Efek rumah kaca bisa meningkat terutama karena aktivitas manusia yang hidup di planet Bumi ini.
Walaupun sekarang ada mobil dengan teknologi listrik, tapi kebanyakan kendaraan bermotor masih menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM). Selain itu pabrik-pabrik juga termasuk yang menggunakan BBM dengan skala tinggi untuk proses produksinya.
Pembakaran BBM kendaraan bermotor dan pabrik mengirimkan karbondioksida ke udara, yang menahan panas.
Produksi lain yang menyebabkan tingginya kadar emisi karbon adalah proses produksi dan pemberian makan hewan. Itulah mengapa kini ada gerakan “Meatless” untuk mengurangi konsumsi daging dan bahkan meningkatnya gaya hidup vegan dan vegetarian.
Permintaan akan daging karena meningkatnya konsumsi daging meningkat signifikan selama 50 tahun terakhir, berdasarkan data tahun 1961-2018 yang diambil dari Badan Pangan PBB.
Di dalam data itu tercatat produksi daging adalah sebanyak 340 juta ton pada tahun 2018, sementara di tahun 1961 hanya sebanyak 71 juta ton. Angka yang meningkat ini disebabkan karena pertumbuhan populasi dan meningkatnya perekonomian negara-negara.
Selain itu pemanfaatan pupuk, pembusukan sisa-sisa pertanian dan pembusukan kotoran ternak dapat menghasilkan gas metan. Seperti karbondioksida, gas metan ini dapat menghasilkan panas di bumi.
Hal lain yang menyebabkan pelepasan gas metan ke udara adalah berasal dari sampah. Oleh karena itu penting untuk menerapkan yang dinamakan zero waste.
Kebakaran hutan yang sering terjadi akibat suhu bumi yang terlalu panas sehingga mengakibatkan terbakarnya daun-daun kering oleh sinar matahari atau karena ulah manusia juga melepaskan karbondioksida ke udara. Selain itu polusi udara yang diakibatkannya bisa sangat mengganggu kesehatan manusia.