A poison tree william blake makna puisi
Puisi dan Cerpen

A Poison Tree Terjemahan dan Makna Puisi

A poison tree william blake makna puisi

A Poison Tree adalah puisi karya William Blake. Blake sendiri adalah seorang artis (pelukis) dan pujangga berkebangsaan Inggris, yang juga mempunyai usaha percetakan.

Dia menggabungkan kemampuannya ini di dalam bukunya berjudul “Illuminated Books“.

Karya koleksi puisinya yang terkenal adalah “Song of Innocence” dan “Song of Experience” dimana terdapat puisi A Poison Tree.

Untuk versi aslinya, saya sertakan di bawahnya supaya kita bisa melihat keindahan puisi ini. Saya sisipkan juga video dari Youtube, dimana puisi dibacakan oleh Seth Morgan.

A Poison Tree Terjemahan dan Makna Puisi

Petunjuk:

Hitam: text asli.

Biru: terjemahan puisi.

Ungu: arti/makna puisi A Poison Tree. 

 

A Poison Tree

Pohon Beracun

 

I was angry with my friend,

I told my wrath, my wrath did end.

Aku pernah marah kepada temanku,

Aku katakan kemarahan itu, kemarahanku pun berakhir.

Penyair mengingat bahwa dia pernah marah kepada temannya, kemudian dia mengungkapkan kemarahannya itu padanya, dan dia pun tidak lagi marah.

I was angry with my foe:

I told it not, my wrath did grow.

Aku pernah marah kepada musuhku:

Aku tidak mengatakannya, kemarahanku bertambah.

Sebaliknya dia pernah marah kepada musuhnya. Dia memendam dan tidak mengungkapkannya. Yang terjadi adalah kemarahannya terus bertambah.

 

And I water’d it in fears,

Night & morning with my tears.

Dan aku menyiramnya ketakutan,

Malam dan pagi hari dengan air mataku.

Dia mengibaratkan kemarahan itu sebagai tanaman yang tumbuh di kebunnya. Dimana dia secara metafor menyiraminya setiap hari dengan air mata dan rasa takut.

And I sunned it with smiles,

And with soft deceitful wiles.

Dan aku meneranginya dengan senyuman,

Dan dengan tipu muslihat lembut.

Penyair berusaha menutupi kemarahannya dengan senyuman palsu dan tipu muslihat lembut agar tidak terlihat. Dia berpikir bahwa dengan begitu kemarahannya akan reda. Namun kenyataannya malah menambah rasa marahnya.

 

And it grew both day and night.

Till it bore an apple bright.

Dan itu tumbuh, baik siang maupun malam.

Sampai menghasilkan sebuah apel yang mengkilap.

Kemarahan yang diibaratkannya sebagai tanaman tadi, tumbuh menjadi sebuah pohon dan menghasilkan sebuah apel yang sangat menggoda.

And my foe beheld it shine,

And he knew that it was mine.

Dan musuhku memperhatikan kilapnya,

Dan dia mengetahui kalau itu adalah milikku.

Buah apel ini adalah bentuk manifestasi kemarahan si penyair. Kemarahan itu sampai merasuki bawah sadarnya, bahkan musuhnya pun dapat melihatnya.

 

And into my garden stole,

When the night had veild the pole;

Dan memasuki kebunku untuk mencurinya,

Ketika malam telah menutupi kutub.

Musuh penyair pergi menyelinap ke kebunnya di malam hari untuk mencuri buah apel.

In the morning glad I see;

My foe outstreched beneath the tree.

Di pagi hari aku senang melihat;

Musuhku terkujur di bawah pohon.

Keesokan harinya, sang penyair senang mendapati si musuh yang tergeletak mati.

A Poison Tree (Original Version)

A Poison Tree

Poem by William Blake (1757-1827)

 

 

I was angry with my friend,

I told my wrath, my wrath did end.

I was angry with my foe:

I told it not, my wrath did grow.

 

 

And I water’d it in fears,

Night & morning with my tears.

And I sunned it with smiles,

And with soft deceitful wiles.

 

 

And it grew both day and night.

Till it bore an apple bright.

And my foe beheld it shine,

And he knew that it was mine.

 

 

And into my garden stole,

When the night had veild the pole;

In the morning glad I see;

My foe outstreched beneath the tree.

 

 

A Poison Tree Lukisan Tangan William Blakes

Puisi A Poison Tree dalam Kacamata Analisa Expert

Puisi ini menyampaikan pesan penyair tentang dua bentuk marah yang berbeda. Yang pertama adalah kemarahan yang disampaikan kepada orangnya, dan yang kedua adalah kemarahan yang dipendam.

 

Kemarahan yang diungkapkan dengan jujur, dapat menemukan jalan penyelesaian. Sementara kemarahan yang dipendam adalah seperti memelihara emosi negatif di dalam diri kita.

 

Penyair menekankan bahwa kemarahan itu secara moral dapat berbahaya, yang akan merembet kepada kemarahan yang lain, yang lebih besar atau bahkan kepada kekerasan.

Anger quote-renovrainbow.com

Bagaimana Pendapat Kalian?

Puisi Inggris ini adalah salah satu puisi kesukaan saya, karena maknanya yang begitu dalam. Memperingatkan saya untuk tidak menyimpan amarah.

Walau begitu saya pernah mengalami kejadian tidak mengenakan dengan marah, dimana saya mengungkapkan kemarahan saya pada sahabat, dan dia tidak menerimanya. Bahkan sesudah saya meminta maaf berkali-kali pun, tetap dia semakin menjauh dan kemudian pergi. Di saat itu saya menyadari, kalau saya sudah kehilangan satu sahabat.

Kejadian itu di akhir tahun 2010, sampai sekarang saya berusaha untuk mengikhlaskannya dan berpikir ini yang terbaik untuk kami berdua.

Apakah sahabat suka dengan puisi dari William Blake ini? Apakah terjemahan dan makna puisi A Poison Tree ini dapat dimengerti?

Bagaimana cara kalian biasanya mengatasi kemarahan? Apakah kalian memendamnya atau mengungkapkannya?

 

Stay Safe … xoxo

 

Baca juga: The Road Not Taken

Baca juga: I Wandered Lonely As A Cloud

Referensi

A Poison Tree, Wikipedia.

William Blake, Wikipedia.

2 Comments

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *