Perasaan Puas dan Kebahagiaan, Self Discovery Day 8
Perasaan Puas. Benarkah Ada Hubungannya dengan Kebahagiaan? – Salah satu pertanyaan terbesar di dalam kehidupan adalah bagaimana kita menemukan kebahagiaan?.
Para ahli banyak mengatakan, dengan perasaan fulfilled ini, kita dapat merasa bahagia.
Benarkah demikian?
Pengertian Fulfilled atau Perasaan Puas, Self Discovery Day 8
Jurnal hari ke-8 dari Self Discovery jurnal adalah apa yang membuatmu merasa fulfilled and satisfied?
Arti fulfilled di dalam kamus adalah satisfied or happy because of fully developing one’s abilities or character.
Di dalam bahasa Indonesia, artinya adalah
perasaan puas atau bahagia yang timbul karena seseorang dapat mengembangkan kemampuannya atau karakternya.
Kalau melihat pengertian fulfilled, memang tidak dikaitkan dengan faktor luar dan entitlement. Lebih ke dalam diri sendiri.
Perasaan Puas, Self Discovery Day 8
Cerita Saya
Throwback ke beberapa tahun terakhir, saya pernah merasa kehilangan “saya”. Saya lupa akan kenyataan bahwa hidup itu berproses, satu langkah setiap harinya lebih baik dibandingkan dengan tidak melangkah.
Saya lupa, kalau langkah setiap orang pun berbeda-beda. Ada yang baby step, namun ada juga yang melangkah besar. Lupa ini yang membuat saya berpikir kalau saya tidak membuat kemajuan.
Lama saya terus mengkritik diri sendiri, lupa akan perjuangan bagaimana meraih kemenangan-kemenangan kecil. Sampai akhirnya saya sulit mengenali siapa saya, apa yang saya inginkan, apa yang ingin saya capai.
Kritikan yang terus menerus membuat saya kehilangan kepercayaan diri, dan menolak untuk melakukan sesuatu yang baru atau menantang akibat takut gagal.
Pola hidup menjadi berubah, jarang berolahraga, semakin keras kepala dan tidak memperhatikan apa yang dimakan. Tentunya berakibat drastis pada kesehatan, terutama kesehatan wanita.
Myom yang tadinya tidak ada, menjadi ada. Belum selesai itu, ukurannya pun bertambah 100% setiap tahunnya. Sampai di tahun 2018, saya harus menjalani operasi kecil.
Setelah menjalani operasi, saya mulai mencoba memperbaiki hidup saya kembali. Saya mulai melakukan Intermittent Fasting (IF) dan berolahraga teratur.
Luar biasanya, hanya dari 2 hal sederhana ini, saya jadi bisa fokus menikmati membaca buku, mengontrol mood dan emosi, berkontemplasi dan tidak terlalu sering sakit terutama ketika cuaca dingin.
What Makes Me Fulfilled and Satisfied?
Saat dihadapkan pada pertanyaan ini, jawaban saya adalah,
1. Ketika saya bersyukur.
Kembali saya diingatkan kembali oleh Allah SWT ketika menjalani Tanos Gratitude Journal Challenge bulan Agustus lalu. Dengan menuliskan jurnal syukur ini, saya mulai menghargai hidup saya.
Melihat hidup saya dari kacamata bersyukur, saya menemukan banyak hal yang saya syukuri. Saya bersyukur atas apa yang saya miliki dan hanya fokus pada apa yang bisa saya kontrol.
Dengan bersyukur, saya berterima kasih atas apa yang saya miliki, kesehatan, keluarga, teman yang masih mau menemani, teman baru yang saya kenal.
Fokus pada apa yang dipunya, dibandingkan apa yang tidak saya miliki, karena semua hal yang kita punya bisa diambil kapan saja dari kita, tanpa permisi.
2. Ketika saya konsisten.
Sejauh ini hanya dua konsisten yang bisa saya lakukan selama 2 tahun terakhir, yaitu intermittent fasting dan berolahraga.
Yang lain, saya masih bolong-bolong mengerjakannya.
Saya mulai berpikir untuk menambah lagi projek konsisten, dengan melakukan satu hal lagi dalam satu tahun ke depan. Yang pasti projek ini harus fun, dan selaras dengan goal saya ke depan.
Konsisten membantu saya mengembalikan kepercayaan diri yang sudah saya kikis dengan kritik tidak membangun yang dilontarkan pada diri sendiri.
3. Ketika hidup saya seimbang.
Di saat tugas yang harus saya lakukan seimbang dengan kebutuhan saya lainnya seperti tidur, me time, mood saya pun akan lebih baik.
Begitu juga dengan asupan makanan, ini juga dapat mempengaruhi mood.
Mood lebih baik, pikiran pun lebih positif. Biasanya saat saat seperti ini saya lebih dapat memfilter informasi dengan baik.
4. Ketika saya membantu orang lain.
Entah apakah ini superhero syndrome, tetapi saya rasa setiap orang juga merasakan ini. Ketika kita bisa membantu orang lain, kita merasa bahagia.
Benarkah Perasaan Puas ada Hubungannya Dengan Kebahagiaan?
Tahukah kamu bahwa hanya ada korelasi kecil antara kesuksesan akademik dengan kesuksesan karir. Orang yang pintar di bidang akademik, belum tentu sukses dalam karir mereka. Karir memerlukan juga soft skills, selain hard skills. Semakin tinggi jabatan seseorang, peran soft skills banyak menentukan disana.
Korelasi antara kesuksesan karir dengan kesuksesan hidup juga hanya sedikit. Orang yang sukses di dalam karirnya, tidak otomatis menjadikannya sebagai seseorang yang bahagia. Tidak jarang kita temui seorang teman kita yang semisal sudah sukses, tetapi tidak memperhatikan kesehatannya.
Professor Raj, yang mengajar di Sekolah Bisnis dan juga di Universitas Texas mengajarkan tentang konsep happy smart kepada anak didiknya. Konsep happy smart ini berbeda dengan academic smart yang berhubungan dengan IQ, test kemampuan dan High Order Thinking Skills (HOTS).
Konsep ini juga berbeda dengan career smart, yang berhubungan dengan skills yang dibutuhkan untuk meningkatkan karir kita.
Konsep happy smart ini mengajarkan kepada kita bagaimana agar kita bisa merasa fulfilled dan bahagia. Jadi benar, jika perasaan puas atau fulfilled ini berhubungan dengan kebahagiaan.
Kalian sendiri, apakah kebahagiaan buat kalian?
Stay safe … xoxo
Baca juga, Menggapai Mimpi, self discovery journal hari ke-7.
Baca selanjutnya, Menemukan Kelebihanmu, self discovery journal hari ke-9.