Self Reward, Pentingkah Memberikannya untuk Diri Sendiri?
Self Reward. Pernah tidak merasa kalau terkadang di tengah keharusan dan kebutuhan kita memperhatikan keluarga, kerabat, dan lainnya, kita suka atau bahkan sering melupakan diri sendiri?
Sebagai manusia, kita terlahir dengan kebutuhan untuk merasakan penghargaan dan pengakuan seperti yang digambarkan di dalam Piramida Kebutuhan Maslow.
Memberikan penghargaan pada diri sendiri, atau self-reward, adalah cara untuk memenuhi kebutuhan ini dan meningkatkan kesejahteraan mental dan emosional.
Manfaat Self-Reward
Self reward mempunyai manfaat luar biasa terutama dalam memberikan dorongan hormon dopamin yang mampu memotivasi kita untuk mempertahankan kebiasaan produktif.Â
Dengan memberikan hadiah setelah kita berhasil mencapai tujuan atau menyelesaikan tugas, ibaratnya seperti memberikan insentif agar kita tetap fokus untuk disiplin dan termotivasi.Â
Kita menjadi lebih menghargai sekecil apapun usaha yang telah kita lakukan, sehingga kepercayaan diri dan harga diri kita juga menjadi meningkat.
Dengan kepercayaan diri yang telah kita bangun, kita dapat menjadi pribadi dengan mental yang kuat, berpikiran optimis. Self-reward sendiri adalah bentuk apresiasi diri yang membentuk pola pikir dan sikap optimis dan berjuang.
Dari segi mental, menghadiahi diri sendiri adalah cara kita untuk bersantai, mengisi ulang energi, dan mengatasi kelelahan dari tuntutan hidup sehari-hari.
Self reward juga dapat menumbuhkan self-love dan kemandirian emosional. Kita menjadi menghargai usaha dan lebih memahami kebutuhan kita tanpa bergantung pengakuan dari luar.
Jenis-jenis Self-Reward
Free atau Low Budget Rewards
Entertainment dan Experiences
Beristirahat dan menikmati setidaknya sehari saja buat lazy day.
 – Mendengarkan musik kesukaan atau podcasts.
– Menonton film atau Netflix-an.Â
– Membaca buku atau majalah.Â
– Mandi berendam.Â
– Jalan-jalan dia alam terbuka atau pergi hiking ke gunung.Â
– Menelpon atau menghabiskan waktu bersama orang yang kita sayangi.Â
– Mengerjakan hobi seperti menggambar, blogging, menulis dll.
Pergi nonton konser, atau show.
– Mengunjungi museum atau galeri atau acara-acara seni.
– Nonton pertandingan olahraga.
– Pergi buat day trip atau weekend gateaway ke tempat yang kamu pengen kunjungi.
– Nyobain tempat makan baru
Â
Personal Care
Goal Oriented
Pergi ke tempat spa atau massage.
 – Beli baju baru, atau sepatu atau barang yang selama ini nongkrong di wish list kamu.
– Ke salon buat potong rambut atau Nyobain model potongan rambut baruÂ
– Beli buku baru, video game atau bahkan gadget.Â
Â
Nabung buat sesuatu baik itu barang maupun experience (seperti travel) yang butuh budget besar.
– Ambil kursus yang berguna buat self-growth.
Â
Social Rewards
Social rewards juga termasuk reward yang bisa kita kasih buat diri sendiri, apalagi jika kita termasuk orang yang sibuk dan berkutat banyak dengan keluarga dan atau pekerjaan di kantor.
Sebagai mahluk sosial, kita membutuhkan recharge dengan bertemu teman dekat dan orang yang kita sayangi. Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan, diantaranya:
– Ngadain atau ikutan gathering dengan teman-teman
– Kumpul dengan teman atau orang yang kita sayangi buat lunch atau dinner. Â
– Ngerencanain group activity kaya misal bowling, barbeque, ngeliwet, atau karaokean.Â
Â
Memilih Self-Reward yang Tepat
Sekarang setelah kita tahu macam-macam cara untuk memberikan hadiah buat kita sendiri, mungkin muncul pertanyaan bagaimana cara memilih reward yang tepat. Salah satu cara yang bisa kita lakukan adalah dengan memilih yang sepadan dengan usaha dan pencapaian.Â
Misalnya, tujuan kita adalah menyelesaikan thesis dan lulus sidang. Maka reward yang kita pilih adalah yang sesuai dengan usaha dan kerja keras berbulan-bulan yang sudah dicurahkan. Pilihlah yang sesuai dengan value dan minat kita.Â
Jika kita menyukai travelling, kita bisa merencanakan tempat tujuan yang selama ini ingin kita tuju dan tentunya sesuai dengan budget. Poinnya adalah kegiatan atau aktivitas yang membawa kebahagiaan dan kepuasan buat kita.
Yang tidak kalah pentingnya dari memberikan penghargaan buat diri sendiri adalah hindari yang berlebihan dan tidak sehat atau berpotensi merusak diri sendiri.
Aturan Memberikan Self-Reward
Tidak ada aturan baku dalam memberikan hadiah buat diri sendiri. Ini tergantung pada individu, kepribadian dan situasinya. Namun, walau begitu usahakan tidak berlebihan sehingga dapat menjadi kontraproduktif dan menghilangkan efek positif yang ingin kita capai.Â
Selain itu jangan terpaku pada hasil akhir yaitu hadiah yang ingin kita capai, tapi nikmati proses pencapaian tujuannya. Yang ingin kita bangun disini adalah habit untuk konsisten dan disiplin serta fokus dalam mencapai tujuan yang ingin kita capai.
What About Me?
Sebagai seseorang dengan ADHD yang kadar dopaminnya rendah, saya selalu excited dengan hal-hal baru tapi punya kesulitan untuk menyelesaikannya. Terapis saya bilang kalau ini karena pembagian energi yang kurang baik.Â
Excitement yang saya rasakan di awal membuat saya mencurahkan segalanya (waktu, tenaga, emosi, fokus dan lainnya). Seiring berjalan waktu dan sesuatu yang menarik tadi menjadi bagian dari rutinitas, berangsur-angsur energi menjadi semakin melemah. Sebelum saya sampai di tujuan, energi sudah habis dan inilah yang membuatnya tidak selesai.Â
Salah satu cara yang bisa membuat saya bertahan sampai akhir yang tentunya dengan cara menyenangkan adalah membuat hal itu tetap menarik dengan cara gamification atau membuatnya seperti sebuah permainan.Â
Caranya adalah tujuan dijadikan seperti bab dalam game. Setiap bab pasti punya sub-chapter yang disini adalah sub-tasks atau aktivitas yang mendukung ke arah tujuan diberikan poin sesuai dengan bobot kesulitan tugas. Seperti juga dalam game, konsistensi juga punya poin tersendiri untuk special prize.Â
Setiap kali menyelesaikan sub-task yang di dalamnya terdiri dari beberapa tugas maka akan ada reward yang diberikan yang tentunya dibedakan tergantung poin perolehan yang sudah saya capai. Kalau kamu tertarik, saya akan membuat blogpost lain yang didekasikan buat ini. Tulis saja di kolom komentar ya.
Â
Rekomendasi Buku Tentang Self-Rewards
Pada pelaksanaannya, kita mungkin akan berhadapan dengan trial and error untuk mendapatkan sistem self-reward yang cocok dengan kita, yang kita merasa termotivasi dan bisa konsisten menjalankannya. Di saat seperti itu, akan ada banyak pertanyaan dan jika blogpost ini belum bisa membantu, kita bisa mendapatkan informasi lebih lengkap di buku.Â
How to Win Friends and Influence People dari Dale Carnegie adalah buku yang saya highly recommended. Walaupun topiknya tidak langsung mengcover self-rewards, tetapi menghighlight tentang bagaimana memberikan apresiasi yang tulus dan merayakan kemenangan kecil bisa merubah hidup kita. Ini dapat kita lihat juga sebagai bentuk dari kebiasaan self-rewarding.
Selain buku dari Dale Carnegie, buku yang ditulis David J.Schwartz berjudul The Magic of Thinking Big bisa jadi bahan bacaan yang bagus, terutama karena buku ini berfokus pada mengembangkan growth mindset. Schwartz juga menekankan bagaimana menetapkan goal atau tujuan dapat menjadi motivasi besar buat kita melakukan sesuatu dan menghadiahi diri sendiri untuk pencapaian kita adalah cara untuk membangun kepercayaan diri.
Â
Stay healthy and happy!
XOXO
Referensi
Benefits of Rewarding Yourself
Koch, A. K., Nafziger, J., Suvorov, A., & van de Ven, J. (2014). Self-rewards and personal motivation. European Economic Review, 68, 151-167.