Dinner for One
Hidup di Jerman

Dinner For One, Tradisi Orang Jerman Saat Malam Tahun Baru

Dinner for One

Dinner for One. Setiap malam pergantian tahun atau Silvester-orang Jerman menyebutnya- selalu dilewatkan dengan tradisi menonton film sketsa komedi tahun 1939.

Jutaan orang di Jerman akan menonton film berdurasi pendek ini yang ditayangkan di semua stasiun televisi Jerman saat Silvester. 

Yang membuat surprise adalah mereka menonton versi bahasa Inggris tanpa menggunakan subtitle

Kenapa membuat surprise?

Orang Jerman terbiasa menonton film berbahasa asing dengan dubbing. Menonton film berbahasa Inggris dalam versi original, tanpa subtitle tentunya di luar kebiasaan. 

Jangan kaget kalau di negara Jerman yang modern, orang tidak mengandalkan subtitle melainkan dubbing. begitu juga di bioskop, kebanyakan bioskop hanya memutar film asing yang sudah didubbing, tetapi ada juga beberapa bioskop yang memutar original version (OV).

Di Neuss, kota sebelumnya kami tinggal, bioskop hanya berada di depan rumah, tinggal menyebrang jalan raya saja. Namun versi yang diputar adalah bukan OV, jadi untuk beberapa film Hollywood kami sengaja pergi ke bioskop kota Düsseldorf yang letaknya bertetanggaan.

Untuk mendapatkan Dinner for One versi bahasa Inggris, bisa kita dapatkan di YouTube kanal, seperti di bawah ini.

 

Sinopsis Dinner For One

Film sketsa komedi ini mengisahkan ulang tahun Miss Sophie ke 90 tahun. Adegan dalam film ini hanya berada di saru ruangan saja yaitu ruang makan.

Miss Sophie yang berulang tahun ke 90 tahun, seperti biasa mengundang keempat sahabatnya untuk merayakan dengan makan malam. Sahabatnya itu adalah Sir Toby, Admiral von Schneider, Mr. Pomeroy dan Mr. Winterbottom. 

Namun keempat sahabatnya ini sudah meninggal dan butler Miss Sophie yang bernama James, yang berpura-pura menjadi keempatnya.

James tidak hanya menghidangkan 4 courses, dari appetizer (makanan pembuka), main course (makanan utama) dan dessert (makanan penutup), tetapi juga minuman alkohol (sherry, white wine, champagne dan port wine) yang sengaja dipilih sendiri oleh Miss Sophie, kepada keempat teman imajinasi Miss Sophie.

Setiap kali James akan menyuguhkan hidangan, dia akan bertanya kepada Miss Sophie, ” The same procedure as last year, Miss Sophie?” (“Prosedur yang sama seperti tahun lalu kan, Miss Sophie?”) dan Miss Sophie akan menjawab, “The same procedure as every year, James” (Prosedur yang sama setiap tahun, James).”

Kelucuan terjadi karena James yang berpura-pura menjadi keempat teman Miss Sophie yang sudah meninggal, menjadi mabuk karena harus minum minuman alkohol pilihan Miss Sophie.

Untuk lengkapnya kalian bisa mencoba tradisi orang Jerman di Silvester dengan menonton video dari Youtube di atas. Siapa tahu kalian punya kesempatan mengunjungi Jerman saat malam pergantian tahun mendatang dan kalian mengejutkan mereka dengan tahu tradisi ini.

Kalian sendiri akan mendapatkan apresiasi tulus dari mereka karena tertarik dengan tradisi dan budaya Jerman. 

Mengapa Dinner For One Begitu Disukai Orang Jerman?

Deutsche Welle mengadakan survey dengan bertanya kepada orang-orang Jerman yang mereka temui, mengapa mereka menyukai film sketsa komedi ini.

Mereka mengatakan bahwa tradisi ini sudah turun menurun dari generasi ke generasi. James, si butler yang memerankan banyak karakter pun menjadi favorite mereka. Bahkan mereka menyebutkan karakter teman imajinasi Miss Sophie yang mereka sukai, yang diperankan oleh butler. Mereka juga menyukai english humor dalam sketsa komedi itu.

Untuk orang Jerman, Silverster adalah wajib dengan Dinner for One, setidaknya satu kali dalam satu tahun.

 

Kesimpulan

Bagaimana pendapat kalian setelah menonton film ini? Film yang minim dialog dan lebih menitikberatkan pada unsur komedi melalui perilaku, mimik dan bahasa tubuh ini tentunya dapat dimengerti oleh kebanyakan orang. 

Kalau di Indonesia, adakah kebiasaan menonton film untuk memperingati hari tentu? Hmm, kita biasanya menonton film perjuangan ya, saat hari kemerdekaan atau 30 September.

 

Adakah tradisi menonton lain yang kalian tahu di Indonesia?

Tuliskan di kolom komentar ya.

 

Stay safe … xoxo

 

Referensi

You cannot copy content of this page