Alone by Edgar Allan Poe, Terjemahan & Analisis Puisi (1829) | Puisi dan Cerpen | alone by edgar allan poe | RenovRainbow
Puisi dan Cerpen

Alone by Edgar Allan Poe, Terjemahan & Analisis Puisi (1829)

Puisi Alone by Edgar Allan Poe adalah puisi yang paling singkat yang ditulis olehnya. Puisi ini mengisahkan kisah sedih kehidupan Poe d

Edgar Allan Poe (1809 -1849) dilahirkan di Boston, Massachussets pada 19 Januari 1809, merupakan anak kedua dari pasangan artis dan aktor. Bahkan dipercaya, nama Edgar diambil dari karakter King Lear karya William Shakespeare, yang mereka mainkan saat itu.

Pada tahun 1810, ayahnya meninggalkan keluarga dan setahun kemudian ibunya meninggal dunia.

Edgar dan kedua saudaranya hidup terpisah. Edgar dirawat oleh John Allan dan istrinya. Dia dididik secara keras namun juga dimanjakan. Ketika dia memasuki bangku Universitas sayangnya Poe harus berhenti kuliah karena dia kedapatan berjudi dan John Allan menolak membayarkan hutangnya.

Edgar dikenal sebagai penulis gothik horror jenius yang mengeksploitasi ketidak beruntungan hidupnya untuk dituliskan dalam karya-karyanya. Bahkan Poe menjadi inspirasi Alfred Hitchcock untuk membuat karya misteri.

Dalam artikel ini saya juga menambahkan sebuah video pendek yang diambil dari Youtube, dimana puisi Alone by Edgar Allen Poe dibacakan lengkap dengan animasinya.

Alone by Edgar Allan Poe, Terjemahan & Analisis Puisi (1829) | Puisi dan Cerpen | alone by edgar allan poe | RenovRainbow

Alone by Edgar Allan Poe Terjemahan dan Makna Puisi

Petunjuk:

Hitam: text asli.

Biru: terjemahan puisi.

Ungu: arti/makna puisi Alone by Edgar Allan Poe. 

 

Alone

Sendiri

 

From childhood’s hour I have not been 

As others were — I have not seen 

As others saw —I could not bring 

My passions from a common spring—

Sejak masa kanak-kanak

Aku tidak pernah seperti yang lainnya –

Aku tidak pernah melihat seperti yang dilihat orang lain

Aku tidak mampu membawa hasratku dari musim semi yang biasa.

Penyair menuliskan kalau dari sejak kecil, dia berbeda dengan anak lainnya. Dia tidak mengalami hal seperti kebanyakan orang. Ini mengacu kepada masa kecilnya dia yang banyak diliputi kesedihan. Dia melihat sesuatu berbeda dari orang lain. Contohnya saja musim semi. Kebanyakan orang bergembira dengan musim semi, bagi Poe itu biasa saja.

 

 

From the same source I have not taken 

My sorrow—I could not awaken 

My heart to joy at the same tone— 

And all I lov’d—I lov’d alone— 

Dari sumber yang sama aku tidak mengambil kesedihanku,

Aku tidak dapat membangkitkan hatiku untuk bergembira pada nada yang sama

Dan semua yang pernah aku cintai – Aku mencintai kesendirian

Kesedihan ada di dalam dirinya dan terus mengiringi setiap babak kehidupannya. Ini adalah yang tidak dapat dia hilangkan. Karena kepribadiannya yang unik ini, dia lebih tertarik dengan kesendirian dan berkubang dalam kesedihan.

 

Then—in my childhood—in the dawn 

Of a most stormy life—was drawn 

From ev’ry depth of good and ill 

The mystery which binds me still— 

Kemudian di masa kanak-kanakku,

Di awal kehidupan yang penuh badai,

ditarik dari setiap kedalaman yang baik dan buruk

Misteri yang masih mengikatku

Edgar melukiskan masa kecilnya dengan sesuatu yang penuh badai, penuh cobaan, yang mungkin terlalu berat bagi seorang anak kecil. Masa kecil yang mengikatnya menjadi seperti apa dia di masa depan. Selain berjudi, Edgar juga seorang alkoholik yang sering mendapatkan masalah karena kebiasaannya.

Masa kecil yang begitu menyakitkan baginya, sehingga dia juga lupa kalau dia seorang jenius. Dia dibesarkan oleh keluarga kaya, dan ketika dia muda bahkan mendapatkan warisan dari pamannya, orang terkaya di daerahnya. Dalam hidupnya, dia banyak mendapatkan priviledge.

Namun sayang, dia hanya berkubang pada kesedihan di masa lalu.

From the torrent, or the fountain— 

From the red cliff of the mountain— 

From the sun that ’round me roll’d 

In its autumn tint of gold— 

Dari air yang menyembur, atau air mancur

Dari tebing merah gunung

Dari matahari yang bergulung mengitariku

Dari warna emas musim gugurnya

Dalam literatur, warna menggambarkan simbol. Para penulis dan penyair menuliskan warna untuk menciptakan gambaran jelas karakter, kejadian dan tempat. Disini kita dapat melihat kebanyakan warna yang mendominasi adalah merah dan oranye. Menurut color-meanings.com, warna merah dalam literatur Gothik bisa menjadi simbol emosi negatif, atau juga emosi positif. Sementara warna oranye bisa diasosiasikan menjadi perasaan bahagia atau juga gangguan kejiwaan (mental illness).

Edgar menyebutkan di awal puisi kalau dia tidak seperti kebanyakan orang yang menyukai musim semi. Disini dijelaskan kalau dia sepertinya lebih menyukai musim gugur

 

From the lightning in the sky 

As it pass’d me flying by— 

From the thunder, and the storm— 

And the cloud that took the form 

(When the rest of Heaven was blue) 

 

Of a demon in my view—

Dari petir di angkasa

Saat terbang melintasinya

Dari guntur, dan badai

Dan awan yang membentuk setan dalam pandangannya

(Ketika keseluruhan langit berwarna biru)

Langit biru digambarkan ke dalam sesuatu yang tenang. Kali ini Edgar menggambarkan perbedaan langitnya (kehidupannya) dengan kehidupan orang lain. Hidupnya terkungkung dalam kesendirian yang penuh badai dan tragedi. Yang dia lihat adalah setan, yang kemungkinan adalah gambaran dirinya sendiri.

 

 

 

Alone by Edgar Allan Poe (Original Version)

Alone

Poem by Edgar Allan Poe

 

 

From childhood’s hour I have not been 

As others were—I have not seen 

As others saw—I could not bring 

My passions from a common spring— 

From the same source I have not taken 

My sorrow—I could not awaken 

My heart to joy at the same tone— 

And all I lov’d—I lov’d alone— 

Then—in my childhood—in the dawn 

Of a most stormy life—was drawn 

From ev’ry depth of good and ill 

The mystery which binds me still— 

From the torrent, or the fountain— 

From the red cliff of the mountain— 

From the sun that ’round me roll’d 

In its autumn tint of gold— 

From the lightning in the sky 

As it pass’d me flying by— 

From the thunder, and the storm— 

And the cloud that took the form 

(When the rest of Heaven was blue) 

Of a demon in my view—

 

 

Alone by Edgar Allan Poe - Pendapat Ahli

Jika kita melihat latar belakang Edgar, dia menjadi yatim piatu dari semenjak kecil. Dia bahkan dipisahkan dari kedua saudara kandungnya. Kakaknya diasuh oleh kakek neneknya, sementara adik perempuannya diasuh oleh keluarga yang berbeda.

 

Ayah angkat Edgar memberikan dia banyak priviledge seperti pendidikan eksklusif di boarding school dan masuk universitas. Namun kebutuhan emosionalnya mungkin tidak terpenuhi dari sejak dini.

 

Edgar tertarik pada sesuatu yang kelam dalam dirinya, yang tergambar dari karyanya. Sesuatu yang kelam dalam bentuk kesendirian ini menuntunnya pada ketergantungan pada alkohol, yang dapat diasosiasikan dengan depresi.

 

Inilah yang diceritakan di dalam puisi Alone by Edgar Allan Poe, tentang strugglenya dia baik secara pikiran maupun emosional.

 

Seperti juga cerita misteri yang ditulisnya, kematian Edgar juga masih menjadi misteri. Para dokter mengatakan Edgar meninggal karena penyumbatan akut pada otak. Sementara ahli sejarah mengatakan ia meninggal akibat semacam rabies.

 

Edgar yang menyukai kesendirian, di ujung hidupnya pun meninggal di dalam rumahnya sendirian.

 

 

 

Bagaimana Pendapat Kalian?

Puisi Alone by Edgar Allan Poe pertama kali diterbitkan pada tahun 1875 di Scribner’s Monthly, 26 tahun sejak kematiannya.

Puisi yang ditulisnya saat dia berumur 20 tahun (1829) merupakan kumpulan ingatan Poe akan masa kecilnya. Ini juga merupakan ilustrasi bagaimana pengalaman masa kecilnya berdampak di dalam kehidupannya

Apakah sahabat suka dengan puisi Alone dari Edgar Allan Poe ini? Apakah terjemahan dan makna puisi Alone ini dapat dimengerti?

Ingatan apa yang kalian miliki saat masa kecil?

Kalau saya sih mirip lagu “Masa Kecilku” dari Elfa’s Singer. Mau tahu lagunya? Bisa dengerin dari video Youtube di bawah.

 

Stay Safe … xoxo

 

Baca juga: The Road Not Taken

Baca juga: A Fairy Song, Soneta Shakespeare

Referensi

Edgar Allan Poe, Wikipedia

Alone, American Poetry: The Nineteenth Century (1993)

5 Comments

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *