Dari sebuah artikel di HuffPost, ada 11 rahasia untuk memilih teman yang baik,
1. Pilihlah teman yang sudah sukses di bidang yang kita ingin fokus. Misalnya jika kita ingin fokus menjadi seorang penulis, maka pilihlah teman yang sudah berhasil menerbitkan buku, misalnya.
2. Pilihlah teman yang mempunyai nilai hidup yang sama.
3. Pilihlah teman yang dapat menyeimbangkan di bidang yang kamu lemah.
4. Pilihlah teman yang mempunyai tujuan yang sama. Jika misalnya ingin meningkatkan self-love, bergabung misalnya dengan komunitas seperti Tanos.
5. Cara memilih teman selanjutnya adalah pilihlah teman yang dapat memotivasi kita menjadi lebih baik.
6. Pilihlah teman yang mempunyai kesukaan yang sama. Misal jika ingin menjadi seorang Blogger, pilihlah teman dari kalangan yang sama. Bisa dengan ikut salah satunya, komunitas ODOP (One Day One Post) yang mempunyai banyak program menarik.
7. Pilihlah teman yang haus akan ilmu pengetahuan.
8. Pilihlah teman yang dapat dijadikan sebagai partner, yang saling membantu dalam mewujudkan cita-cita dan impian.
9. Pilihlah teman yang merayakan kesuksesanmu.
10. Pilihlah teman yang serius dalam menggapai tujuan dan tidak membuang-buang waktunya.
11. Dengan menggunakan prinsip memberi dan menerima. Untuk memilih teman yang baik, terlebih dahulu kita harus menjadi teman yang baik bagi orang lain.
10 Comments
Kyndaerim
waah, fiksinya bakal di publish disini nggak teh? pengen baca, hihi..
nyari temen buat curhat dan bisa ngasih solusi juga bisa nenangin memang susah ya teh, kalo ada memang harus di simpen baek-baek.
Semangat teh Rnv!
eka fitriani larasati
halo teteh…so happy you fele the same way as i do…love love
i'm so agree with you tentang menyalurkan energi ke hal – hal yang pasti-pasti aja, hihihi
Renov
hihihi, fiksinya mesti direvisi dulu uy biar layak dibaca.
Semangat juga ya!
Renov
hihihi iya, kalau terlalu banyak keekspose yang negative, jadi harus sering detox.
Thessa R
Wah jd penasaran sama Jordan Peterson itu mba..
Btw, minimalis dlm pertemanan juga bisa ya ternyata. Tp saya merasakan sih, semakin bertambah usia, temen saya makin dikit. Tp justru walaupu dikit, mereka selalu bisa diandalkan saat saya butuhkan..
Renov
Hallo non, di cek-cek aja di YT. Dia rada kontroversial sih, ada juga yang gak suka dengan bukunya yang dikaitkan dengan spiritual. IMO, dia kerens sih, ketika ngasih lecture juga kaya motivator, ngga boring, malah jantung jadi berdetak kencang karena he tells the truth about ourselves.
Iya, minimalis dalam pertemanan itu, yang masing2 bisa bawa value dan sparks joy. Bisa dimulai dari list pertemanan fb kita yang biasanya buanyak tapi kebanyakan hanya kenal selewat aja.
Good luck, kamu udah punya teman sejati. Pertahankan!
fanny_dcatqueen
Sejak pandemi ini, jujur aku jd banyaaak bersyukur stiap bangun pagi. Bersyukur masih hidup, bersyukur masih sehat. Lalu melihat ke anak2 dan suami, bersyukur merekapun sehat dan kami masih memiliki income yg teratur tanpa dipotong.
Ada sisi baik dari setiap musibah yg dihadapi ya mba. At least rasa syukur jd mudah muncul sejak pandemi ini :). Jadi merasa kalo sehat itu bener2 nikmat yg sangaaat mahal
Renov
Alhamdulillah Fanny, terutama di masa pandemi seperti ini yang Allah mungkin kasih agar kita lebih bersyukur. Bersyukur buat hal yang dulunya terlihat biasa atau jarang terpikir seperti kesempatan bangun pagi hari dan masih hidup, kesehatan, penghasilan. Maknanya sekarang begitu besar, entah berapa kali besar kelipatannya, tapi sangat besar. Stay safe yaa
Pingback:
Pingback: