hati bersih pikiran jernih
Jurnal

Hati Bersih Pikiran Jernih, Daily Stoic #070122

hati bersih pikiran jernih

Hati Bersih Pikiran Jernih – Daily Stoic tanggal 07 Januari 2022. Sama seperti makanan yang kita konsumsi setiap hari, pikiran bahkan makan lebih banyak. 

Kita punya pilihan untuk mengkonsumsi yang baik dan yang buruk. Yang baik akan memberikan hasil hati bersih pikiran jernih. Sementara yang buruk, sebaliknya, akan mengotorinya.

 

Ini hanya permasalahan soal berinvestasi pada keputusan

Kita diberikan pilihan untuk memutuskan mana yang ingin kita ambil.

Kalau mengutip kata wise man, 

“food for your thought is food for your soul”

Kamu sendiri lebih memilih makanan yang mana?

Quote - Daily Stoic, 07.01.22

The proper work of the mind is the exercise of choice, refusal, yearning, repulsion, preparation, purpose and assent. What then can pollute and clog the mind's proper functioning? Nothing but its own corrupt decision
epictetus
Epictetus
Discourses, 4.11.6-7

Refleksi Pagi Ini, 07.01.22

Berbicara soal keputusan yang diambil, seberapa banyak sih kamu menyesalinya?

Buat saya, ada kalanya saya nggak bisa move on dari keputusan yang telah salah diambil, yang membawa pada penyesalan di penghujung hari.

Seperti misalnya dua hari yang lalu, saya merasa ketidakberhasilan mencari pekerjaan saat ini adalah karena kesalahan keputusan untuk berhenti dari pekerjaan yang secara kualifikasi dapat membantu banyak mempermudah mencari pekerjaan yang saya inginkan sekarang.

Berawal dari sesi interview yang tidak sukses, karena recruiter bertanya perihal pengalaman saya menggunakan sistem DATEV, dilanjut sertifikat kualifikasi profesional.

Dari situ saya merenung bahwa empat tahun yang lalu saya mengambil keputusan yang salah untuk resign dari kantor konsultan pajak. 

Pikiran penyesalan yang satu kemudian membawa ke keputusan buruk lainnya yang pernah saya ambil. Bahkan yang jauh lebih lama dari peristiwa resign itu yaitu kesalahan mengambil keputusan di saat saya masih duduk di bangku sekolah awal.

Saya dibesarkan di keluarga dimana saya diberikan keleluasaan untuk mengambil keputusan. Ditambah dengan saya yang keras kepala, agak sulit bagi mereka untuk mempengaruhi keputusan saya. 

Selama itu tidak krusial, mereka menghargai keputusan saya.

Kembali ke masa sekarang, 

pikiran yang seperti sumbu api ini mulai terus menyulut pikiran negatif dan penyesalan lainnya.

Penyesalan yang tidak ada gunanya, kecuali saya belajar dari kesalahan dan membuat action plan.

Action plan seperti membuat buku jurnal keputusan termasuk keputusan salah yang pernah diambil, mengapa itu terjadi dan apa yang bisa saya lakukan ke depannya agar perasaan bersalah ini tidak datang lagi menghampiri.

Pasti ada pola dan faktor mengapa sebuah keputusan salah diambil. 

Salah satu cara mengambil keputusan yang lebih baik ke depannya adalah dengan mempunyai filter dan melihat apakah saya tidak menggunakan pola kesalahan yang sama. Juga tidak lupa untuk selalu curhat sama Allah dan melibatkan-Nya dalam setiap pengambilan keputusan.

Yang tidak kalah terpenting lainnya adalah punya filter pikiran yang buruk.

 

Filter Agar Hati Bersih Pikiran Jernih

Jika kita break down dari quote punyanya Epictetus di atas, supaya punya pikiran yang jernih ada beberapa hal yang harus kita lakukan.

Choice – to do and think right

Refusal – of temptation

Yearning – to be better

Repulsion – of negativity, of bad influences, of what isn’t true

Preparation – for what lies ahead or whatever may happen

Assent – to be free deception about what’s inside or outside our control (and be ready to accept the latter)

Semua hal di luar yang disebutkan di atas adalah polusi pikiran.

Rencana hari ini adalah membaca buku The Things You Can See When You Slow Down.

Hal yang ingin dirubah hari ini

Belum tahu, karena menulis shubuh.

Apa itu Daily Stoic?

Terinspirasi dari Daily Stoic karya Ryan Holiday, saya berusaha memenuhi salah satu poin wish list untuk mulai menulis jurnal harian dan menjawab tantangan harian dari Daily Stoic.

Don’t forget to love yourself and make your dreams come true.

One Comment

  • Fanny dcatqueen

    Salah saat mengambil keputusan pasti sering banget aku lakuin. Tapi kalo dipikir, cuma disesali ga ada guna juga ya mba. Udah telanjur, hasilnya udah keburu rusak. Palingan belajar dari kesalahan itu biar ga keulang.

    Dan aku juga belajar buat ikhlas. Berapapun loss yang udah terjadi Krn salah dalam pengambilan keputusan tadi, Yo wislah biarkan aja. Aku belajar utk yakin kalo semua yg kita miliki ini bukan punya kita sebenernya. Jadi kalo yg di Atas mau ambil balik, mau jungkir balik gimanapun, ttp ga bisa. Jadi kenapa ga belajar buat ikhlaskan 😁. Susah siiih, apalagi kalo nominalnya besar atau sesuatu yang memang kita sayang banget.

    Tapi balik lagi, belajar buat filter hati dan pikiran.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *