Kemantapan hatinya untuk menjalankan Cat house yang diberi nama Cat house Berkah, berlokasi di Bantul Yogyakarta ini tidak dilakukan tanpa alasan. Ketika saya tanya apa alasan tekadnya beralih profesi karena pandemi corona, Pak Ateng menjawab,
“Pilihlah usaha yang sesuai dengan minat atau hobi kita. Sehingga apapun yang kita usahakan tidak menjadi beban”.
Pak Ateng yang saya kenal, adalah sosok penyayang binatang. Ketika dulu bekerja di Bali, dia pun memiliki juga binatang peliharaan, yaitu 2 ekor anjing yang diberi nama Rocky, dan Casey.
Ketika rotasi pekerjaan mengharuskan dia untuk pindah ke Yogyakarta hampir 6 tahun yang lalu, entah kenapa dia bilang dia menjadi jatuh cinta pada kucing. Mulailah dari situ lah, dia merawat kucing.
Selama merawat kucing ini, dia belajar banyak tentang grooming, kesehatan, makanan, vitamin dan segala hal berkaitan dengan kucing.
Seiring berjalannya waktu, ketika kucingnya kawin dan beranak, dia memeliharanya terus. Sampai akhirnya muncul untuk ide breeding.
Dengan kemantapan hati, berbekal pengalaman dan pengetahuan dunia perkucingan, dia menambah pengetahuannya dengan buku-buku. Kira-kira sekitar dua tahun yang lalu, akhirnya dia mencoba bisnis sampingan cat house.
Pak Ateng menegaskan untuk yang ingin memulai bisnis
“Apapun jenis usaha harus selalu didukung dengan ilmu pengetahuan” Usahakan jangan sampai buta sama sekali dengan apa yang digeluti, sehingga kita melupakan yang namanya manajemen risiko”.
Mengamati kucing-kucing di Cat House “Berkah”, saya pun tergelitik untuk bertanya apa yang membuat dia mempunyai usaha sampingan. Saya hanya bisa membayangkan pekerjaan tetapnya saja pasti menyita banyak waktu dan pikiran.
Pak Ateng yang sedang duduk di sofa ruang tamu di rumahnya minimalis menjawab,
“Jangan bergantung kepada satu sumber penghasilan, tidak mengandalkan gaji. Terbukti ketika ada pandemi, dan pekerjaan utama hilang, ini bisa menimbulkan keputusasaan dan depresi”.
Faktor lain mengapa bisnis ini cocok baginya yang beralih profesi karena pandemi, yaitu usaha ini tidak memerlukan tempat usaha khusus dan dapat dilakukan di rumah.
Sehari-hari perawatan kucing selain dilakukan sendiri olehnya, juga oleh keponakannya, Ahmad. Ahmad yang sedang menempuh kuliah S2 Keperawatan di Universitas Gadjah Mada, sangat telaten merawat kucing-kucing ini.
17 Comments
Pingback:
Yola widya
Iyaa, ga nyangka hobi nulis sama aktif di berbagai kegiatan bisa membuat aku bertahan sampe sekarang
renov
Semangat kak, semoga semakin menghasilkan ya hobi menulisnya.
Novia
Semoga bisa memiliki alih profesi selain pekerjaan utama
renov
Aaminn semoga ya kak.
Kepengennya sih emang punya pendapatan sampingan ya kak.
fernando
wah kak kerennn. semoga bisa makin sukses dari nulis ya kak
renov
makasih ya kak.
Martin Eko setiawan
Keren kak, pak Ateng survivenya keren banget. Nggak dipungkiri, gaji pekerjaan utamanya sepertinya lebih besar dari usaha cat houseny
renov
Makasih aparesiasinya kak. Iya apapun agar tetap produktif tapi menghasilkan.
Berpikirnya ini waktu yang tepat untuk rehat sejenak, dan fokus pada usaha sampingan.
Mungkin kalau sudah berjalan seperti yang Pak Ateng harapkan, bisa setidaknya mendekati dengan penghasilan dia.
Pingback:
Reyne Raea
Banyak ya yang beralih profesi karena pandemi ini, dan salut terhadap siapapun yang tetep mau berusaha meski mungkin di luar hal nyamannya 🙂
Atau ada pula yang nemukan profesi dari hobinya 🙂
renov
Betul kak Rey,
Mungkin waktunya untuk mereevaluasi hidup juga.
Makasih sudah mampir 🙂
Pingback:
Pingback:
Pingback:
Pingback:
Pingback: