Mitigasi perubahan iklim
Kesehatan

Solusi Mitigasi Perubahan Iklim yang Bisa Kita Dilakukan Semua Orang, Hari Bumi 2021

Mitigasi perubahan iklim

Earth Day 2021

Solusi jitu dari Mitigasi Perubahan Iklim. Sudah berapa lama kita hidup di dunia? Adakah yang sudah kita perbuat untuk bumi kita tercinta? Sudah seberapa jauh kita mengerti kalau kita membutuhkan bumi?

Pertanyaan itu kerap muncul di benak pikiran, apalagi jika mengingat saya sudah menghabiskan puluhan tahun di bumi. 

Yang lebih membuat sedih lagi adalah kenyataan bahwa saya orang Indonesia yang negaranya mempunyai luasan hujan tropis terbesar ketiga di dunia setelah Kongo dan Brasil. Namun, setiap kali saya pulang ke Indonesia dari Jerman, lebih banyak area hijau yang saya lihat di negara tempat saya tinggal dibandingkan di kawasan Indonesia.

Paris Climate Agreement 2015

Tantangan terbesar kita beberapa puluh tahun terakhir adalah perubahan iklim. Mungkin kita lupa bahwa kita tidak bisa hidup jika alam tidak baik-baik saja. Kita membutuhkan alam. Pernahkah kita menyadari itu?

Tahukah kalian jika setiap tahunnya kira-kira 24 juta orang meninggal akibat bencana alam?

Ya, kalian tidak salah baca. Ada sekitar 24 juta nyawa yang melayang karena kebakaran, banjir, dan badai besar. 

Bencana alam ini juga mengakibatkan orang hidup dalam kemiskinan, mengancam ketersediaan persediaan makanan, mengeringkan persediaan air terutama air minum dan menghancurkan bagian alam yang tidak dapat kita bangun kembali, seperti misalnya lautan kita.

Masih ingat beberapa waktu lalu dimana banjir bandang terjadi di Kalimantan kemudian disusul siklon angin NTT dan NTB? Bayangkan betapa banyak kerugian materiil yang diderita. 

Lalu jika bumi hancur, dimana manusia akan tinggal?

Saya realistis karena tidak seperti para Billionaire yang mencari alternatif tinggal di planet lain (jika memungkinkan), saya tidak mempunyai cukup uang untuk pergi ke luar angkasa. Boro-boro memikirkan mau ke luar angkasa, mikirin hidup selama Covid saja sudah bikin kepala nyut-nyutan.

Apakah kita masih mempunyai harapan untuk memperbaiki?

Untungnya kita masih mempunyai harapan.

Para ahli mengatakan jika kita dapat mempertahankan bumi agar dapat kita huni jika kita dapat mempertahankan suhu sekitar 1,5 derajat Celcius dari temperatur bumi sebelum masa industri.

 

perubahan temperatur bumi paris climate agreement
Perubahan Temperatur Bumi dari Masa Sebelum Industri Sampai Tahun 2020

Menurunkan suhu bumi setidaknya 2 derajat di atas temperatur bumi sebelum masa industri adalah tujuan yang hendak dicapai di dalam Paris Climate Agreement (PCA), yang diadopsi oleh 197 negara (sekarang 189 negara) pada COP21 di Paris tanggal 12 Desember 2015. Para pemimpin negara yang mengadopsi PCA harus menerapkan 5 year cycle atau siklus 5 tahun.

5 year cycle artinya pada tahun 2020 atau 5 tahun sejak ditandatangani PCA, negara yang menyetujui termasuk salah satunya Indonesia, harus:

1. Secara drastis menurunkan kadar emisi rumah kaca yang menyebabkan pemanasan global. 

2. Memastikan dukungan untuk membangun ketahanan bagi  penduduk miskin yang menanggung beban akibat dari pemanasan global. 

3. Mendukung upaya negara berpenghasilan rendah untuk mengurangi emisi negaranya dan melakukan green investments.

Perlu kalian ketahui juga kalau Indonesia termasuk ke dalam negara dengan tingkat gas rumah kaca tinggi yang memegang peranan besar di dalam krisis iklim. Ini  adalah akibat dari sektor berbasis lahan seperti tambang minyak dan kebakaran lahan gambut.

Indonesia harus berperan aktif dalam menurunkan aktivitas ini. Salah satu cara yang dapat kita tempuh adalah dengan memastikan kalau kita bergerak di dalam upaya untuk mitigasi perubahan iklim sebelum COP26.

 

perubahan suhu indonesia
Perubahan Suhu Indonesia #StopPerubahanIklim. Sumber: https://showyourstripes.info/

Bahkan jika dilihat dari gambar perubahan suhu di Indonesia di atas, kita sudah melewati 1 derajat celcius. Padahal seharusnya kita bisa menurunkan sampai berwarna biru tua.

Lalu bagaimana kita sebagai penduduk bisa berperan serta mewujudkannya?

Eco Blogger Squad Gathering Memperingati Hari Bumi 2021

Dalam rangka memperingati Hari Bumi yang jatuh pada tanggal 22 April, Blogger Perempuan Network bekerja sama dengan Walhi, LTKL dan Hutan itu Indonesia mengundang 30 blogger yang tergabung di dalam Eco Blogger Squad. Kebetulan saya terpilih ke dalam komunitas ini.

Eco Blogger Squad adalah komunitas yang beranggotakan para blogger yang memiliki kepedulian dalam isu lingkungan hidup, terutama perubahan iklim dan perlindungan hutan. 

Untuk membekali pengetahuan Eco Blogger Squad diadakan gathering berkala dan workshop untuk meningkatkan keterampilan. Adapun kontribusi yang diberikan oleh Eco Blogger Squad ini adalah berupa tulisan yang diharapkan dapat menginspirasi pembacanya.

Topik “Hutan Indonesia Sebagai Salah Satu Solusi Mitigasi Perubahan Iklim” dibahas kali ini sangat menarik karena menyangkut salah satu usaha yang dapat kita lakukan demi mendukung pencapaian poin di Paris Climate Agreement.

Adapun yang menjadi pembicara kali ini antara lain Mas Yuyun Harmono, Manajer Kampanye Keadilan Iklim di Eksekutif Nasional Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), Kak Gita Syahrani selaku Kepala Sekertariat Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL) dan Mas Tian dari Hutan itu Indonesia. 

 

Mitigasi Perubahan Iklim

Berbicara tentang mitigasi pemanasan global atau dikenal juga dengan mitigasi perubahan iklim, peran apa saja yang dapat kita lakukan?

Mitigasi perubahan iklim adalah usaha untuk mengurangi pemanasan global dan efek yang terkait, dengan cara mengurangi emisi gas rumah kaca dan juga berbagai aktivitas yang dapat mengurangi konsentrasinya di atmosfer.

 

dampak pemanasan global
Dampak Pemanasan Global Menurut IPCC

Jika kita menganggap pemanasan global hanya sekedar wacana, please ubah pemikiran itu sekarang. Kondisi bumi lebih serius dibanding yang kita bayangkan. 

Berapa derajat suhu bumi sekarang?

Di angka 1,0 derajat celcius pada tahun 2017 jika melihat dari grafik Perubahan Temperatur Bumi dan terus meningkat 0,2 setiap 10 tahun. Artinya di tahun 2020 ini berarti angkanya sudah 1,3 derajat celcius. Bumi akan melewati batas 1,5 derajat celcius dalam jangka 20 tahun lagi.

Sudah kebayang bagaimana urgentnya kondisi bumi sekarang? 

Jika kita tidak mau melakukan apa-apa, berarti yang paling kita takutkan akan terjadi 20 tahun lagi. 

Memang apa yang akan terjadi jika suhu bumi lebih dari 1,5 derajat celcius?

Seperti yang disampaikan oleh Mas Yuyun dalam presentasinya, yang terjadi antara lain,

– memusnahkan pulau-pulau kecil, dan memperkecil kesempatan kita melakukan adaptasi terhadap kondisi.

– Ekosistem laut akan mencapai titik tritisnya dan tidak dapat dipulihkan lagi termasuk hilangnya 70-90 persen terumbu karang. Jika sudah hilang akan berakibat pada kenaikan suhu dan keasaman laut yang berdampak pada biota laut. 

– Kenaikan muka air laut akan meningkat, yang akan berdampak pada penduduk yang tinggal di sekitar.

– Memusnahkan 50% spesies tanaman dan vertebrata serta 66 % spesies serangga.

– Bisa mengakibatkan kelangkaan air, kegagalan panen yang mengakibatkan kekurangan pangan, menurunnya tingkat kesehatan, dan yang paling buruk adalah bencana alam

Intinya, 

bukan saja ekosistemnya yang hilang namun akan berdampak juga pada keberlangsungan hidup manusia.

Bagaimana cara mitigasi perubahan iklim yang bisa negara kita lakukan?

Seperti yang kita tahu, Indonesia adalah salah satu penyumbang besar emisi gas rumah kaca. Penyebabnya antara lain didominasi dari aktivitas tambang minyak.

Yang harus kita lakukan segera adalah melakukan mitigasi perubahan iklim dengan beberapa solusi yang mentranformasi model bisnis yang tadinya berfokus pada pengerukan sumber daya alam menjadi model bisnis berkelanjutan.

Solusi dari Mitigasi Perubahan Iklim yang Bisa Dilakukan Semua Orang

Sektor bisnis energi yang menjadi penyumbang besar emisi gas rumah kaca ini harus diganti dari sektor pengerukan sumber daya alam menjadi model bisnis berkelanjutan (sustainable business model) dengan memperhatikan prinsip energi berkeadilan.

Prinsip Energi Berkeadilan

prinsip energi berkeadilan

Sumber daya alam itu ada batasnya apalagi jika kita hanya berpikir untuk mengeksploitasinya saja dan bukan berpikir sesuatu yang bisa dipergunakan dalam jangka panjang.

Ibaratnya kita mendapatkan warisan uang, jika kita hanya terus mengambil uang itu pasti akan habis juga kan? 

Kenapa kita tidak terpikir untuk menciptakan model bisnis dengan memanfaatkan sumber daya alam secara bijak namun bisa mendapatkan hasil berkelanjutan dan jangka panjang. 

Bagaimana caranya?

Beberapa di bawah ini bisa menjadi solusi dalam mengurangi kadar emisi gas rumah kaca,

1. Transformasi Sistem Pangan Agro-Industri.

Dengan menganut Prinsip Energi Berkeadilan yang disebutkan di atas, diharapkan produsen dan konsumen pangan skala kecil tidak lagi berebutan mengenai sumber daya alam yang berakibat pada bencana alam akibat dampak dari perusakan iklim.

Salah satu contoh dari tranformasi sistem pangan adalah Kampung Mandiri Energi, seperti misalnya Dusun Silit Desa Nanga Pari, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat.

Di Dusun Silit dengan luasan kurang lebih 5200 ha, penduduk semangat dalam melestarikan hutan, mulai dari memanfaatkan hasil hutan non kayu, menjamin ketersediaan sumber air sampai memanfaatkan air sebagai sumber energi listrik.

 

2. Low Carbon Development

low carbon development
Low Carbon Development and Doughnut Economy

Kak Gita dari LTKL menginformasikan kalau pemerintah Indonesia kini sedang mempunyai rencana pembangunan nasional yang menerapkan pendekatan ekonomi yang menitikberatkan keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan masyarakat dan perlindungan lingkungan. Rencana pembangunan ini dinamakan low carbon development/pembangunan rendah karbon.

Apa yang dilakukan Indonesia dengan low carbon development?

Pemerintah Indonesia akan berfokus pada kegiatan yang mendukung tujuan dari low carbon development/pembangunan rendah karbon adalah untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi dan sosial melalui kegiatan pembangunan beremisi GRK rendah dan meminimalkan eksploitasi SDA.

Program ini berhubungan dengan,

1. Pemanfaatan energi yang dapat diperbaharui seperti angin, solar dan geothermal sebagai bahan bakar, dan mulai meninggalkan bahan bakar fosil.

2.  Penanaman pohon di area dengan luasan 1 juta hektar di tahun 2024.

3. Meningkatkan produktivitas lahan sebesar 4% setahun. Dengan menerapkan pemenuhan pangan skala kecil yang kita bicarakan di dalam poin pertama, transformasi sistem pangan agro-industri.

4. Menggunakan energi lebih efisien.

5. Konservasi air, ikan dan keanekaragaman hayati.

6. Menghentikan penerbitan izin usaha di kawasan hutan dan lahan gambut.

7. Menyediakan investasi untuk pembangunan rendah karbon.

 

3. Ekonomi Lestari

Kak Gita menjelaskan ekonomi lestari ini berdasarkan salah satu teori Doughnut Economy atau Ekonomi Donut dari Kate Raworth.

Doughnut Economy atau Ekonomi Donut adalah kerangka kerja visual untuk pembangunan berkelanjutan. Dimana batas yang paling luar dari donut adalah batas kemampungan lingkungan toleransi yang harus kita jaga apapun pola ekonomi yang kita putuskan. 

Sementara layer paling dalam pada diagram adalah batas fungsi ekologis yang tidak boleh kita ganggu.

Berdasarkan teori tadi, kita sebagai kaum urban atau masyarakat yang tinggal di perkotaan dapat berkolaborasi dan mendukung usaha industri pengolahan menengah yang berbasis masyarakat. 

Gambaran lengkapnya bisa kita lihat pada gambar di bawah ini.

commu nature future
Commu Nature Future Target 2045

Sebagai konsumen

Jika kita sebagai konsumen, salah satu yang kita dapat lakukan untuk solusi mitigasi perubahan iklim adalah BELANJA.

Iya betul. Pasti kita semua pada suka belanja dong? Bahkan Kak Gita memaparkan jika sektor business e-commerce melonjak drastis selama pandemi COVID-19. Sayangnya, produk lokal yang berasal dari Indonesia masih di bawah 20% di semua platform e-commerce. 

Bagaimana jika kita belanja dengan memprioritaskan produk lokal dari ukm ukm setempat? 

Sebagai konsumen, kita dapat berkontribusi dalam melindungi lingkungan dan hutan Indonesia dengan membeli produk lokal.

Sebagai pengusaha

Jika kita adalah pengusaha atau hendak memulai bisnis lokal, maka bijaklah mengolah sumber ekosistem nilai konservasi tinggi dan tidak mengganggu fungsi lingkungan.

Jadilah kreatif!

 

 

peluang industri alam di pasar global

Selama ini negara kita adalah negara pengekspor bahan mentah. Jika kita mampu mengolah bahan mentah menjadi produk lain, akan memberikan manfaat dan nilai yang lebih besar. Dari segi bahan mentah yang dipergunakan juga dari nilai jual.

Kak Gita menyampaikan bahwa saat ini ada empat sektor produk berbasis alam yang dapat menjadi potensi untuk dijadikan usaha. Keempat sektor itu antara lain, kesehatan, makanan dan minuman, kecantikan dan industri teknologi.

Dengan menggunakan bahan lokal, maka transportasi dapat kita kurangi. Kita sendiri tahu jika transportasi menggunakan bahan bakar yang berpengaruh terhadap polusi udara. 

Selain itu dengan memberdayakan penduduk lokal, kita dapat meningkatkan kesejahteraan daerah tersebut dan menurunkan tingkat kemiskinan.

Solusi Mitigasi Perubahan Iklim yang Bisa Kita Dilakukan Semua Orang, Hari Bumi 2021 | Kesehatan | mitigasi perubahan iklim | RenovRainbow

Pastikan juga kita sebagai produsen menciptakan produk yang ramah lingkungan dan ramah sosial. 

Seperti apa produk ramah lingkungan dan ramah sosial?

1. Menjaga fungsi alam tanpa bencana.

2. Petani/pekebun sejahtera serta bertanggung jawab.

3. Energi dan limbah terjaga.

Menjadi bagian dari Generasi Lestari

Apapun profesi kita, baik itu kita sebagai konsumen maupun produsen, kita bisa menjadi bagian dari Generasi Lestari sebagai salah satu solusi mitigasi perubahan iklim.

Generasi Lestari adalah program yang dijalankan bersama kabupaten/provinsi anggota LTKL, yang diantaranya,

1. Memetakan daerah agar semua dapat mengambil bagian skenario visi ekonomi lestari dari berbagai pilihan profesi dan kemampuan yang dikembangkan dan tetap menjaga hutan.

2. Mengatur pola konsumsi, dengan mengajak lebih banyak lagi produsen yang mengembangkan produk lokal yang ramah lingkungan dan ramah sosial.

3. Menggunakan uang pribadi untuk menjadi investir, support project, pemegang saham dsb.

4. Kampanye Hutan

Kak Tian dari HII kali ini menyinggung perihal komitmen Indonesia kepada dunia melalui Paris Climate Agreement yaitu untuk menurunkan emisi GRK sebesar 29% pada tahun 2030. 

Sektor yang menyumbang paling besar kontribusinya dari 29% itu adalah sektor kehutanan sebesar 17,2%.

 

 

kampanye hutan

Mengapa kampanye hutan?

Seperti yang kita tahu, agar sesuatu bisa terlihat dan mendapatkan perhatian, kita harus membuat itu menjadi terlihat, terasa agar bisa melekat di dalam pikiran. 

Pesan yang ingin kita sampaikan pun bukanlah pesan negatif seperti pemberitaan perihal bencana, namun lebih kepada apa yang menarik dari hutan Indonesia.

 

adopsi pohon

Hutan itu Indonesia (HII) sekarang ini melakukan berbagai kampanye yang kita sebagai kaum urban dapat ikuti, diantaranya Cerita dari Hutan, Adopsi Pohon, produk hutan non kayu hingga jalan-jalan ke hutan.

Tidak hanya itu, ada juga event seperti Ku Lari ke Hutan 2019, Musika Foresta, Hutanku Napasku dan lain-lain.

Kegiatan itu dikolaborasikan juga dengan kerjasama berbagai sektor komoditas, seperti komoditas pangan, kerajinan dan pengelola jasa lingkungan.

Untuk tulisan lengkap Adopsi Pohon bisa dibaca dalam artikel saya mengenai Hutan Lindung Sungai Wain dan Adopsi Hutan Online Gathering.

Jika kalian tertarik untuk menyumbangkan tenaga sebagai volunteer juga bisa banget atau yang paling mudah kita lakukan adalah dengan mengagendakan untuk main ke hutan. Selain mendapatkan oksigen bersih yang gratis, juga bisa mendapatkan inspirasi dari alam. 

 

bagian dari kampanye hutan

Kampanye hutan dalam bentuk apa lagi yang bisa kita lakukan sebagai solusi dari mitigasi iklim?

Yaitu dengan memperingati hari-hari yang berhubungan dengan alam dengan cara menggunakan sosial media kita untuk menyebarkan ini, membuat tulisan di blog, bermain ke hutan, membeli produk lokal dan masih banyak lainnya.

Ayo lestarikan hutan dan tunjukan kepedulian kita.

Kesimpulan

selamatkan bumi
Selamatkan Bumi. Sumber: IG Walhi

Ketika hutan dijaga, selain keseimbangan ekosistem juga hutan akan menjaga dan menjamin kehidupan manusia. 

Perlu kita sadari bahwa alam tidak membutuhkan kita. Alam dan seisinya bisa hidup tanpa manusia, namun manusia tidak bisa hidup tanpa alam.

Sebetulnya merayakan hari bumi bukan tentang menyelamatkan bumi, tapi tentang menyelamatkan generasi manusia.

Lakukan sesuatu sebagai tanda cinta kita kepada alam dan dalam upaya mendukung solusi dari mitigasi pemanasan global, mitigasi perubahan iklim. 

Tidak perlu yang extravaganza, cukup dengan hal-hal sederhana yang bisa kita lakukan dalam keseharian. Misalnya saja selalu membawa tas belanja jika hendak berbelanja dan tumblr jika hendak membeli minuman, adalah juga salah satu upaya mengurangi plastik.

Sedangkan untuk mengatasi sampah rumah tangga, kita bisa juga memulai dengan kegiatan pilah sampah

Sebagai perenungan, silahkan lihat video Youtube di bawah ini diambil dari Google Earth yang menunjukan timelapse bumi dan krisis iklim.

Jika kalian menemukan artikel ini berguna, please share dengan rekan, kerabat dan saudara.

Stay safe … xoxo

Referensi

Webinar Eco Blogger Gathering, 14 April 2021.

Website Low Carbon Development Indonesia, lcdi-indonesia.id.

39 Comments

  • Ina Tanaya

    Penyelamatan hutan demi penyelamatan bumi dan pada akhirnya penyelamatan manusia. Sangat bagus dan komprehensif ulasannya. Seandainya semua orang di Indonesia menyadari hal ini tidak ada pembatatan atau illegal logging, rumah kaca dan polusi….perlu kesadaran yang penuh.

  • Maria Tanjung Sari

    Serius mbak, 24 jta orang meninggal per tahunnya ? Nah ini wawasan baru buat aku nih mbak. Memang sebaiknya mulai dari rumah tangga ya mbak seperti menghemat energi agar generasi setelah kita bisa menikmati energi

  • Bacaan ipeh

    Aku pengen ikut ambil bagian juga. Ingin jadi bagian kecil yang setidaknya ikut investasi melindungi bumi. Selain usaha dari rumah untuk menggunakan produk yang benar-benar ramah dan mencoba untuk memilah penggunaan produk harian

  • ariefpokto

    24 juta orang meninggal karena bencana akibat perubahan iklim, serem juga pas liat angkanya ya. Tapi Indonesia juga mengalami bncana seperti ini kayak di NTT kemaren. Sudah seharusnya kita bersama-sama berusaha memerangi perubahan iklim dengan cara dan kapasitas kita masing-masing

    • Ghina

      Manusia merusak sesamanha berarti ya kalau gitu mh. Aku jadi teringat diskusi dgn suami, kita ini manusia katanya makhluk sempurna tp faktanya
      Kok bnyknya merusak alam drpd melindunginya. Serakah nya sampai memunahkan makhluk hidup lainnya. Sedih kalau ingat itu tuh. Sikap kita ini berpengaruh bgt thd kondisi bumi ya

    • Sarieffe

      Bener banget mba Ren, selama ini kita pahamnya kalau emisi karbondioksida itu disebabkan karena pembabatan hutan saja padahal justru dari sektor energi, lahan dibuka untuk pertambangan. Bukan cuma suhu bumi yang naik, tetapi kandungan air di hutan otomatis berkurang juga kan ya?

  • Bayu Fitri

    Seandainya semua orang menyadari bagiannnya masing2 untuk ikut ambil peran menyelamatkan numi pasti bumi menjadi tempat tinggal yang nyaman untuk dihuni ya mbak semoga semakin banyak kegiatan yang bertujuan menyelamatkan alam dari kerusakan lingkungan

  • Elva

    Semoga hari Bumi gak hanya sebagai peringatan tahunan saja ya mbak, dan semoga juga makin banyak yg sadar buat menjaga bumi ini. Soalnya kl bumi udah rusak ya dampaknya ke kita2 juga

  • Lintang

    Ngeri juga harus menjawab pertanyaan,”mau tinggal di manakah kita bila bumi hancur?”
    Memang semua harus dimulai dari diri kita sendiri untuk menyelamatkan bumi. Kita harus ambil peran sekecil apapun untuk bumi yang lebih baik. Sebagai konsumen, bener banget kalau harus memprioritaskan belanja produk lokal. Selain memberi support pada umkm, kita juga bisa berkontribusi dalam menjaga dan melindungi hutan.
    Semoga dengan menggunakan teori ekonomi donut juga bisa membangun kerangka kerja visual pembangunan berkelanjutan. Selamat Hari Bumi. Salam Lestari!

  • Erly Damayanti

    Ternyata kondisi bumi sudah sangat memprihatikan, baca aja udah serem banget apalagi pas kebayang gimana 20 tahun ke depan.
    Penting banget kampanye hutan ini, memperbanyak pepohonan di sekitar kita agar sedikit membantu dan paling urgent menjaga kelestarian hutan kita.

  • Dian Restu Agustina

    Benar adanya, jika hutan dijaga, keseimbangan ekosistem akan menjaga dan menjamin kehidupan manusia. Dan edukasi serta sosialisasi seperti ini penting sehingga akan tersebar luas semangat kepedulian akan lestarinya alam

  • Susindra

    Senang rasanya mengetahui para kaum urban punya banyak cara untuk menyelamatkan bumi. Ah ya, bukan menyelamatkan bumi tapi menyelamatkan generasi. Itu benar.

  • Erly Damayanti

    Penting banget untuk mengangkat isu penting tentang kelestarian hutan agar kita makin sadar pentingnya kelestarian hutan, baik di kalangan anak muda milenial maupun mereka yang sudah dewasa agar bisa berpartisipasi dalam berbagai bentuk cara pelestarian hutan

  • Sani

    Setuju, berbicara humi ya tentang manusia. Kl bumi rusak, manusia pun dlm kondisi berbahaya. Cuma kadang kita lupa dan abai

  • Nur Asiyah

    Jadi sebuah renungan tersendiri. Bahwa alam tidak membutuhkan apapun dari manusia. Tapi manusia tidak bisa apa-apa tanpa adanya alam yang baik dan kondusif. Semoga kita bisa menjadi lebih baik dalam melestarikan alam ini.

  • Ovi Roro

    Bener sekali Kaka. Bumi tidak butuh manusia tapi manusialah yang butuh bumi. Tapi seringkali, manusia yang sombong dan tamak. Semoga generasi kita masih merasakan yaaa hijaunya hutan dan pepohona Indonesia.

  • Maria Soemitro

    masih boleh ikut gabung komunitas eco blogger squad nggak

    duh materrinya bergizi banget karena dibawakan oleh narasumber mumpuni

    semakin banyak tulisan yang dishare tentang kerussakan alam

    maka insyaallah akan semakin banyak yang peduli

  • Visya

    Lengkap banget pemaparannya Kak Renov mulai dari kenapa, apa, bagaimana mulai berkontribusi sebagai konsumen maupun pengusaha. Aku pribadi sejak menjalaninya minimalis directly peduli terhadap isu lingkungan juga. Karena minimalis dan zero waste itu relate banget.

  • Nchie Hanie

    Setuju banget kalo alam dan seisinya tidak membutuhkan manusia, namun sebaliknya manusia jualah yang membutuhkan alam.

    Mari berdamai dengan alam, selamat hari bumi.
    Semoga kelak anak cucu kita dapat menikmati keindahannya.

  • Efa Butar butar

    Pegangan kuat-kuat
    “Sebetulnya merayakan hari bumi bukan tentang menyelamatkan bumi, tapi tentang menyelamatkan manusia itu sendiri”
    Banyak banget ngangguk-ngangguk saat pemaparan pertemuan Eco Bloger Squad pertama kemarin ya Ka.
    Btw, salam kenal. Kita satu squad ternyata. Hehehe

  • Anga Fathurachman

    Wah bener bgt sebenarnya peringatan hari bumi itu,m juga sebagai pengingat, bahwa kita tinggal di tempat (bumi) yang semakin menua, dengan menjaga bumi dan melestarikannya berarti juga menjaga dan melestarikan generasi kita selanjutnya.

  • Fenni Bungsu

    Optimis Kuy kita bisa mengatasinya dengan bekerjasama tentunya. Karena kita tinggal di sini dan tentunya ingin bumi tempat kita tinggal tetap lestari, bukan?

  • Dyah ummu AuRa

    Jadi tertarik dnegan program donasi hutan ini. Soalnya pengen banget ikut berkontribusi terhadap pelestarian hutan, tetapi kurang memungkinkan untuk terjun langsung ke hutan. Nah dengan berdonasi, kita bisa tetap bisa berkontribusi dan teman-teman lain yang eksekusi

  • Nanik Nara

    Prinsip energi berkeadilan ini kalau bisa diimplementasikan bagus ya, jadi tidak hanya dikuasai oleh negara/pihak bermodal besar saja. Peran negara bisa jadi hanya membuat regulasi dan memantau saja, selebihnya publik yang mengelola

  • Marantina

    Tulisan seperti ini bikin sadar betapa ancaman global warming itu nyata walau tidak kita lihat langsung ya.. Menarik juga nih ajakan untuk main ke hutan, semoga wisata hutan bisa dikembangkan supaya mudah diakses tapi tetap lestari

  • Arai Amelya

    Concern sama pembangungan rendah karbon. Sesuai dg campaign anak2 kpop (inisiasi fans BTS dn Blackpink) ngajak all fandom mengajukan petisi desakan agar ecommerce raksasa di Indonesia berganti ke energi ramah lingkungan demi sumber data center mereka per 2030. Semoga makin banyak aksi2 dekarbonisasi lainnya ya, kak!

  • Zakia

    Dulu tugas akhirku berkaitan sama perubahan iklim ini kak. Sempat ikut penelitian dosen juga jadi sedikit tau tentang perubahan iklim. Yang paling terasa dampaknya itu wilayah pesisir karena adanya penurunan tanah dan kenaikan air laut itu. Sedih kalau lagi survei gitu dan liat kondisinya secara langsung. Banyak rumah yang terus ditinggikan akibat rob sampai kalau masuk rumah susah dan harus nunduk karena cuma lantainya yang naik tapi atapnya tetap segitu aja.

    • renov

      Astagfirullah, terus ditinggikan karena takut air laut masuk ya? Jadi ninggiin lantainya di atas lantai gitu? kalau masuk rumahnya, seperti masuk rumah hobbit mungkin ya.

  • Lidia

    Solusi mitigasi perubahan iklim emang ga bisa kita lakuin sendiri, itu harus dilakukan bareng-bareng agar tujuan yang diinginkan tercapai. Sedih kalau ingat hutan kita makin habis, harus bergerak nih yaa biar jagain iklim bumi tetaop nyaman buat manusia.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *