
Kenapa saya … Tanos Walking Challenge Day 2
Kenapa Saya. Kenapa atau mengapa atau Why adalah cara paling sederhana dan mendasar yang bisa membantu kita dalam pengambilan keputusan. Setiap hari kita selalu dihadapkan oleh pilihan dalam melakukan sesuatu. Sebaiknya kita selalu mengetahui kenapa kita melakukan yang harus kita lakukan.
Seperti saya hari ini untuk menentukan tujuan kemana saya berjalan di Tanos atau TAntangan NaOn sih.
Tanos singkatan dari TAntangan NaON Sih adalah program kolaborasi saya dengan kak Eka ‘artjoka’ yang diadakan berkala setiap bulannya. Tanos diadakan setiap minggu kedua.
Tujuannya adalah untuk menantang kita melakukan good habit yang berhubungan dengan self-love. Harapan dari tanos sendiri adalah good habit ini tetap continue dilakukan walau program Tanos periode itu telah berakhir
Tanos challenge bulan September adalah walking challenge atau tantangan jalan kaki. Dengan aturan minimal 20 menit sehari, kita diwajibkan untuk berjalan kaki di luar rumah.
Kenapa Saya ....
Pagi ini mendung, siang riweuh (hectic) akhirnya sore wajib jalan kaki.
Tadinya pengen ke hutan deket sini. Kenapa? karena jalan kaki di alam terbuka lebih bagus dibandingkan di pinggir jalan raya seperti yang saya lakukan kemarin. Sekarang tapi udah sore terus saya jalan sendirian pula, ya udah gak jadi. Sebenarnya kejadian bakal kenapa-napa itu kecil sih.
Belum pernah membaca ada tindak kejahatan yang dilakukan di hutan disini saat orang hiking. Begal gitu, gak ada sih. Saya lebih mikir kalau hujan terus saya lupa rute pulang misalnya. Maklum gaisss, kelemahan saya menemukan jalan pulang, hehehe.
Waktu lagi mikir alasan kuat biar saya semangat jalan sore ini, eh keingetan udah lama ngga makan Lavas di Oberbarmen Bahnhof (stasiun kereta Oberbarmen). Itulah yang akhirnya jadi tujuan saya jalan hari ini (gak lepas dari makanan).

Saya tinggal di Wuppertal dari bulan Desember 2018. Belum lama sih. Kotanya sendiri makin ke ujung makin naik, jadi jalan yang dilaluinya pun naik turun.
Challenge banget buat olahraga kardio kaya lari atau naik sepeda.
Kota ini terkenal dengan Schwebebahn atau tram gantung di atas sungai Wupper. Sayangnya ini sungai berhenti sampai di Oberbarmen. Jadi area tempat saya tinggal ngga kebagian Schwebebahn ini #cry
Kedai Döner yang jual Lavas ini terletak di area seputar stasiun kereta Oberbarmen.
Jalan ke Kedai Döner /Stasiun Oberbarmen mudun (menurun) 1,5 km. Jadi kebayang dong gimana jalan pulangnya.
Stasiun kereta api selanjutnya adalah Wuppertal Langerfeld, kira-kira berjarak 300 meter dari rumah. Ini adalah jalur rel keretanya.
Masyarakat disini sendiri biasanya menggunakan transportasi umum atau sepeda atau jalan kaki untuk daerah yang masih terjangkau. Transportasi umum antar kota bisa dengan kereta cepat (S-Bahn) dan Bis.


Stasiun kereta api selanjutnya adalah Wuppertal Langerfeld, kira-kira berjarak 300 meter dari rumah. Ini adalah jalur rel keretanya.
Masyarakat disini sendiri biasanya menggunakan transportasi umum atau sepeda atau jalan kaki untuk daerah yang masih terjangkau. Transportasi umum antar kota bisa dengan kereta cepat (S-Bahn) dan Bis.
Photo diatas adalah salah satu bis yang beroperasi di dalam kota. Bedanya bis dan kereta cepat, bis dapat menjangkau daerah-daerah yang jauh dari stasiun kereta. Bis ini punya banyak jurusan, ada jurusan ikea, ada juga jurusan ke dalam kota atau alun alunnya, dan masih banyak jurusan lainnya.
Bis berukuran panjang, mirip ular. Di tengah gerbong ada penghubung yang menghubungkan badan bis depan dan belakang. Keliatan ngga di photo?
Untuk menggunakan bis, kita harus membeli tiket di mesin yang sudah disediakan. Sementara untuk model berlangganan, bisa langsung datang ke counter. Biasanya ada di Hauptbahnhof (stasiun utama).

Kalau perginya turun, nah pulangnya nanjak (naik) dong, liat heart rate di atas 140bpm.
Ya udah saya cool down dulu ke Supermarket … hehe .. tetep ya tujuannya ke makanan lagi.
Keluar dari supermarket, nenteng buah 2 kilo an, kebetulan ada yang lagi promo beli 2 pack harga spesial … hehe dan susu UHT. Baru sadar udah nanjak terus bawa tentengan berat.
Dengan penuh perjuangan akhirnya sampai juga di rumah. Kemudian mencuci tangan, bersiap menyantap Lavas, tapi minum susu dulu (haus)
Waktu buka Lavas, saya mikir “kalau di Indo makan segini pasti dibilang reuwog (rakus)”. Tapi emang Lavas yang segede itu biasa makan sendiri.
Makanya kalau pulang ke Indonesia suka sedih, porsi makannya sedikit pisannn. Saya malu mesti pesen 3 porsi. Duh.
Selagi saya makan, kok rasanya kenyang di tengah-tengah makan. Saya pikir “hmm kenapa saya ya? Apa mungkin selera makan saya sekarang lebih behave?” Sambil sedikit bangga sama diri sendiri.. #lol.

Akhirnya,
Si Lavas yang gede itu pada akhirnya habis juga.
Saya masih nanya kenapa ya bisa kenyang banget.
Waktu saya ke dapur naruh piring, baru sadar ….
Adeuhhh
Sebelum pergi saya udah makan sebakul plus minum susu kan tadi pas nyampe.
Duh Poho teh kabina bina.
(Duh lupanya keterlaluan banget)
Pelajaran yang bisa diambil, adalah selalu tanya kenapa. Selain biar semangat, juga biar ngga lupa kaya yang saya alami.. hihihi
Kabar Peserta Tanos Lainnya
Lalu bagaimana kabar peserta yang lain ya?
Bisa disimak di bawah ini
View this post on InstagramA post shared by anilawati nurwakhidin (@anil_nw) on
View this post on InstagramA post shared by tri wahyu handayani (@haniabd) on
View this post on InstagramA post shared by Huyogo Simbolon (@huyogosimbolon) on
View this post on InstagramA post shared by Adi B. Wiratmo (@adibwiratmo) on
View this post on InstagramA post shared by vivi machzery (@vivimachzery) on







Dan pemenang #tanoswalkingchallenge day 2 adalah Kak Endah dari Kebuli Bandung, Kebuli juaranya Bandung.
View this post on InstagramA post shared by Kebuli Bandung (@kebulibandung) on
Itulah pengalaman Tanos Walking Challenge hari ini, menurut kalian kota yang saya tinggali menarik kah?
Lalu bagaimana kabar kak Eka ‘artjoka‘ tanos hari ini ya. Yuk tengok sama-sama Blognya.
Jangan lupa juga kunjungi IG di atas ya, hit likes dan jangan lupa semangatin mereka juga.
Stay Safe…xoxo


