review buku digital minimalism
Reviews

Digital Minimalism (2019), Sinopsis & Review Buku Buat Kamu yang Ingin Lepas Dari Belenggu Gadget

quote minimalisme digital

Dalam dunia yang semakin dipenuhi oleh notifikasi, aplikasi, dan perangkat digital, Digital Minimalism karya Cal Newport hadir sebagai panduan penting buat kita untuk menghadapi era kecanduan teknologi.

Buku ini tidak hanya menawarkan strategi untuk mengurangi ketergantungan pada teknologi, tetapi juga memberikan filosofi yang mendalam tentang bagaimana seharusnya kita berinteraksi dengan dunia digital

Selain itu, buku ini juga tidak hanya mengkritisi penggunaan teknologi, tetapi juga memberikan pendekatan praktis untuk mendapatkan kembali kendali atas kehidupan digital kita. Konsep minimalisme digital yang dibahas oleh Newport adalah jawaban bagi mereka yang merasa bahwa teknologi telah mengambil alih hidup mereka tanpa mereka sadari.

Mengapa Kamu Harus Baca Buku Ini?

Jika kamu pernah merasa gelisah karena notifikasi yang tak henti-hentinya, atau terjebak dalam kebiasaan memeriksa media sosial tanpa alasan yang jelas, buku ini adalah a call for change atau panggilan untuk perubahan.

Newport tidak menawarkan solusi instan, melainkan sebuah pendekatan yang holistik dan filosofis terhadap teknologi. 

Digital Minimalism adalah sebuah undangan buat kita untuk merebut kembali kendali atas hidup kita, menghargai waktu yang kita miliki, dan memperdalam koneksi tentunya dengan hal-hal yang benar-benar berarti.

Digital Minimalism

Judul Buku: DIGITAL MINIMALISM: Choosing a Focused Life in a Noisy World

Pengarang: Cal Newport

Penerbit: Portfolio, 5 Februari 2019 (Edisi bahasa Inggris)

Alasan membaca buku iniSaya tertarik membaca Digital Minimalism karya Cal Newport karena buku ini menawarkan solusi nyata untuk masalah yang semakin mendominasi kehidupan kita sehari-hari: kecanduan gadget dan media sosial. 

Sebagai seseorang dengan ADHD yang mempunyai masalah dengan konsentrasi dan fokus, saya ingin memperoleh kebebasan dalam hidup. Saya merasa notifikasi dan likes di media sosial seperti racun, menguasai setiap momen dan pikiran kita. 

Buat saya ini seperti beban dan kewajiban baru yang tak kasat mata dan sebagai seseorang yang ingin menemukan keseimbangan antara memanfaatkan teknologi dan tetap menjaga kesehatan mental, buat saya buku ini menjadi panduan yang berharga..

Blurb

Klik di bawah ini untuk melihat blurb.

 

Minimalism kini telah menjadi gaya hidup dan juga kebutuhan bagi banyak orang. Minimalism mempermudah kita untuk mengetahui seberapa banyak yang kita butuhkan sebenarnya dan seberapa banyak kapasitas yang cukup bagi kita.

Buku Digital Minimalism mencoba menunjukkan bagaimana caranya mengaplikasikan minimalism saat berhadapan dengan dunia digital. Karena minimalism adalah bagian dari pemikiran kita, jadi sangat memungkinkan untuk diaplikasikan ke dalam dunia digital untuk kehidupan yang lebih seimbang.

Daftar Isi

Klik di bawah ini untuk melihat daftar isi dari buku Digital Minimalism , karya Cal Newport.

 

 

Part 1: Foundations

1. A Lopsided Arms Race

2. Digital Minimalism

3. The Digital Declutter

 

Part 2. Practices

4. Spend Time Alone

5. Don’t Click “Like”

6. Reclaim Leisure

7. Join the Attention Resistance

 

Conclusion

digital minimalism

Sinopsis Buku

Newport memulai dengan mengidentifikasi masalah utama yang dihadapi banyak orang saat ini: perasaan kehilangan kendali atas hidup kita karena terlalu banyak menghabiskan waktu dengan perangkat digital. Apakah kamu familiar dengan ini?

Menurutnya ini bukan cuman masalah kurangnya disiplin diri, tetapi juga hasil dari desain teknologi yang sengaja dirancang untuk menciptakan kecanduan. 

Dalam bukunya, Newport menyamakan para raksasa media sosial dengan petani tembakau modern yang menjual produk adiktif kepada anak-anak. 

Dia berargumen bahwa,

apa yang dulunya hanya sekadar alat bantu kecil dalam kehidupan kita, kini telah mengkolonisasi pusat perhatian kita sehari-hari.

 

Seperti judulnya, buku ini memperkenalkan kepada kita sebuah konsep yang namanya Digital Minimalism.

Digital minimalism atau minimalisme digital adalah sebuah filosofi penggunaan teknologi di mana kita hanya fokus pada sejumlah kecil aktivitas online yang dipilih dengan cermat dan dioptimalkan untuk mendukung nilai-nilai (values) dalam hidup kita. 

Segala sesuatu yang tidak termasuk dalam aktivitas ini bisa dengan senang hati kita abaikan atau tidak lakukan, ya.

Dengan strategi yang kuat, seperti “Digital Declutter” selama 30 hari, Newport mengajak pembaca untuk membersihkan teknologi yang tidak penting dari hidup mereka, lalu perlahan-lahan memperkenalkan kembali teknologi dengan pendekatan yang lebih disengaja dan bermakna.

 

Review Buku Digital Minimalism

Digital Minimalism adalah bacaan yang sangat relevan di zaman sekarang, di mana kehidupan kita sangat terikat dengan teknologi digital. Cal Newport memberikan analisis yang tajam tentang bagaimana perangkat dan platform digital mempengaruhi kita, baik secara positif maupun negatif. 

Buku ini bukanlah seruan buat kita untuk sepenuhnya meninggalkan teknologi, melainkan ajakan untuk menggunakannya dengan lebih bijak.

Menurut saya, salah satu kekuatan buku ini adalah pendekatannya yang pragmatis. Newport tidak hanya memberikan teori atau konsep abstrak, tetapi juga panduan praktis dan langkah-langkah yang bisa diikuti untuk mencapai kehidupan yang lebih teratur dan sesuai dengan yang kita harapkan.

 Namun, beberapa pembaca mungkin merasa bahwa proses  digital declutter yang dianjurkan Newport cukup ekstrem, terutama bagi mereka yang sangat bergantung pada teknologi untuk pekerjaan atau kehidupan sosial. Meski begitu, prinsip-prinsip dasar yang dipaparkan dalam buku ini tetap merupakan fondasi yang bagus buat kita dan dapat diadaptasi sesuai kebutuhan masing-masing individu.

Kita adalah Arsitek dari Kehidupan Kita Sendiri

Digital Minimalism mengingatkan kita bahwa kita adalah arsitek dari kehidupan kita sendiri. 

Di tengah gemuruh perangkat dan aplikasi yang berlomba-lomba untuk menarik perhatian kita, Newport menawarkan jalan menuju kebebasan yang lebih besar: kebebasan untuk memilih bagaimana kita menggunakan waktu kita dan dengan siapa kita berbagi hidup kita. 

Kalau ada yang bilang ini cuman tentang mengurangi penggunaan teknologi, hmmm .. rasanya kurang tepat. Ini lebih tepatnya tentang bagaimana mengoptimalkan hidup untuk hal-hal yang benar-benar penting.

Inilah saatnya buat kita mengambil untuk langkah pertama menuju kebebasan digital untuk meraih hidup yang kita inginkan.

 

XOXO

Favorite Quote

Outsourcing your autonomy to an attention economy conglomerates is the opposite of freedom, and will likely degrade your individuality
Cal Newport, Ph.D
Author, Computer Science Professor at Georgetown University

Referensi

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You cannot copy content of this page