Clean eating banyak dipergunakan orang untuk mengontrol berat badan, meningkatkan fungsi hati dan kesehatan otak, meningkatkan energi dan daya tahan tubuh.
Tahukah kamu kalau kunci menurunkan berat badan itu ada pada pola makan kita?
Ya, 80 persen penurunan berat badan berasal dari pola makan, sementara 10 persen berasal dari aktivitas sehari-hari dan 10 persen lainnya dari olahraga.
Saya pun merasakannya.
Selama setahun kemarin, saya hampir setiap hari (95%) intermittent fasting dan juga olahraga. Cerita ini bisa kalian baca di artikel saya yang lain berjudul kaleidoskop 2020.
Apakah berat badan (BB) saya menurun drastis dengan pola rutin olahraga?
Jawabannya tidak.
Memangnya berapa berat badan saya?
Berat badan (BB) saya sekarang di kisaran 57-58, jauh dari BB normal di angka 50-52 kg. Sebelumnya 56 kg tapi mulai naik ketika akhir-akhir ini saya kembali sering mengkonsumsi processed foods.
Saya tapi tidak menyangkal kalau olahraga ini juga berperan menurunkan BB. BB sekarang jauh lebih kecil dibandingkan BB yang sebelumnya sempat melonjak di angka 67 kg. Saya jadi lebih mirip panda apalagi kalau buka kacamata .. wkwkw.
Namun saat itu selain olahraga, saya juga memperhatikan apa yang saya makan.
Mengapa berubah?
Tidak baik jika menyalahkan Pandemi COVID-19, karena supermarket juga hanya terletak beberapa meter dari rumah.
Letak kesalahannya adalah kebiasaan kami menstok makanan siap saji seperti frozen foods, karena tahan lama dan menghemat waktu. Tepatnya the blame is on me.
Hobi baru saya, blogging, memakan banyak waktu. Tahun ini saya ingin kembali ke pola normal, seimbang dengan prioritas kegiatan yang lebih penting, seperti misalnya menyiapkan menu makan keluarga.
Salah satunya adalah dengan mencoba menu clean eating. Terlebih lagi si akang punya diabetes genetik. Jadi memang penting pisan buat merubah pola makan.
Sebelum kita memulai perjalanan clean eating bagi pemula, ada beberapa hal yang perlu kita ketahui dulu nih. Yuk baca terus artikelnya.