You May Also Like

Yang Basah di Musim Penghujan, Tanos Photo Challenge Day 2
Desember 8, 2020
30 Hal Penyebab Kegagalan Dalam Hidup (Bagian 2)
Oktober 3, 2021
35 Comments
Chasanatul Abniyah
Kak..baca tulisannya kok aku jadi pingin jalan jalan naik kereta api..eheheh semangat menulis kak
renov
ayooo realisasikan. Mungkin sesudah corona tidak ada, bisa direncanakan naik kereta ke yang terdekat .
Nanik Nara
Program tanosnya bagus juga ya, jadi tiap bulan tantangannya beda-beda gitu ya.
Asyik kalau punya komunitas yang komit gini, walau jaraknya berjauhan bisa melakukan aktivitas yang sama setiap bulannya
renov
iya tiap bulan tantangannya beda-beda kak.
Belum ada komunitasnya sih kak, itu partisipan yang ikut bulan ini aja.
Hayu kalau mau ikutan di tantangan selanjutnya, siapa tau pas 🙂
Mita Indah Sari
Aku pengen naik kereta api karena blm pernah
Susana Devi Anggasari
Owalah, akhirnya tahu apa itu TANOS. Kemarin sempet lihat di mana ya. Ini apaan. Ternyata semacam challenge gitu. Menarik sih, Mbak.
Kokoh Hendra Liem
Di Balikpapan tak ada kereta 😭😭😭
renov
Main ke Malaysia, yang terdekat dari Balikpapan,, Koh. Sekalian berpetualang, nanti abis Corona yaa
Vera Priati Amalia
Wah baru tahu saya ada tantangan kayak gini! Seru yaaaa. Jadi kangen pengen jalan-jalan lagi, udah lama ga jalan-jalan.
Icha Marina Elliza
Hahaha.. asemmmmm..
Pantesan aja kenyang banget..
Sudah makan plus minum susu rupanya..
Kabina!
renov
hahaha nyak pan. Kabina-bina
renov
Hayuuuu kak Vera. Ikutan. Sekarang tantangannya mingguan, dan ada terus.
Sani
Seru ya, tantangan simpel yg penuh cerita
Saya pernah juga jalan kaki iseng, emang banyak kejadian dan cerita, terutama saya yg sepanjang jalan jajan makanan haha
renov
hehe iya Kak. Ternyata cerita itu bisa kita dapatkan dimana aja.
Saya baru sadar sekarang, biasanya saya dikalahkan oleh rasa malas bercerita.
mutia ramadhani
Alhamdulillah akhirnya Si Tanos insyaf dan punya tujuan hidup lebih positif, bukan mau genosida lagi ya teh. Wkwkwk. Keren euy ada kenalan teman bloger tinggal di Jerman. Nama stasiunnya saya malah keingat ala-ala Harry Potter gitu malah. Huhuhu.
renov
hihihi iya betul, insyaf sekarang mah. Mencoba hidup sehat ceunah.
Wahhh fans HP? sama dong
Nanti ya, kalau corona berakhir, dan main main ke Inggris, nanti dipotoin ya .. InsyaAllah.
Susindra
Sebelum berangkat makan nasi sebakul?
Jadi pengen lihat sebesar apa bakulnya. Wkwkwkk
renov
hahaha.. banyak pokoknya Kak.
Kebayang kalau porsi makan di Indo mesti pesen 3 porsi kan.
inez
wah keren sekali, jalan2 di alam terbuka emang lebih enak sih. tp bener banget kata mbanya. bahaya kalo ga inget jalan pulang apalagi udah malemdan masi nyasar. wadaw.
renov
iyaa . Apalagi di hutan kan. Kayaknya mesti lebih persiapan.
Teman kerjanya sobat sih suka lari malam hari di hutan.
Ngga kebayang saya mah.
Seno Ns
Duh, saya jarang banget jalan kaki rada jauh gitu. Kalau enggak kepepet ada perlu apa gitu. Keren nih, Kak. Kalau bisa konsisten, tentu banyak banget manfaat sehatnya.
renov
Iya kak. Semoga kami konsisten yaa.
Hayu atuh cobain ikutan.
Achdi
Minggu depan banyak waktu luang untuk jogging dan berjalan-jelan di kota sukabumi. Saya mau ikut Tanos-an ya.
renov
Boleh tinggalin nomor kontak di contact form kak? atau add saja IG saya, nanti saya kontak
Yanti Ani
Jadi perlu sering bertanya kenapa ya mba,? Ini pelajaran yang bagus nih buat saya
renov
iya kak.
Katanya Neurologist sih, otak seneng banget kalau dia udah di mode automatis, artinya gak perlu kerja keras, ngga keluar banyak energi. Sewaktu kita sering nanya kenapa, dia memaksa supaya ngga “pilot mode”. Jadi kita selalu aware.
Masih belajar saya juga Kak, hehehe.
Seringnya kan lupa, kaya itu.
Dian Restu Agustina
Kak, keren banget TANOS-nya. Jadi semangat kalau tantangan diselesaikan barengan begini
Dan aku jadi bayangin Lavas..ini mirip kebab ya?
Oh ya, aku jalan ga berani keluar komplek , karena zona merah covid-19 di sekitar rumah belum kelar. Paling bolak-balik di dalam komplek aja jalan atau sepedaan
renov
Makasih apresiasinya kak 🙂
Iya betul, Lavas ini Kebab.
Pingback:
Pingback:
Pingback:
Ari Santosa Pamungkas
Wah aku jadi penasaran make aplikasi ini saat kerja di lapangan setiap hari, gimana statistik jarak dan kalori yang terpakai 🙂
Eh, itu masih masuk itungan TANOS ngga sih?
renov
Tanos walking challenge itu kita menyediakan /mengkhususkan waktu di luar rumah untuk berjalan kaki, kak.
Aplikasinya itu nyambung sama jam kak, jadi sepertinya lebih akurat dibanding dengan aplikasi lain.
Pingback:
Pingback: