Review Love Looks Pretty On You, Lang Leav & 10 Prosa Pilihan
Review kali ini saya memilih buku puisi dan kumpulan prosa Love Looks Pretty On You karya Lang Leav. Buku yang terbit tahun 2019 ini adalah buku keenam dari penulis.
Lang Leav adalah penulis international bestseller dan dia mempunyai pengaruh besar di dalam gerakan puisi modern.
Buku ini adalah buku pertama dari penulis yang saya baca dan jatuh cinta karenanya. Puisi dan prosanya digambarkan dengan indah namun kuat dari segi makna.
Selain memberikan review, saya juga sengaja memilihkan kumpulan prosa terbaiknya (versi saya tentunya). Semoga kalian juga menyukainya. :).
Love Looks Pretty On You
Judul Buku : Love Looks Pretty On You
Penulis : Lang Leav
Penerbit : Andrews McMeel Publishing
Cetakan Pertama : 2019
Tebal : 224 halaman
Index in Detail
Abusive Relationship
A long time Ago
A Love Letter to Bali
A Meeting of Selves
Anxiety
Anyone in Love
At Last
Before
Elements
Endless Cycle
First Steps
Flowers
For the Moon
From My Heart
Gold
Her Crown
How Love Comes and Goes
How Love Leaves You
Idols
I Had You
I Know Love
I Should Have Left You Then
It Was Love
Letter to the Past
Looking for Love
Love and Loss
Love’s Train
Loyalty
Making History
More or Less
More Than You
My Heart and Time
My Mother
My Place
Never Again
Obsession
Pandora’s Box
Rebirth
Reflection
Refugees
Regrets
Saltwater
Shut Out
Slut Shaming
Someone Else
Springtime
Sunday Afternoon
Sydney, 2007
The Friendship Bond
The Gift of Everything
The Long Way
The Present
These Years
This Was the Year
This Year
Too Young
Trapped
True Love
Twenty-Seven
Unforgiven
Vultures
What He’s Lost
What You Wish For
Why You Fell in Love
Wolves
Woman’s Anthem
Wonder
Write for Yourself
Your Name
Your Right to Love
Youth
Review Love Looks Pretty On You
Lang Leav menuliskan kalau buku ini adalah perayaan semangat wanita. Buat Lang sendiri, buku ini merupakan gambaran reflektif kehidupannya. Dia melihat kembali dekade ke belakang ketika dia pindah ke negara lain, memulai sebuah hubungan baru dengan partnernya sekarang, melewati berbagai macam emosi dan peristiwa.
Tema yang menurut pengamatan saya yang banyak muncul adalah relationship/hubungan. Baik itu hubungan dengan dirinya sendiri maupun hubungan intrapersonal, terutama hubungan cinta. Hal ini begitu kental terasa dalam beberapa prosanya, bisa dilihat pada judul yang merefleksikan kondisi cinta, baik itu patah hati maupun jatuh cinta (lihat index di atas).
Saya menyukainya karena lebih terasa personal kepada pembacanya, seperti jurnal atau diary seseorang. Emosi di dalamnya merefleksikan peristiwa yang tengah dialaminya saat itu. Ada saat bahagia, sedih, kecewa dan semuanya jujur.
Buku Love Looks Pretty on You juga seperti perwujudan rasa syukur Lang Leav akan perjalanan hidupnya, masa lalu yang telah membentuknya dan partner yang sekarang bersamanya, seperti tercermin dalam prosa berjudul At Last.
Yang tidak kalah menarik adalah kita bisa melihat di balik karyanya yang indah, Lang Leav ingin menginspirasi penulis lain untuk berkarya, memaksimalkan apa yang kita punya (bahkan di dalam prosa Anxiety, dia menuliskan bahwa yang menjadi kekurangan mungkin adalah kelebihan), menulis untuk diri sendiri (prosa Write for Yourself), dan bersabar dengan prosesnya.
Kumpulan Prosa Pilihan dalam Love Looks Pretty On You
10. Endless Cycle
Endless Cycle
Prose by Lang Leav
Â
Â
You want to hurt your father for all the times he has made your mother cry. Because you’re the only one in the world he loves more than himself. So, in a weird, fucked-up way, you find yourself with someone just like him, and just like you wanted, you see the hurt in your father’s eyes. But it endes up hurting you too.
Â
Siklus Tak Berujung
Â
Â
Kamu ingin menyakiti ayahmu yang selama ini telah menyakiti ibumu. Karena kamu satu satunya orang di dunia yang ia cintai lebih dari dirinya sendiri. Jadi, dengan cara yang aneh dan kacau, kamu menemukan dirimu bersama seseorang yang mirip dengan ayahmu, dan seperti yang kau harapkan, kamu melihat kepedihan di bola mata ayahmu. Namun, itu berakhir menyakitimu juga.
Â
9. Regrets
Penyesalan-penyesalan
Prose by Lang Leav
Â
Â
There it is, that one thing in your past you wish you could undo. It sits in your mind like a big, red, tantalizing bow. A gentle tug is all it would take to set things right.
Â
It only you could get to it.
Â
But you can’t.
Â
Penyesalan
Â
Â
Itu dia, satu hal di masa lalu yang kamu berharap bisa ulangi. Dia ada dalam pikiranmu seperti busur besar, merah nan menggoda. Sebuah tarikan lembut adalah apa yang dibutuhkan untuk mengatur semuanya dengan benar.
Â
Cuma kamu yang bisa mencapainya.
Â
Tapi kamu tidak bisa.
8. Refugees
Refugees
Prose by Lang Leav
Â
Â
You don’t think about life when you are living it, or love when you are loved. You don’t think about hunger when there is abundance, or your dreams when they’ve come to fruition.
Â
You think less about yourself and how you got to be here, and more about others who want to be where you are. And that’s how it should be. Finding a place for yourself, then stretching your arms out to the rest of the world.
Â
Pengungsi
Â
Â
Kamu tidak berpikir tentang kehidupan ketika sedang menjalaninya, atau tentang cinta ketika kamu dicintai. Kamu tidak berpikir tentang kelaparan ketika ada kelimpahan, atau impian-impianmu ketika mereka membuahkan hasil.
Â
Jarang sekali kamu berpikir tentang dirimu sendiri dan bagaimana kamu bisa sampai di sini, dan lebih memikirkan orang lain yang ingin seperti kamu sekarang. Dan begitulah seharusnya. Menemukan sebuah tempat untuk diri sendiri, lalu merentangkan tangan ke seluruh dunia.
Â
7. The Friendship Bond
The Friendship Bond
Prose by Lang Leav
Â
Â
There is that one friend whom you no longer speak to, who is no longer part of your life. If you saw them across the street, you would turn your head away and they would do the same.
Â
But if they ever called you in the middle of the night, you would be there for them, sure as the sun. And you know that if you were the one to make that call, no matter how much time has passed or how distant you’ve become, they would be there for you.
Â
Ikatan Persahabatan
Â
Â
Ada seorang teman yang tidak lagi kamu ajak bicara, yang tidak lagi menjadi bagian dari hidupmu. Jika kamu melihat mereka di seberang jalan, kamu memalingkan muka dan mereka akan melakukan hal yang sama.
Â
Tapi jika mereka menelponmu di tengah malam buat, kamu pasti ada buat mereka, pasti seperti matahari. Dan kamu tahu jika kamu adalah orang yang menelpon, tidak peduli berapa lama waktu telah terlalui atau seberapa jauh jarak kalian sekarang, mereka akan selalu ada buatmu.
6. Slut Shaming
Slut Shaming
Prose by Lang Leav
Â
Misogyny is like a malignant virus, the way it seeps into your life and puts you in a position of painful vulnerability. Where even the people who love you will judge you for the past. Where the act of sex degrades a woman and celebrates a man. The infuriating double standard where a man will admire a girl in a string bikini, and in the same breath, tell his partner that her skirt is too short.
Â
Slut Shaming
Â
Â
Misogini (=diskriminasi seksual, kebencian terhadap perempuan) bagaikan virus ganas, bagaimana dia meresap ke dalam hidupmu dan menempatkanmu dalam posisi rentan yang menyakitkan. Dimana bahkan orang yang mencintaimu akan menghakimi atas masa lalumu. Dimana perilaku seks merendahkan seorang wanita dan merayakan seorang pria. Standar ganda yang menyebalkan dimana seorang pria akan mengagumi seorang perempuan dengan string bikini, dan dalam nafas yang sama, mengatakan kepada pasangannya kalau roknya terlalu pendek.
5. Twenty Seven
Twenty Seven
Prose by Lang Leav
Â
What age are you when you dream about yourself. In the thick, underwater flashes of coherence not knowing you’re sleep. I am twenty-seven and the drawer has just slammed shut on my hand. And I have yet to know pain–raw and undulating– I have yet to know loss, the kind that strips you back from yourself, makes you over into something else.
Â
In my dreams, there are photographs of me that don’t exist. And I am backlit against the sun, face in shadow, hair bathed in golden light. The fabric of my subconscious looks for you, calls to you, a fisherman and his net, coming up empty. And you wear the face of someone I loved, at twenty seven. And my heart is like the ocean, breaking like waves, breaking all throughout the ages.
Â
Dua Puluh Tujuh
Â
Â
Berapa usiamu ketika kamu memimpikan dirimu sendiri. Di dalam kilatan koherensi bawah air yang padat dan tidak menyadari kamu sedang tertidur. Aku berusia dua puluh tujuh tahun dan laci baru saja menutup membanting tanganku. Dan aku belum mengetahui bagaimana rasanya sakit – mentah dan bergelombang – Aku belum mengetahui rasanya kehilangan, jenis yang melucutimu dari diri sendiri, membuatmu menjadi sesuatu yang lain.
Â
Di dalam mimpi-mimpiku, terdapat beberapa photoku yang tidak pernah ada. Dan saya diterangi matahari, wajah dalam bayangan, rambut bermandikan cahaya keemasan. Struktur alam bawah sadarku mencarimu, memanggilmu, seorang nelayan dan jaringnya, datang dengan tangan hampa. Dan kamu memakai wajah seseorang yang pernah aku cintai, pada usia dua puluh tujuh. Dan hatiku seperti samudera, pecah seperti ombak, pecah sepanjang waktu.
4. A Love Letter to Bali
A Love Letter to Bali
Prose by Lang Leav
Â
Â
I will never forget those slow, languid days, warm and balmy. The sun was a pomegranate red, ripe, and full of promise, painting the sky pink. We stayed in a Grecian-style villa, overlooking the shoreline, watching the waves crash onto the lazy stretch of sand below.
Â
The daylight sunk into starlight like a slow transition, as we lost track of time altogether. My skin grew luminous and shone from the inside, glowed like a lantern. White crescent moons appeared at the bottom of my fingernails. My hair grew thicker, wilder. We were feasting on exotic fruits and midnight conversations that drifted into the sea salt breeze.
Â
We slept. We woke up in the half light to watch the sun come up. We didn’t write a single word.
Â
Mischievous monkeys scampered across our balcony. Frogs hopped in our path and out of sight again, the sound of their croaking ever present. Tiny birds darted in and out of our line of vision like thoughts.
Â
The half-moon yawned when we waved goodby to another moment, lost to memory. The walls learned our secrets like how you like your coffee black and I like mine with cream and sugar. We left something of ourselves behind.
Â
3. Looking for Love
Looking for Love
Prose by Lang Leav
Â
Â
Everything looks wrong, if you look at it long enough. A word so familiar to you, one you know back to front, will suddenly feel alien if you keep staring at it. So, do not look too much at love. Do not give it another thought. Love is one of those things that will happen to you when you are not looking.
Â
Mencari cinta
Â
Â
Semua kelihatannya salah, ketika kamu memandangnya terlalu lama. Sebuah kata yang akrab buatmu, yang kamu ketahui dari belakang ke depan, tiba-tiba akan terasa asing jika kamu terus menatapnya. Jadi, jangan terlalu lama memandang cinta. Jangan memikirkannya lagi. Cinta adalah satu dari sekian hal yang akan terjadi padamu ketika kamu sedang tidak mencarinya.
2. Write for Yourself
Write for Yourself
Prose by Lang Leav
Â
You want to write for the world but you can’t figure out what the world wants.
Â
If you write for a trend, it’ll be over before you can get a word out. If you want write for fame and fortune, your work will lack authencity.
Â
So, remember, writing is a journey inward, not out.
Â
Write for the simple joy of knowing your own thoughts.
Â
Write for yourself.
Â
That is what the world wants.
Â
Menulis untuk dirimu sendiri
Â
Â
Kamu ingin menulis untuk dunia tapi kamu tidak mengetahui apa yang dunia inginkan.
Â
Jika kamu menulis untuk sebuah tren, itu akan berakhir sebelum kamu bisa mengeluarkan sepatah kata. Jika kamu ingin menulis untuk ketenaran dan kekayaan, karyamu akan kekurangan keaslian.
Â
Jadi, ingatlah, menulis adalah sebuah perjalanan kedalam, bukan keluar.
Â
Menulis untuk kebahagiaan sederhana karena mengetahui pikiranmu sendiri.
Â
Menulislah untuk diri sendiri.
Â
Itulah yang dunia inginkan.
1. At Last
At Last
Prose by Lang Leav
Â
Â
Love looks pretty on you. Makes you soft, tender, proud. Makes you sit up and take notice. Gives you home to set down your things.
Â
What blessings it is, to have music and dancing and poetry. What a gift it is, to look at someone and say,
Â
I’m so happy to have found you — at last, at last, at long, long last — you’re here
Â
Tentang Penulis, Lang Leav
Lang Leav adalah penulis international bestseller dan dia mempunyai pengaruh besar di dalam gerakan puisi modern.
Karya-karya Lang Leav lainnya:
Poetry
Love & Misadventure
Lullabies
Memories
The Universe of Us
Sea of Strangers
Fiction
Sad Girls
Bagaimana Pendapat Kalian?
Dari kumpulan prosa yang terangkum dalam Love Looks Pretty on You ini mana yang paling kalian suka?
Buku yang merupakan buku keenam dari Lang Leav ini diberi judul Love Looks Pretty on You karena ada hubungannya dengan angka 6 yang merupakan angka terbesar dadu, melambangkan the Loves pada kartu tarot dan Virgo di dalam astrologi zodiak.
Semoga kalian juga menyukainya, sebanyak saya menyukai buku dan kumpulan prosa ini.
Â
Stay Safe … xoxo
Â
Baca juga: 10 Puisi Pilihan Panduan Sehari-hari Kaum Introver dan Mager
Referensi
Â
Lang Leav , her own website