hutan
Olahraga,  Tanos Challenge

Berkelana Main Di Hutan, Tanos Walking Challenge Day 6

Berkelana bukan cuma bang Rhoma aja yang bisa, tapi saya juga. Hari ini akhirnya memutuskan, ya udah main di hutan aja deh kalau gitu. Dari kemarin saya menunda-nunda pergi kesini, selalu dengan alasan yang sama, yaitu kesorean.

 

Ngapain coba saya ke hutan?

Jadi tanggal 12 September 2020 adalah hari ke-6 dari Tanos Walking Challenge.

 

Bingung pasti ya kenapa ada Tanos disini.

Saya cerita sedikit ya.

Cerita tentang Tanos

Tanos singkatan dari TAntangan NaON Sih adalah program kolaborasi saya dengan kak Eka ‘artjoka yang diadakan berkala setiap bulannya. Tanos diadakan setiap minggu kedua.

 

Tujuannya adalah untuk menantang kita melakukan good habit yang berhubungan dengan self-love. Harapan dari tanos sendiri adalah good habit ini tetap berlanjut dilakukan walau program Tanos periode itu telah berakhir. Challenge mengubah hidup dilakukan pertama-tama dari hal yang terdekat dengan kehidupan kita.

 

Tanos challenge bulan September adalah walking challenge atau tantangan jalan kaki. Dengan aturan minimal 20 menit sehari, kita diwajibkan untuk berjalan kaki sebisa mungkin di luar rumah.

 

Peserta Tanos  walking challenge ini datang dari kalangan blogger dan non blogger. Pendaftaran dibuka setiap bulannya setelah kami mengumumkan tantangan bulan depan. 

 

Buat kalian yang ingin berpartisipasi, hayu kita ramaikan dan bentuk kebiasaan sehat yang baru.

Main Di Hutan
Tanos Walking Challenge #Day6

Asal mula tahu Wuppertal Langerfelder Wald atau hutan yang ada di Wuppertal Langerfeld itu dari permainan Pokemon Go. Jadi di area masuk ke hutan itu ada Pokestop, jadi kadang ada beberapa Pokemon yang suka hang out di situ.

 

Saya memang suka bermain Pokemon Go karena mengharuskan saya berjalan kaki dan karena Pokemon Go ini saya sering berkelana mengunjungi tempat baru. Bukankah harus tau kenapa kita mau melakukan sesuatu? Hehehe …

 

Sejak pandemi saya sudah tidak lagi main Pokemon, karena saya jadi jarang keluar rumah kecuali kalau memang harus. Bisa dikatakan walking challenge ini benar benar menantang saya untuk berkelana. 

 

Berkelana ke tempat-tempat yang menarik, sehingga ada sesuatu yang unik yang bisa saya ceritakan kembali ke pejuang Tanos yang lain.

Jalan lurus menuju hutan
Jalan lurus dari Alter Markt menuju hutan
100 meter dari gate utama
100 meter dari gate utama hutan.

Masih ingat, gereja yang kemarin saya ceritakan?

Jadi gereja besar ini letaknya di Alter Markt, kalau di Indonesia mungkin bisa dikatakan Alter Markt itu adalah alun-alun.

 

Alter Markt ini berada di setiap pusat kota dan pusat bagian kota.

Nama kota saya adalah Wuppertal, dan Wuppertal ini mempunyai beberapa bagian kota. Daerah tempat  saya tinggal adalah Langerfeld, terletak di bagian barat dari kota Wuppertal.

Jadi Alter Markt itu ada di pusat kota Wuppertal juga ada di pusat Langerfeld.

 

Kawasan Alter Markt adalah kawasan yang mempunyai nilai sejarah, biasanya disana terdapat gereja, monumen, café, bakery dan area perbelanjaan yang hanya bisa ditempuh dari satu tempat ke tempat lain dengan berjalan kaki.

 

Kalau masih bingung membayangkan, jika kalian pernah ke kota Bandung, setiap alun-alun pasti mempunyai Mesjid dan dikelilingi area perbelanjaan atau bisa juga pasar tradisional. Hanya saja area perbelanjaannya lebih mirip seperti di Paris Van Java.

 

Altermarkt di Langerfeld sendiri kecil, karena memang bukan bagian kota yang besar.

 

Balik lagi ke cerita hutan, dari samping gereja ada jalan lurus menuju ke hutan. Jalannya sendiri naik, karena letak hutan ada di atas bukit.

Untuk sampai di hutan sebetulnya ada beberapa jalan masuk, tapi saya mencoba dari gerbang utama.

 

Pohon berbalut kain di Langerfelder Wald
Pohon berbalut kain di Langerfelder Wald

Dari area gerbang itu kita harus menaiki tangga lumayan panjang. Baru kemudian masuk ke area hutan. 

Di dalam hutan, tidak terlihat seorang pun. Suara binatang yang menginjak dedaunan kering sempat lumayan mengagetkan.

Di tengah perjalanan, saya lihat beberapa pohon dibungkus dengan kain. Sampai sekarang, saya belum dapat jawabannya, kenapa ada beberapa pohon dalam satu kawasan yang ditutupi oleh kain putih penuh dengan warna.

Berkelana di Langerfelder Wald
Suasana di dalam hutan setelah menaiki tangga
Main di hutan Langerfelder Wald
Suasana hutan ketika saya akan berjalan keluar

Di dalam hutan, saya mematikan musik dari handphone. Selain ingin mendengarkan suara alam, saya juga harus berjaga-jaga karena saya sendirian.

 

Di 15 menit awal, saya menjelajah hutan dengan area berjalan cukup luas. Selain melihat pohon tadi, saya juga melihat ada monumen turnamen dan juga disitu tertulis nama-nama peserta turnamen, juga nama orang yang hilang sekitar tahun 1939 – 1945.

 

Tidak banyak jalan bercabang jadi saya hanya mengikuti rute jalan besar. Di tengah perjalanan juga ada area beristirahat yang tempatnya sungguh membuat rileks. Sayang saya lupa memphoto.

 

Di 10 menit berikutnya jalan lebih mengecil. Karena hari sudah sore, jam menunjukan sekitar pukul 19:00. Saya pun mengurungkan niat untuk melanjutkan main di hutan. Daripada nanti kemalaman, dan sulit menemukan jalan pulang, lebih baik petualangannya dilanjutkan lain waktu.

Saya keluar dari jalan lain. Tidak jauh dari situ saya bisa melihat gerbang masuk tadi dari atas. Melihat ini, saya jadi mau bilang terima kasih sama rekan rekan seperjuangan Tanos.

 

Tanpa kalian, ngga mungkin saya amprah amprahan ka hutan nyalira (gak mungkin berkelana main di hutan sendirian)

Sekarang mikir kalau hutan sudah dikunjungi, terus besok kemana yaa … hmmm

Photo gate Langerfelder Wald
Photo jalan masuk utama, diambil dari atas

Pengalaman Sahabat Tanos

https://www.instagram.com/p/CFDn3MUAOip/


Untuk peserta Tanos yang akun IG nya dengan private mode dan juga yang hanya posting di story, di bawah ini adalah video rekapnya.

 

Di penghujung hari, saya dan kak Eka ‘artjoka’ kembali harus menentukan pilihan dari semua peserta Tanos. Menentukan siapa yang berhak menjadi pemenang. Pemenang hari ini jatuh kepada kak Adi dan kak Anil.

 

Khusus di dua hari terakhir, kami memilih dua pemenang yang ceritanya paling unik dan menginspirasi.

Apakah kalian pernah berkelana main di hutan? Pengalaman paling seru apa yang kalian pernah temui di hutan?

 

Jangan lupa berkunjung juga ke blog kak Eka ‘artjoka’ untuk melihat ceritanya di hari ke-6 ini dan juga kunjungi ig: tanos.challenge.

 

Stay safe … xoxo

 

Baca sebelumnya: Menjadi Pemenang, TWC Day 5

Baca juga: Yang Terlupakan, TWC Day 7

5 Comments

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *