntungan lebih besar dari upaya itu dibandingkan orang lain.”
8.
“Orang yang membangun rumah adalah seniman; orang yang menghancurkannya adalah tukang loak.”
9.
“Banyak orang yang terpaksa menelan kekalahan. Lantaran prasangka dan kebencian, mereka meremehkan kelebihan yang dimiliki musuh atau pesaingnya. Namun, mata PEMIKIR YANG AKURAT mampu melihat FAKTA–bukan delusi prasangka, kebencian, maupun dengki.
10.
“KEBIASAAN bisa diibaratkan lubang–lubang pada piringan hitam, sedangkan pikiran bisa diumpamakan ujung jarum yang sesuai dengan lubang tersebut.”
11.
“Perang berkobar lantaran keinginan individu untuk mendapat keuntungan dengan mengorbankan sesamanya dan bara dari keinginan ini berkobar menjadi api melalui kelompok individu, yang menempatkan kepentingan kelompoknya di atas kepentingan kelompok lain.”
12.
“Kita bisa mengubah hukum yang ditulis manusia dalam kitab undang-undang. Namun, tidak dengan Hukum Kompensasi yaitu apabila Anda membantu orang mendapatkan yang mereka inginkan, pada gilirannya Anda akan mendapatkan yang Anda inginkan.”
13.
“Tak akan ada KESUKSESAN tanpa kebahagiaan dan tak ada manusia yang bisa bahagia tanpa merelakan kebahagiaan kepada orang lain. Lebih jauh lagi, ini harus dilakukan secara sukarela, tanpa tujuan lain kecuali, menebarkan cahaya matahari ke hati orang-orang yang menanggung beban berat.”
14.
“Orang yang tidak menguasai dirinya sendiri, tidak akan bisa menguasai apa pun.”
7 Comments
Pingback:
Pingback:
Pingback:
Pingback:
Pingback:
Pingback:
Pingback: