Ternyata tema “Yang Basah” ini memiliki berbeda arti bagi masing-masing Pejuang Tanos. Untuk Kak Anil, misalnya yang posting paling awal, dia memotret keran air. Kak Anil bercerita tentang air langganan yang mati akibat turbin air di Cikalong rusak.
Sementara Kak Eka memotret truk air yang biasa dibawa mandi oleh anak keduanya, Kilan. Kak Ovie memotret fungsi air untuk memasak, kebetulan hari itu Kak Ovie masak daun singkong bumbu kuning. Duh bikin peruk teria-teriak pengen… hehe
Beda Kak Ovie, beda pula Kak Vita. Walau sama-sama bernuansa dapur, tapi Kak Vita lebih memilih sink dapur sebagai zona basah. Kak Maya juga memotret anak perempuannya yang membantunya mencuci alat makan di dapur.
Kak Widya bercerita tentang uang recehan yang suka terlupakan dengan photo uang koin yang kebasahan. Bisa jadi kebasahan karena ikut kecuci di dalam saku.
Kalau Kak Rizki memotret dua sandal jepit yang sisirangan .. alias beda antara yang kiri dan yang kanan. Dua sandal jepit itu ditaruh di halaman belakang yang kondisinya basah karena hujan.
Kak Riris sendiri memotret genangan air, yang dilewatinya pagi hari. Sementara yang memotret pertanamanan ada Kak Dee dan Kak Mia, yang memotret tanaman di rumahnya.
Satu Komentar
Ping Balik: