Start with Why, Resume Lengkap Buku (2009)
Start with Why, pengarang Simon Sinek (2009). Awal saya mengenal Sinek adalah dari video motivasinya. Saya menyukai cara penyampaian Sinek – pria Inggris yang kini menetap di Amerika – sehingga ada masa dimana saya menghabiskan waktu dengan videonya.
Ketika Sinek memperkenalkan konsep lingkaran emas, saya sedikit-sedikit mulai menerapkan di dalam kehidupan.
Seperti misalnya ketika saya memutuskan akan menjadi Blogger, juga menggunakan konsep lingkaran emas ini. Saya mencoba menemukan alasan mengapa saya (butuh) menulis, karena bidang ini bukan kelebihan saya. Menuliskan sebuah artikel adalah tantangan yang besar dan membutuhkan effort dan waktu yang tidak sedikit.
Untuk lebih bijak dalam membagi waktu, saya pun berusaha lebih bijak menginvestasikan keputusan yang saya ambil. Salah satu tools pembantunya adalah start with why, konsep lingkaran emas/golden circle dari Simon Sinek.
Buku Start with Why
Judul Buku: Start with Why/ Mulai dengan Mengapa
Pengarang: Simon Sinek.
Bahasa: Indonesia. Baca melalui app (Start with Why Gramedia Digital)
Start with Why Indonesia diterbitkan pada tahun 2019.
ISBN: 978-602-06-2883-7
Jumlah Halaman: 359 halaman.
Pokok Bahasan: Seseorang atau sebuah organisasi hanya benar-benar sukses ketika mereka tiba pada kesadaran yang sangat jelas tentang tujuan mereka-apa yang mereka lakukan untuk memajukan orang lain dan dunia.
Blurb
Start with Why menggunakan contoh dunia nyata untuk menguraikan konsep Lingkaran Emas yang merangkum pentingnya mengidentifikasi tujuan keberadaan organisasi sebelum hal lainnya, kemudian mengambil tindakan untuk membuat visi menjadi kenyataan.
Asal mula perusahaan harus menjadi alasannya. Begitu juga dengan kehidupan pribadi kita.
Setiap orang atau organisasi dapat menjelaskan apa yang mereka lakukan; beberapa dapat menjelaskan bagaimana mereka berbeda atau lebih baik; tetapi sangat sedikit yang bisa mengartikulasikan mengapa.
MENGAPA bukan tentang uang atau keuntungan melainkan tentang hasil. MENGAPA adalah hal yang menginspirasi kita dan orang-orang di sekitar kita.
Dengan menggunakan kisah Martin Luther King, Jr., Steven Jobs, hingga Wright Brothers, Simon Sinek menunjukkan bahwa para pemimpin yang menginspirasi berpikir, bertindak, dan berkomunikasi dengan cara yang sama-dan itu sangat berlawanan dari apa yang dilakukan kebanyakan orang.
Buku ini memberikan kerangka kerja dimana organisasi dapat dibangun, gerakan dapat dipimpin, dan orang-orang dapat terinspirasi-dan semuanya dimulai dengan MENGAPA.
Daftar Isi
Pendahuluan: Mengapa Mulai dengan Mengapa
BAGIAN 1: DUNIA YANG TIDAK DIMULAI DENGAN PERTANYAAN MENGAPA
1 Berasumsi bahwa Kita Tahu
2 Hadiah dan Hukuman
BAGIAN 2: SUDUT PANDANG ALTERNATIF
3 Lingkaran Emas
4 Ini Bukan Pendapat, Ini Biologi
5 Kejelasan, Disiplin dan Konsistensi
BAGIAN 3: PEMIMPIN BUTUH PENGIKUT
6 Munculnya Kepercayaan
7 Bagaimana Tipping Point Bekerja
BAGIAN 4: CARA MENGGALANG ORANG-ORANG YANG PERCAYA
8 Mulai dengan MENGAPA, tetapi Ketahui BAGAIMANA Caranya
9 Tahu MENGAPA. Tahu BAGAIMANA, Lalu APA?
10 Komunikasi Bukanlah Soal Bicara, Tapi Soal Mendengarkan
BAGIAN 5: TANTANGAN TERBESAR ADALAH SUKSES
11 Ketika MENGAPA Menjadi Kabur
12 Keterpisahan Memang Terjadi
BAGIAN 6: MENEMUKAN MENGAPA
13 Asal mula MENGAPA
14 Persaingan Baru
Start with Why Resume
Bermula ketika Simon Sinek mengalami kecemasan untuk bertahan di usaha konsultan positioning pasar dan strategi yang dimilikinya. Dia merasa ada beban berat untuk menjadi sukses sementara calon klien tidak tahu apa yang diperjuangkan olehnya dan perusahaan, nilai dari jasa yang mereka jual. Dia bahkan berpikir untuk kembali mencari kerja.
Krisis kepercayaan diri ini membuatnya berpikir, dan sampailah kepada pemikiran apa yang mendasari atau hal fundamental seseorang dan/atau perusahaan melakukan sesuatu, yaitu MENGAPA/WHY.
Konsep Lingkaran Emas (Golden Circle)
Di dalam konsep lingkaran emas, ada tiga unsur ini:
1. Apa, berada di lingkaran paling luar.
2. Bagaimana, berada di lingkaran tengah.
3. Mengapa, berada di lingkaran paling dalam.
Yang banyak terjadi adalah justru kebalikan dari lingkaran emas yaitu seperti di bawah ini,
– setiap perusahaan tahu apa produk atau jasa yang diualnya (lingkaran dalam).
– Sebagian besar dari perusahaan mengerti bagaimana melakukan sesuatu yang unik, lebih baik dan berbeda dengan pesaing (lingkaran tengah).
– Namun, sangat sedikit perusahaan yang memahami mengapa mereka berdiri – sebuah visi yang membuat karyawan mereka termotivasi untuk bekerja (lingkaran luar).
Orang tidak membeli apa yang kita lakukan; mereka membeli mengapa kita melakukannya.
Ketika kita tahu mengapa kita lakukannya, nilai yang kita junjung. Kita bukan menjual produk melainkan kepercayaan.
Di bawah ini saya berikan ilustrasi dari kebalikan lingkaran emas yang dijelaskan di atas.
Misalnya, saat melakukan penawaran produk, sebuah perusahaan komputer memulai dengan “Apa” (untuk apa yang dia jual), dia akan mempromosikan jika perusahaannya menjual komputer hebat dengan spesifikasi paling canggih.
Lalu perusahaan itu akan menguraikan “Bagaimana” dari “Apa”. Dia akan menjelaskan komputer itu mempunyai desain indah, mudah digunakan.
Baru sesudah itu memberikan atribut “Mengapa” atau persisnya “Mengapa Tidak”. Maka untuk mengapa, perusaahan itu menutupnya dengan “Mau beli satu?”.
Alasannya karena “Apa” dari perusahaan ini jelas dan konkret, tapi “Mengapa” buram dan sulit.
Salah satu perusahaan yang berhasil menerapkan konsep lingkaran emas ini adalah Apple. Kira-kira beginilah Apple menjelaskan konsepnya,
1. Apple start with why, memulai dengan “Mengapa”. Kami selalu bertentangan dengan status quo; berpikir berbeda.
2. Melanjutkan “Bagaimana” dari “Mengapa”. Kami melakukannya dengan produk yang indah, sederhana dan ramah-penguna.
3. Terakhir “Apa”. Apakah anda ingin membeli salah satu komputer kami?.
Apakah kalian melihat perbedaannya?
Yang didasarkan terhadap “Apa”, dia menitikberatkannya kepada produk. Sementara yang mendasari dengan “Mengapa”, menitikberatkannya pada value, yang memberikan kehidupan pada tujuan.
Contoh berikutnya adalah ketika Apple mempublikasikan iPod yang dia beli teknologinya dari Kreatif – perusahaan Singapura. Kreatif menjual teknologinya dengan “apa” yaitu “5Gb Mp3 Player”.
Sementara Apple memberitahu “Mengapa” produk itu patut dimiliki, “1000 lagu di saku Anda”.
Apple menjual “Mengapa” mereka, sementara perusahaan lain menjual “Apa” atau “Siapa”. Sehingga hal itu akan terus melekat.
Ketika Apple semisal menjual mobil, kita tidak mengidentikan Apple hanya dengan produk komputer. Beda ceritanya ketika Dell menjual produk yang sama, karena sudah identikan dengan produk komputer.
Ketika orang membeli produk Apple, mereka merasa bahwa mereka mempunyai value yang sama dengan perusahaan. Jika orang membeli produk lain, mereka hanya membeli “apa” yaitu hanya sebatas produk.
Hal yang sama berlaku untuk leadership.
Pemimpin yang hebat mengkomunikasikan visinya terlebih dahulu, “Mengapa” mereka melakukan apa yang sekarang dilakukannya. Kemudian diikuti dengan “Bagaimana” mereka melakukannya. Baru setelah itu mereka memberitahu “Apa” yang dilakukannya.
Jika kita ingin menginspirasi orang, kita bisa mencontoh cara ini dengan memberitahukan orang mengapa kita melakukan hal tersebut.
Sumber Daya Manusia yang Tepat
Perusahaan yang start with why, bergerak atas “Mengapa” akan menarik sumber daya yang juga men-share value yang sama dengan mereka. Karyawan yang bekerja di perusahaan itu akan mempunyai sense of belonging yang tinggi karena mereka mengetahui bahwa “mengapa” mereka sama dan mereka ingin menjadi bagian darinya.
Bukan reward atau punishment yang menggerakan, tapi “Mengapa” yang menjadi landasan.
Jika karyawan sudah mempunyai sense of belonging yang tinggi, mereka akan mendukung program perusahaan dan terlibat dalam projek dengan antusias. Ada kepercayaan yang dibangun antara perusahaan dengan karyawan.
Konsumen Loyal, Perusahaan Sukses
Siapakah konsumen terbaik bagi perusahaan?
Ialah konsumen yang loyal. Konsumen perusahaan adalah semua pihak yang terlibat dalam proses usaha, diantaranya adalah karyawan dan juga pembeli.
Konsumen yang loyal akan menjadi pelanggan. Pelanggan yang terbaik adalah pelanggan yang percaya pada apa yang Anda percaya, yang berbagi nilai dengan perusahaan.
Karyawan terbaik, bukan karyawan yang mempunyai keahlian yang perusahaan butuhkan, tapi yang percaya pada yang coba dilakukan pada sebuah perusahaan.
Favorite Quote
Kesimpulan
Alasan utama menciptakan sebuah organisasi “Mengapa” adalah karena keputusan menjadi lebih mudah dibuat, sebab kita memahami jelas pada batasan apa yang hendak kita buat.
Kejelasan tujuan ini tidak hanya menginspirasi dan membangkitkan energi, tapi juga menghemat waktu yang terbuang, upaya berurusan dengan orang yang salah dan mengejar proyek yang salah.
Sudah waktunya meninggalkan hal yang menguras emosi dan perhatian, fokus pada nilai yang kita punya dalam menjalankan organisasi.
Untuk lebih jelasnya kalian bisa melihat TED Talk Simon Sinek “How Great Leaders Inspire Action” di kanal Youtube yang sudah ditonton hampir 14 juta di bawah ini.
Stay safe … xoxo
Referensi
Start with Why, Simon Sinek (2009)
15 Comments
Aisyah Dian
Setuju banget kak, memang sudah saatnya kita meninggalkan hal yang menguras emosi Dan perhatian. Fokus pada lingkaran yang kita punya lebih baik untik mengembangkannya juga kan
Bayu Fitri
Dulu jaman sekolah ada konsep 5 W + 1 H sekarang nampaknya berubah ya menjadi 2 W dan 1 H menarik juga konsep pemikirannya ya mbak semoga saya bisa mempraktikkannya deh
Maria tanjung
Mba renov juga suka baca dari gramedia digital ya. Samaan donk kita. Btw, kadang ada beberapa karyawan yang sense of belongingnya kurang ya menurutku. Jadi seringnya karywan menuntut berlebihan pada perusahaan.
renov
hehehe ternyata sama sama penggemar GD juga. Iya mbak, kalau soal itu kadang dari internal juga selain dari eksternal atau dari pihak perusahaan.
Noven Novrasilvia
Isi bukunya sepertinya daging semua ya mbak, sepertinya bagus banget buat motivasi diri ini.
Ipeh
Iya, ya. Saat ini orang kadang membeli sesuatu bukan karena produknya. Tapi, karena trust sama brandnya. Jadi, memang harus dibenahi dan mulai dari awal untuk membenahi polanya ya. Bukan lagi seberapa ngejreng dan hebat produknya tapi seberapa bisa dipercaya
i n n a
Resumenya mengenai jangan banyak buang waktu untuk hal-hal yang menguras energi dan pikiran ya , jika sejak awal kita sudah melakukan mengapa, ini bisa diberlakukan juga untuk pribadi kita sendiri juga ya.
www.derisafriani.com
Spoiler banget ini. Tapi malah bikin penasaran. Pengen baca langsung bukunya. Buku semacam ini yang bisa bikin diri menyadari banyak hal.
citra
Wah keren sekali ini bukunya dan bahkan video sudah ditonton jutaan..pasti metode ini cocok untuk diterapkan ya…. Jadi ingin beli bukunya biar bisa baca lebih mendalam lagi
Icha Marina Elliza
Buku motivasi begini paling cocok dibaca saat kita belum menemukan “sesuatu” agar kita bergerak mencapai tujuan kita ya kak.
Kadang, orang-orang butuh didorong dulu biar “mesinnya” bekerja maksimal.
linda Puspita
Kak, ini di gramedia digital ya bacanya. Ajari aku screen shot dong. Hihihi, gak bisa ss, katanya melanggar hak cipta. padahal pengen review juga kayak catatan ini.
renov
iya kak, baca di Gramedia Digital.
Di review ini nggak ada yang saya screen shot (ss) kak. Bagian yang mana ya yang Kakak maksud dengan SS?
Elva
Wow, udah ditonton 14 juta penonton. Keren nih, kujadi pengen nonton dan sekalian baca bukunya juga. Buku yg bisa menjadi sumber inspirasi
Pingback:
Pingback: