Berbicara soal keputusan yang diambil, seberapa banyak sih kamu menyesalinya?
Buat saya, ada kalanya saya nggak bisa move on dari keputusan yang telah salah diambil, yang membawa pada penyesalan di penghujung hari.
Seperti misalnya dua hari yang lalu, saya merasa ketidakberhasilan mencari pekerjaan saat ini adalah karena kesalahan keputusan untuk berhenti dari pekerjaan yang secara kualifikasi dapat membantu banyak mempermudah mencari pekerjaan yang saya inginkan sekarang.
Berawal dari sesi interview yang tidak sukses, karena recruiter bertanya perihal pengalaman saya menggunakan sistem DATEV, dilanjut sertifikat kualifikasi profesional.
Dari situ saya merenung bahwa empat tahun yang lalu saya mengambil keputusan yang salah untuk resign dari kantor konsultan pajak.
Pikiran penyesalan yang satu kemudian membawa ke keputusan buruk lainnya yang pernah saya ambil. Bahkan yang jauh lebih lama dari peristiwa resign itu yaitu kesalahan mengambil keputusan di saat saya masih duduk di bangku sekolah awal.
Saya dibesarkan di keluarga dimana saya diberikan keleluasaan untuk mengambil keputusan. Ditambah dengan saya yang keras kepala, agak sulit bagi mereka untuk mempengaruhi keputusan saya.
Selama itu tidak krusial, mereka menghargai keputusan saya.
Kembali ke masa sekarang,
pikiran yang seperti sumbu api ini mulai terus menyulut pikiran negatif dan penyesalan lainnya.
Penyesalan yang tidak ada gunanya, kecuali saya belajar dari kesalahan dan membuat action plan.
Action plan seperti membuat buku jurnal keputusan termasuk keputusan salah yang pernah diambil, mengapa itu terjadi dan apa yang bisa saya lakukan ke depannya agar perasaan bersalah ini tidak datang lagi menghampiri.
Pasti ada pola dan faktor mengapa sebuah keputusan salah diambil.
Salah satu cara mengambil keputusan yang lebih baik ke depannya adalah dengan mempunyai filter dan melihat apakah saya tidak menggunakan pola kesalahan yang sama. Juga tidak lupa untuk selalu curhat sama Allah dan melibatkan-Nya dalam setiap pengambilan keputusan.
Yang tidak kalah terpenting lainnya adalah punya filter pikiran yang buruk.