Pertanyaan hari ke-20 adalah apa yang akan saya lakukan tanpa dibayar selama 5 tahun.
Pertanyaan yang sangat sederhana, tapi butuh pemikiran mendalam, karena ini soal menemukan diri kita, dan hidup seperti apa yang ingin kita jalani.
Berbicara tentang passion, saya menjalani pekerjaan sebelumnya dikarenakan passion. Unsur uang selalu saya jadikan nomor dua. Eitsss bukan berarti saya tidak butuh uang, namun saya melihat apa yang ditawarkan dalam bentuk lain, seperti ilmu dan kesempatan untuk berkembang.
Kesempatan untuk berkembang ini tidak hanya melulu soal karir, tapi juga kesempatan untuk rotasi pekerjaan, misal jika bekerja di bidang Human Resources, dari bagian training ke bagian recruitment, atau ke bagian lainnya. Ilmu itu yang saya pakai untuk membangun fondasi dalam berkarir.
Lalu pertanyaannya sekarang, apakah saya mau melakukan pekerjaan saya tanpa dibayar?
Jawabannya, tidak.
Lalu kegiatan apa yang saya merasakan fulfilled tanpa harus dibayar?
Salah satu poin dari pertanyaan kapan saya merasa fulfilled di jurnal hari ke-8 adalah ketika saya menolong orang.
Jika dikaitkan dengan pertanyaan ini, maka jawaban saya adalah
Menulis memang belum menjadi passion saya, tetapi manfaat dari menulis selama waktu yang masih relatif singkat ini sudah banyak saya rasakan. Manfaat ini yang nantinya saya harapkan dapat memaksimalkan konten yang saya tulis.
Ilmu itu baru bermanfaat sampai kita bisa mengajarkannya kepada orang lain.
Menjadi pengajar bidang yang saya geluti atau bidang yang saya kuasai.
4 Komentar
Ping Balik:
Ghina
Sama teh, aku pun baru melakukan dua hal itu aja sih yang masih rela nggak dibayar.Pernah kerjaan bikin perda sama temen2 dari lembaga kampus, aku niatkannya belajar karena emang belum berpengalaman kalau bikin per-uu-an yang beneran mh, selama kuliah emang ikut lomba legal drafting, nah pas praktik ini ya ampun ternyata jauh sekali dari idealis, saya satu2nya yg anak hukum. Yang kesel, semua dilimpahin ke saya hanya karena itu, padahal kita satu tim. Padhl sebelumnya mereka kasih job itu ke legal maker yg emang udah berpengalaman dan langsung minta jatah 50jeti. Karena demi lebih murah kali yaa. Agak kesel karena proposi dapatnya jaaauuuh bgt, tapi yaaa disitu saya jad beljar jg gmna realnya bikin peraturan.*curhat, hihi
Masih mending ngajar sih emang,..
renov
Hallo neng,
wah itu mah namanya dimanfaatin kalau gitu.
Kalau porsi pekerjaan berimbang, mungkin dirimu juga ngga bakalan kesel ya.
Ini mah aji mumpung banget. Tau ada anak hukum, langsung deh dilimpahkan semua dan dengan tujuan mengurangi pengeluaran.
Kebayang keselnya …
Ping Balik: