Ulasan Cerpen Sebuah Perjalanan – Tidak terasa sudah minggu ke-6 di dalam program ODOP (One Day One Post). Seperti biasa setiap minggunya kami diberi tugas yang berbeda.
Jika minggu lalu, kami diberikan tugas untuk membuat fiksi mini. Dimana saya gagal membuatnya, dan berujung jadi fiksi berjudul Pulang. Minggu ini kami diberikan penugasan untuk mengulas cerpen yang bebas kami pilih dari ngodop.com.
Tema dari cerpen ini adalah pertengkaran sepasang suami istri, yang sejak 3 tahun yang lalu sibuk dengan gadgetnya masing-masing.
Tokoh dan Penokohan
Tokoh utama yaitu perempuan, tidak disebutkan namanya sepanjang cerita. Dia juga bertindak sebagai narator. Dia merasa hubungan dengan suaminya dingin semenjak tiga tahun terakhir. Komunikasi hangat yang didambakannya di dalam pernikahan, malah berubah menjadi perang dingin.
Kebersamaan mereka dulu yang digambarkan di dalam cerita, kini tidak ada lagi. Di pertengkaran yang terakhir, dia naik bus PO Toto dengan tujuan yang dia sendiri tidak tahu. Dia hanya ingin mengosongkan isi pikiran dan menenangkan hatinya.
Tak disangka bus ini malah membawanya menyusuri setiap kenangan dengan suaminya, dari mulai perkenalan, pernikahan sampai kembali ke rumah. Sayangnya si bus tidak menurunkannya pulang, melainkan membawanya pergi ke angkasa (=meninggal dunia).
Tokoh pembantu yaitu suaminya yang digambarkan berubah sikapnya menjadi dingin dan mendiamkan istrinya karena marah atas perlakuan istrinya yang telah menduakannya.
Latar Latar Tempat
Di dalam rumah ketika terjadi pertengkaran.
Di halte bus, dekat rumah mereka.
Di dalam bus.
Bumi perkemahan, tempat mereka pertama kali bertemu.
Gedung pernikahan
Di angkasa.
Latar Waktu
Pertengkaran berlangsung di siang hari.
Perjalanan bus siang menuju sore?
Latar Sosial
Kehidupan di wilayah perkotaan, rumah mereka di dalam gang yang tidak jauh dari pool bus. Mereka sudah familiar dengan menggunakan gadget. Suami menggunakan laptop, sementara istri menggunakan tablet.
Sudut Pandang
Menggunakan sudut pandang orang pertama, yaitu aku.
Alur
Alur yang digunakan adalah alur maju mundur.
Bermula dari pertengkaran, kemudian naik bus, pikiran si perempuan melayang ke awal pernikahan. Kemudian kembali ke situasi sekarang, dari situ kemudian mengunjungi satu persatu momen bersejarah dalam kehidupan mereka berdua, yaitu perkenalan dan pernikahan. Di hampir penghujung, kembali ke masa sekarang.
Gaya Bahasa
Gaya bahasa nyaman dibaca.
Amanat
Komunikasi antara suami istri sangat penting.
Jika ada perilaku pasangan yang kurang mengena, sebaiknya dibicarakan baik-baik
Unsur Ekstrinsik
Latar Belakang Masyarakat.
Dengan penggunaan gadget yang eksesif di kalangan masyarakat perkotaan, menyebabkan kurangnya interest dengan apa yang terjadi dengan pasangan yang tinggal di dalam satu rumah
Sebelum komen di sini, aku coba baca dahulu isi dari cerpennya mbak. Nampaknya, menurutku cerita ini cukup related sekali dengan keadaan kita hari ini. Dan aku sangat sepakat bahwa hikmah yg diambil adalah komunikasi sangat penting antara suami dan istri, bisa jd pelajaran nih buat aku kalo nikah nanti kudu sering-sering komunikasi yg baik biar ga salah faham dengan si doi hehee
betul, komunikasi itu penting banget dalam sebuah hubungan, nggak hanya hubungan suami istri aja.
Sebelum menikah juga, bisa dimulai dengan memperbaiki komunikasi dengan orang rumah misalnya.
Selamat mencoba 🙂
Ceritanya kayak sedih ya mba? Aku jd pengen baca cerita aslinya dulu deh.
Tapi yg malatarbelakangi masalah memang udh umum terjadi sih. Teknologi makin maju, tapi makin membuat manusia semakin tertutup dan kdg lupa dengan sekelilingnya :(. Trus jadi selingkuh Krn merasa komunikasi Ama pasangan jd berkurang. Padahal itu bisa kejadian gara2 keduanya saling fokus Ama gadget.
iya, ceritanya lumayan sedih gitu. Menyadarkan kalau penyesalan itu datang terlambat.
betul banget, di ceritanya ini mereka selingkuh dengan gadget mereka, jadi masing-masing sibuk dalam dunianya sendiri.
Kebayang sih bagaiamana sepinya perasaan mereka, tinggal serumah tapi hati berjauhan.
7 Comments
Dodo Nugraha
Sebelum komen di sini, aku coba baca dahulu isi dari cerpennya mbak. Nampaknya, menurutku cerita ini cukup related sekali dengan keadaan kita hari ini. Dan aku sangat sepakat bahwa hikmah yg diambil adalah komunikasi sangat penting antara suami dan istri, bisa jd pelajaran nih buat aku kalo nikah nanti kudu sering-sering komunikasi yg baik biar ga salah faham dengan si doi hehee
renov
betul, komunikasi itu penting banget dalam sebuah hubungan, nggak hanya hubungan suami istri aja.
Sebelum menikah juga, bisa dimulai dengan memperbaiki komunikasi dengan orang rumah misalnya.
Selamat mencoba 🙂
Fanny_dcatqueen
Ceritanya kayak sedih ya mba? Aku jd pengen baca cerita aslinya dulu deh.
Tapi yg malatarbelakangi masalah memang udh umum terjadi sih. Teknologi makin maju, tapi makin membuat manusia semakin tertutup dan kdg lupa dengan sekelilingnya :(. Trus jadi selingkuh Krn merasa komunikasi Ama pasangan jd berkurang. Padahal itu bisa kejadian gara2 keduanya saling fokus Ama gadget.
renov
iya, ceritanya lumayan sedih gitu. Menyadarkan kalau penyesalan itu datang terlambat.
betul banget, di ceritanya ini mereka selingkuh dengan gadget mereka, jadi masing-masing sibuk dalam dunianya sendiri.
Kebayang sih bagaiamana sepinya perasaan mereka, tinggal serumah tapi hati berjauhan.
Pingback:
Pingback:
Pingback: