
Kenalan dengan Self-Love Part 1

Kenalan dengan Self-Love Part 1 – Sering kita mendengar orang berkata seperti ini,
”cintai diri sendiri dulu baru mencintai orang lain”
“saya gak punya waktu buat yang begituan, saya lebih fokus sama mencintai orang lain”
“mencintai orang lain itu kedudukannya lebih tinggi daripada mencintai diri sendiri”
“mencintai diri sendiri itu egois”
“self-love, apa itu? Ah terlalu kebarat-baratan!”
dan masih banyak lagi lainnya.
Ada yang bernada pro dan tidak sedikit yang kontra.
Sekarang coba ambil waktu sejenak buat kita renungkan.
Berapa lama kita hidup di dunia?
Seringkah kita mendengarkan kebutuhan diri kita?
Apakah penting mencintai diri sendiri buat hidup kita?
Jika jawabannya penting,
Kenapa itu penting?
Kalian bisa menjawabnya langsung di dalam hati, atau lebih baik lagi jika menuliskannya di atas kertas sambil berdialog dengan diri sendiri.
Scroll ke bawah kalau sudah selesai.
Kita akan coba memahami self-love dengan menjawab pertanyaan itu satu persatu.
Pertanyaan yang pertama, berapa lama kita hidup di dunia?
Jawabannya pasti beragam.
Ada yang bahkan belum mencapai 20 tahun, ada yang mungkin baru saja 30 tahun, ada yang sudah lebih dari 40 tahun, 50 tahun dan seterusnya.
Selama itu, apakah kita pernah berganti wujud?
Tentunya ngga pernah ya.
Kita sudah memegang ikatan dengan diri kita dari lahir sampai ajal tiba. Ikatan ini lebih kuat dibandingkan dengan janji pernikahan yang mungkin baru kita ucapkan saat 20s atau 30s atau mungkin lebih dari itu.
Waktu kita jenuh, ngga bisa kita berganti wujud jadi wonder woman, Gal Gadot, Captain America, Chris Evans misalnya. Waktu kita ngerasa benci sama diri sendiri, apa kita jadi berubah dengan sosok yang kita inginkan?
Ngga juga kan.
Kita mungkin bisa memilih operasi plastik untuk merubah penampilan luar kita, tetapi apakah itu merubah apa yang di dalam? Kalau kita operasi plastik kaya Emma Watson, apakah dalamnya kita, kepribadian dll berubah jadi orang lain juga?
Ya, ngga juga.
Pernah ngga kita menyadari bahwa dengan kita mencintai diri sendiri, orang yang ada di sekeliling kita pun akan merasakan manfaatnya, merasakan rasa sayang yang terpancar dari dalam diri kita?
Sebelum kita tau apa itu self-love, mari kita kenalan dulu dengan diri kita sendiri

Self-Acceptance
Masih ingat dengan prinsip
“Jika kita tidak menyukai satu sesuatu, maka rubahlah sesuatu itu. Jika sesuatu itu tidak dapat dirubah, maka kita harus bisa menerimanya”
Kata kunci disini adalah menerima (acceptance).
Self-acceptance atau menerima diri sendiri ini adalah dasar dari self-love.
Self-acceptance itu menerima kita apa adanya, dengan segala kelebihan dan kekurangan, dalam segala bentuk dan warna kulit. Menerima kita apa adanya, luar dan dalam
Self-acceptance ini termasuk juga di dalamnya self-forgiveness, memaafkan kesalahan kita sendiri, menghindari self-judgement, tidak membandingkan diri kita dengan orang lain.
Ketika kita sudah menerima diri kita sendiri apa adanya, kita tidak lagi khawatir akan penilaian orang lain kepada kita. Kita juga nyaman dengan diri sendiri, tidak membohongi diri sendiri, menjadi lebih spontan dan apa adanya. Kita tidak merasa malu memperlihatkan kepada orang lain siapa kita sebenarnya.

Self-Care
Dari prinsip di atas, jika ada yang tidak kita sukai, maka kita akan mencoba merubahnya.
Merubah disini selalu menggunakan konsep luar dan dalam.
Misal kita ingin kulit kita glowing.
Dari luar, kita bisa dengan rajin perawatan, pakai kosmetik produk Korea atau Jepang atau apapun pilihan kita, belum ditambah dengan rajin ke salon untuk treatment, dan cara-cara lainnya.
Dari dalam, kita memilih makanan yang bersahabat dengan kulit (sayuran, buah-buahan, tidak mengandung kadar gula tinggi, dll). Selain itu kita juga berolahraga, supaya peredaran darah menjadi lancar.
Sesekali kita juga puasa atau melakukan detoxifikasi, agar racun-racun tubuh keluar sehingga vitamin mudah diserap oleh tubuh.
Kita juga menjaga pikiran kita supaya positive, karena aura yang positive itu bikin kulit yang sudah terpelihara menjadi lebih memancar dan mengurangi stress.
Tahapan yang sudah kita lakukan di atas itu adalah self-care.
Self-care adalah usaha yang kita lakukan untuk merawat fisik dan mental kita.
Self-care biasanya berdasarkan kebutuhan yang kita hadapi sekarang.
Contohnya, kita merasa stress maka kita melakukan beberapa cara untuk mengurangi stress ini.
(Baca juga: 101 cara sederhana mengurangi stress)
Self-care ini yang menjaga hubungan kita dengan diri sendiri supaya harmonis, supaya hubungan luar dalam ini dapat tercapai.
Misal, ketika badan mengeluarkan signal kelelahan. Self-care disini mengambil tindakan preventif supaya badan tidak menjadi sakit dan mengganggu fungsi tubuh lainnya.
Yang bisa kita lakukan diantaranya beristirahat, mengambil nafas dalam-dalam, meditasi, tidur dan lainnya.
Semakin sering kita peka dengan kebutuhan kita ini, maka di dalam diri kita akan tercipta komunikasi yang lancar sehingga hubungan kita harmonis dan seimbang.
Sesudah self-acceptance dan mempraktekan self-care, mari kita naik ke tahapan berikutnya.

Self-Confidence
Ketika hubungan baik sudah tercipta, komunikasi luar dan dalam berjalan mulus, walau mungkin sesekali ada pergolakan atau miskomunikasi tetapi bisa diselesaikan dengan cepat.
Tahapan berikutnya adalah self-confidence.
Self-confidence adalah bentuk produk dari self-acceptance dan self-care. Self-confidence adalah saat kita merasa nyaman dengan diri kita sendiri, menerima kekurangan diri kita dan memaksimalkan potensi atau kelebihan diri yang kita punya.
Self-confidence yang baik adalah berdasarkan pada diri sendiri, tidak terkait dengan harta, keluarga dan kedudukan yang kita punya. Tidak juga dikaitkan dengan pakaian yang kita kenakan, kendaraan yang kita bawa, dan lainnya yang bersifat kebendaan.
Tidak dipungkiri yang disebutkan ini mampu meningkatkan self-confidence, tetapi sifatnya temporary/sementara.
Dengan self-confidence, kita bisa menghadapi tantangan hidup setiap harinya, kita menjadi lebih bahagia, lebih termotivasi, lebih semangat untuk mencapai tujuan kita.
Karena itu kadarnya harus kita perhatikan, jangan rendah dan jangan terlalu tinggi.
Jika kita sekarang sedang tidak termotivasi, mungkin kita harus mengecek kembali self-confidence kita, dan mulai kembali mengevaluasi self-acceptance dan self-care.
Sementara self-confidence yang terlalu tinggi, dapat menyebabkan kita tinggi hati, arogan, tidak memperhatikan resiko yang mungkin bisa membahayakan kita sendiri.

Self-Respect
Tahapan berikutnya adalah self-respect.
Self-respect adalah menghargai diri sendiri karena kita percaya kita pantas diperlakukan dengan baik dan dihargai.
Misalnya jika kita tengah berada di dalam hubungan yang toxic.
Dengan self-respect, kita akan berusaha keluar dari dalam hubungan itu karena kita tau bahwa ini tidak baik bagi diri kita dan bahkan bisa membahayakan. Kita sendiri melakukannya karena kita punya self-confidence, kita percaya kalau kita bisa keluar dari situasi itu apapun yang nanti akan terjadi.
Jika kita tidak bisa keluar dari situasi ini, kita harus cek lagi self-confidence kita karena berarti kita tidak punya keyakinan, tidak punya kepercayaan diri disebabkan kita berpikir tidak mampu untuk bisa keluar dari hubungan toxic ini.
Self-Esteem
Tahapan berikutnya adalah self-esteem.
Self-esteem adalah gabungan dari self-confidence dan self-respect. Self-Esteem adalah bagaimana seseorang menilai dan menghargai dirinya sendiri, berdasarkan opini dan apa yang dia percaya dari dirinya, bahwa dia pantas, berharga, mampu dan berguna tanpa memperdulikan apa pun yang sudah, sedang atau akan terjadi.
Self-esteem disini ada self esteem yang sehat dan ada yang toxic.
Untuk yang ingin tau lebih dalam, bisa dilihat artikel sebelumnya tentang toxic self-esteem dan pengaruhnya dengan kesehatan mental.
Sampai disini kita paham, kenapa semuanya terhubung?
Level selanjutnya adalah self-actualization.

Self-Love
Sekarang kita sudah mengenal diri kita dan menyadari bahwa semuanya itu terhubung dan tidak berdiri sendiri.
Self-care dilakukan karena adanya self-acceptance dan bisa juga sebagai upaya kita menambah self-confidence.
Self-confidence terkait dengan self-acceptance dan self-care kita.
Self respect ada ketika kita memiliki self-confidence.
Sementara self-esteem adalah gabungan antara self-confidence dengan self-respect.
Lalu dimana self-love ditempatkan?
Jawabannya ada di Part 2.
Kalau kalian sendiri, apakah self-love penting buat kalian?
Tuliskan di kolom komentar ya dan share juga dengan yang lainnya.
Stay Safe … xoxo


You May Also Like

Kamu Stress di Masa Pandemi? Hati-Hati 5 Bahaya Ini!
Juli 23, 2020
Cari Investasi Aman? Simak 5 Tips Investasi Diri Sendiri
November 3, 2020