Saya sendiri dapat dikatakan cukup memiliki pengalaman beragam menghadapi orang yang sulit, thanks to pekerjaan saya, sewaktu dulu di Indonesia. Menghadapi karyawan resign dikarenakan ketidakcocokan dengan atasan, bukan sesuatu hal yang baru.
Untuk mencari pengganti karyawan yang berselisih tadi, selain dari pengalaman kerja, juga karakteristik dan kepribadian pelamar adalah hal lain yang saya lihat. Terutama jika yang dicari juga adalah posisi manajerial. Untuk membangun satu team yang kuat diperlukan atasan yang bisa bekerja sinergis.
Contoh kasus lain, ketika salah seorang manajer bagian A yang bisa dibilang Drama Queen, senang sekali membuat hal kecil menjadi besar. Dia suka mencari kesalahan orang lain, yang biasanya akan dijadikan senjata untuk menyerang ketika kami sedang mengadakan meeting dengan General Manager.
Satu kali dia protes soal catering di kantin, yang menurutnya kurang bervariasi dalam masalah menu, dan menu kantin yang tidak ramah untuk orang dengan pola diet vegetarian. Oia kalau kalian bekerja di perhotelan, catering sudah termasuk ke dalam benefit karyawan.
Ok, kita lanjutkan ceritanya.
Si manajer tadi menuangkan dalam 1000 kata surel kepada saya, lengkap dengan cc General Manager dan Manager lainnya.
Yang ditulis dalam surelnya sendiri, tidak hanya soal makanan tetapi juga menyinggung performa kinerja Departemen yang saya pegang.
Akhirnya setelah menelaah isi surelnya. Saya hanya membalas dengan isi surel tidak lebih dari 10 kata.
Kenapa tidak lebih dari 10 kata?
22 Komentar
Dodo Nugraha
Tak bisa dipungkiri, kita pasti kerap menemui “orang sulit” dalam kehidupan kita yaa mbak. Umumnya aku sebagai mahasiswa, terkadang “orang sulit” yang aku hadapi adalah para dosen. Sulit sekali terkadang untuk menemui minta tanda tangan. Namun tetep aja, ada jg dosen yang mudah dan baik hati. Dosen yg sulit diemui biasanya pejabat kampus, banyak rapat ini rapat itu
renov
iya kak.
Beragam sifat dan beragam kepadatan aktivitasa.
Mungkin khusus buat dosen yang super sibuk itu, Coba aja titip di sekertaris jurusan kak.
Atau buat janji dulu sebelumnya dengan dosen yang jadwal kegiatannya padat.
Ghina
Aku nih Teh Ren suka bingung banget ngadepin orang yang soooo perfeksionis. Ketika dia main ke rumahku yang notabene lagi berantakan, dia akan mengomel lgsg bahwa aku ini jorok. Aku tidak langsung mengelap anak yang bibirnya kotor dari makanan yang dia makan langsung sergap gitu.
Seringkali aku bingung untuk mentoleransi hal ini. Di satu sisi, aku harus memahami bahwa dia ini perfeksionis maka aku harus maklumi bahwa respon tadi ya karena dia memang begitu. Namun di sisi lain, ingin juga diri ini dipahamkan bahwa i am not to perfect also to make anything clean, apalagi ada anak kecil. Itu contoh kecil sih.
Jadi, yaaa alhasil biasanya emang inhale exhale aja bisanya
renov
hi neng …
duh itu mah rempong bener ya.
Bikin guemessss.
Kalau dia datang lagi, disindir santai aja neng pas lagi ngomel ngomel bilang jorok.
Bilang, ya bantuin dong.
Aku ada temen sekolah dulu yang perilakunya ngga begini sih, tapi sama ngeselin.
Jadi kalau dia cerita, kita wajib fokus dan antusias buat dengerin.
Nahhh saat kita mau cerita, dia mah masa bodo. Kadang cuma komen hmmm.
Toleransinya, dengan jangan masukin omongan dia ke hati atau jadi kepikiran.
Dia emang kaya begitu, mau kita jadi kesel juga ngga akan berubah.
Ping Balik:
Nufazee
Pada poin orang kreatif itu kok ya pas 😂 dulu aku stres banget lah ngadepin orang sulit, kalo sekarang aku fokus pada diriku dan fokus pada solusi saat ngadepin orang sulit 👍 jadi no baper baper club
Enny
Duuuuh ini relate banget-banget. Aku juga sebel sama orang perfeksionis yang ga bisa lihat kondisi. Lebih sebel lagi ngoreksinya itu setelah lebih dari 10 hari pekerjaan selesai. Waktu disetor kemana aja? Huhuhu. Sama yang suka ngontrol juga ga suka, kayak ga ada kepercayaan sama kita. Kalau ga percaya kenapa ga kerjaan sendiri. Ckckkc.
Awal berkarir saya orangnya baper banget, bisa sampai naik asam lambung dan demam karena konflik di kantor. Tapi waktu dan pengalaman mengajarkan saya banyak hal. Kalau ada yang ga enak saya alihkan dengan memikirkan hal lain yg lebih penting dan lebih menyenangkan. Lagi pula sampai di rumah banyak hal lain yg sudah menunggu saya ketimbang hanya urusan kantor melulu.
Twitter: @iffiarahman
Sering kali kita menganggap orang lain sebagai orang yang sulit, tetapi kita tidak menganggap diri kita sebagai orang yang sulit juga 🙂 menurut saya, sebelum menghadapi orang yang sulit, sebaiknya kita menghadapi diri kita sendiri
Nurhilmiyah
Mba Renov, ternyata menurut David Brown orang kreatif juga termasuk orang yang sulit ya, mungkin lebih ke perlakuan yang mesti diberikan ke mereka ya. Ini sama kayak di suatu kelas ada yg terlalu pinter sm ada yg terlalu bodoh, pengajarnya yg akan kesulitan, rekan2nya yg lain juga gitu hehe… nice share Mba Renov ^^
Susindra
SAya sering pakai poker face agar lebih enak dan efisien. Tentu sambil tetap empatik dan simpatik, agar pekerjaan cepat selesai. Kelemahan Virgo saya, kalau tim bekerja lambat, saya akan mengambil alih satu per satu agar cepat.
wahyuindah
sebel banget ya mbak. kalau ketemu orang sulit. menjengkelkan, nyebelin, egois. huh… pengen jitak aja. aku menghindar aja mbak kalau ketemu orang kayak gitu. drpd sakit hati nantinya.
Jihan
Aku cenderung mengemukakan apa yang ada di kepalaku, ngga jarang juga orang yang kuanggap sulit langsung kudamprat begitu aja hahaha. sebenernya ngga baik sih, karena mungkin orang yang bersangkutan bakal terluka atau apa yaa. Poker face ini emang udah paling bener sih, diamin aja. Tarik napas dalam-dalam. wkwkwk
Ping Balik:
kyndaerim
Aku paling nggak bisa nih ngadepin orang-orang sulit, karena mungkin memang karakterku yang pendiem yak, jadi mending mundur atau pasang wajah datar aja deh, eh sama tarik napas dalam, itu juga salah satu ekspresiku supaya semua teredakan 😀
Rini Novita Sari
hiyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa,, di kantorku juga ada mba revov yang suka besarin hal hal kecil speerti masalah menu makan siang di kantin,,, kadang bikin hebohnya sengaja biar didenger para atasan juga.
untungnya sih ga semua suara dia di dengar meski dia termasuk yang senior bgt d kntor…
aku sndiri kayaknya lbh byk cuek dan males ngladenin org2 sulit inih
Doel
Dalam beberapa momentum ketika menemukan orang-orang yang menyebalkan, saya mencoba menerapkan yang poker face ini. Cukup ampuh sih, tapi ya mesti pandai menahan gejolak hati yang emosi 😂
Lidia
Kok aku punya persepsi lain ya k tentang pendapat David Brown, heheheeh karena ini jatuhya udah psikologis atau karakter ngga ya, aku ngga paham sih apa ilmu dan teorinya. Tapi memang dasarnya tiap-tiap orang akan berperilaku berbeda-beda ya, dan faktor eksternal pun berperan kenapa seseorang misalnya menjadi perfeksionis atau lainnya (misal tekanan pekerjaan dari atasan, lamban atau santainya tim kerja dan sebagainya). Pandangan David Brown ini apakah kasuistis yaa Hihihi cmiiw k.
renov
Yang disebutkan oleh Brown ini tidak berdasarkan kasusnya.
Kepribadian sendiri adalah hal unik yang dimiliki setiap orang, yang seiring berjalannya waktu bisa berubah tetapi dasar mereka yang dominan akan tetap ada.
Saya ambil contoh, orang perfeksionis itu unik dan sulit dilakukan sekalipun tekanan pekerjaan mengharuskan.
Orang perfeksionis sebagai bawahan, dia bisa mengerjakan satu tugas yang diminta sampai ke detail, dan sibuk mencek berulang kali agar tidak terjadi kesalahan. Ini akan sulit dilakukan orang yang bukan perfeksionis.
Orang perfeksionis sebagai atasan, dia akan meminta tugas yang diberikan kepada bawahannya sesuai standar yang dia minta. Dia juga bisa melihat sampai ke detail dan tuntutannya tinggi biasanya.
Kira-kira seperti itu 🙂
Ping Balik:
Qoty Intan Zulnida
Setelah sayanenbaca keseluruhan ulasan ini saya jadi mengerti bahwa orang yang sulit itu ada berbagai macam tipe kesulitan ya. Dan masing masing pun ada treatment nya sendiri tuk mengatasinya. Makasih kak
Ping Balik:
Ping Balik: