Salah satu perusahaan yang berhasil menerapkan konsep lingkaran emas ini adalah Apple. Kira-kira beginilah Apple menjelaskan konsepnya,
1. Apple start with why, memulai dengan “Mengapa”. Kami selalu bertentangan dengan status quo; berpikir berbeda.
2. Melanjutkan “Bagaimana” dari “Mengapa”. Kami melakukannya dengan produk yang indah, sederhana dan ramah-penguna.
3. Terakhir “Apa”. Apakah anda ingin membeli salah satu komputer kami?.
Apakah kalian melihat perbedaannya?
Yang didasarkan terhadap “Apa”, dia menitikberatkannya kepada produk. Sementara yang mendasari dengan “Mengapa”, menitikberatkannya pada value, yang memberikan kehidupan pada tujuan.
Contoh berikutnya adalah ketika Apple mempublikasikan iPod yang dia beli teknologinya dari Kreatif – perusahaan Singapura. Kreatif menjual teknologinya dengan “apa” yaitu “5Gb Mp3 Player”.
Sementara Apple memberitahu “Mengapa” produk itu patut dimiliki, “1000 lagu di saku Anda”.
Apple menjual “Mengapa” mereka, sementara perusahaan lain menjual “Apa” atau “Siapa”. Sehingga hal itu akan terus melekat.
Ketika Apple semisal menjual mobil, kita tidak mengidentikan Apple hanya dengan produk komputer. Beda ceritanya ketika Dell menjual produk yang sama, karena sudah identikan dengan produk komputer.
Ketika orang membeli produk Apple, mereka merasa bahwa mereka mempunyai value yang sama dengan perusahaan. Jika orang membeli produk lain, mereka hanya membeli “apa” yaitu hanya sebatas produk.
Hal yang sama berlaku untuk leadership.
Pemimpin yang hebat mengkomunikasikan visinya terlebih dahulu, “Mengapa” mereka melakukan apa yang sekarang dilakukannya. Kemudian diikuti dengan “Bagaimana” mereka melakukannya. Baru setelah itu mereka memberitahu “Apa” yang dilakukannya.
Jika kita ingin menginspirasi orang, kita bisa mencontoh cara ini dengan memberitahukan orang mengapa kita melakukan hal tersebut.
15 Comments
Aisyah Dian
Setuju banget kak, memang sudah saatnya kita meninggalkan hal yang menguras emosi Dan perhatian. Fokus pada lingkaran yang kita punya lebih baik untik mengembangkannya juga kan
Bayu Fitri
Dulu jaman sekolah ada konsep 5 W + 1 H sekarang nampaknya berubah ya menjadi 2 W dan 1 H menarik juga konsep pemikirannya ya mbak semoga saya bisa mempraktikkannya deh
Maria tanjung
Mba renov juga suka baca dari gramedia digital ya. Samaan donk kita. Btw, kadang ada beberapa karyawan yang sense of belongingnya kurang ya menurutku. Jadi seringnya karywan menuntut berlebihan pada perusahaan.
renov
hehehe ternyata sama sama penggemar GD juga. Iya mbak, kalau soal itu kadang dari internal juga selain dari eksternal atau dari pihak perusahaan.
Noven Novrasilvia
Isi bukunya sepertinya daging semua ya mbak, sepertinya bagus banget buat motivasi diri ini.
Ipeh
Iya, ya. Saat ini orang kadang membeli sesuatu bukan karena produknya. Tapi, karena trust sama brandnya. Jadi, memang harus dibenahi dan mulai dari awal untuk membenahi polanya ya. Bukan lagi seberapa ngejreng dan hebat produknya tapi seberapa bisa dipercaya
i n n a
Resumenya mengenai jangan banyak buang waktu untuk hal-hal yang menguras energi dan pikiran ya , jika sejak awal kita sudah melakukan mengapa, ini bisa diberlakukan juga untuk pribadi kita sendiri juga ya.
www.derisafriani.com
Spoiler banget ini. Tapi malah bikin penasaran. Pengen baca langsung bukunya. Buku semacam ini yang bisa bikin diri menyadari banyak hal.
citra
Wah keren sekali ini bukunya dan bahkan video sudah ditonton jutaan..pasti metode ini cocok untuk diterapkan ya…. Jadi ingin beli bukunya biar bisa baca lebih mendalam lagi
Icha Marina Elliza
Buku motivasi begini paling cocok dibaca saat kita belum menemukan “sesuatu” agar kita bergerak mencapai tujuan kita ya kak.
Kadang, orang-orang butuh didorong dulu biar “mesinnya” bekerja maksimal.
linda Puspita
Kak, ini di gramedia digital ya bacanya. Ajari aku screen shot dong. Hihihi, gak bisa ss, katanya melanggar hak cipta. padahal pengen review juga kayak catatan ini.
renov
iya kak, baca di Gramedia Digital.
Di review ini nggak ada yang saya screen shot (ss) kak. Bagian yang mana ya yang Kakak maksud dengan SS?
Elva
Wow, udah ditonton 14 juta penonton. Keren nih, kujadi pengen nonton dan sekalian baca bukunya juga. Buku yg bisa menjadi sumber inspirasi
Pingback:
Pingback: