Lang Leav menuliskan kalau buku ini adalah perayaan semangat wanita. Buat Lang sendiri, buku ini merupakan gambaran reflektif kehidupannya. Dia melihat kembali dekade ke belakang ketika dia pindah ke negara lain, memulai sebuah hubungan baru dengan partnernya sekarang, melewati berbagai macam emosi dan peristiwa.
Tema yang menurut pengamatan saya yang banyak muncul adalah relationship/hubungan. Baik itu hubungan dengan dirinya sendiri maupun hubungan intrapersonal, terutama hubungan cinta. Hal ini begitu kental terasa dalam beberapa prosanya, bisa dilihat pada judul yang merefleksikan kondisi cinta, baik itu patah hati maupun jatuh cinta (lihat index di atas).
Saya menyukainya karena lebih terasa personal kepada pembacanya, seperti jurnal atau diary seseorang. Emosi di dalamnya merefleksikan peristiwa yang tengah dialaminya saat itu. Ada saat bahagia, sedih, kecewa dan semuanya jujur.
Buku Love Looks Pretty on You juga seperti perwujudan rasa syukur Lang Leav akan perjalanan hidupnya, masa lalu yang telah membentuknya dan partner yang sekarang bersamanya, seperti tercermin dalam prosa berjudul At Last.
Yang tidak kalah menarik adalah kita bisa melihat di balik karyanya yang indah, Lang Leav ingin menginspirasi penulis lain untuk berkarya, memaksimalkan apa yang kita punya (bahkan di dalam prosa Anxiety, dia menuliskan bahwa yang menjadi kekurangan mungkin adalah kelebihan), menulis untuk diri sendiri (prosa Write for Yourself), dan bersabar dengan prosesnya.
Satu Komentar
Ping Balik: