Nyaman atau Resah? Mengungkap Emosi yang Sering Muncul Saat di Bandara
Pernahkah kamu merasakan jantung berdebar kencang saat menjejakkan kaki di bandara? Atau justru merasa tenang dan siap memulai perjalanan?
Deretan check in counter, layar informasi, dan kerumunan orang yang hilir mudik menciptakan atmosfer yang unik. Bagi sebagian orang, bandara adalah tempat yang membangkitkan kegembiraan. Namun, bagi yang lain, bandara bisa menjadi sumber kecemasan yang tak terhindarkan.
Pengalaman di bandara sering kali memunculkan perasaan yang kompleks baik bagi mereka yang akan berangkat maupun yang mengantarkannya.
Tahun Ini di Bandara Frankfurt
Saya masih ingat dengan jelas suasana Bandara Frankfurt yang sibuk pada hari itu
Antrian panjang di counter, suara derap langkah kaki yang terburu-buru, panggilan boarding yang terdengar dari pengeras suara, dan aroma kopi yang menyeruak dari kafe-kafe di sekitar membuat saya merasa terjaga.
Bandara ini, dengan segala kesibukannya, menjadi persimpangan bagi ribuan cerita. Beberapa berakhir, sementara yang lain baru saja dimulai.
Hari itu, tanggal 6 Juni 2024 tepatnya, saya berada di sana untuk berangkat menunaikan ibadah haji, perjalanan spiritual yang sudah lama saya impikan. Di satu sisi, saya merasa haru, dan penuh syukur karena diberikan kesempatan yang luar biasa dan kemampuan untuk pergi melaksanakan rukun Islam yang kelima.
Namun, di sisi lain, ada kecemasan yang tidak bisa saya abaikan. Pikiran tentang keluarga yang ditinggalkan dan bagaimana jika ini menjadi perjalanan terakhir saya, membuat dada saya sesak. Antara rasa gembira dan kecemasan, saya menemukan diri tenggelam dalam gelombang emosi yang saling kontradiktif.
Saya yakin, banyak di antara kita yang pernah merasakan perasaan dan emosi yang sama saat berada di bandara. Bagaimana perasaanmu? Apakah ada emosi yang lebih mendominasi yang lainnya?
Menganalisa Emosi yang Muncul
Seperti juga bandara, tempat lain seperti misalnya pelabuhan atau stasiun kereta api, sering memunculkan beberapa emosi yang umum.
Kegembiraan adalah salah satu yang paling sering dirasakan, terutama ketika misal akan bepergian ke tempat baru atau pulang kampung untuk bertemu orang-orang yang kita cintai.
Ada juga rasa cemas yang muncul ketika misal datang sudah mepet waktu check in atau ketika menunggu bagasi yang tidak kunjung muncul atau ketika khawatir bagasi overweight. Bagi yang harus berpisah dengan orang terkasih, rasa kesepian dan kesedihan mungkin menjadi teman yang tidak diinginkan.
Kamu mungkin bertanya “Mengapa emosi-emosi ini muncul”?
Emosi-emosi ini muncul karena bandara adalah tempat dimana berbagi macam kemungkinan bertemu, baik itu kegembiraan karena pertemuan atau kesedihan karena perpisahan yang tak terhindarkan. Secara psikologis, bandara bisa menjadi pemicu stres karena perubahan lingkungan, tekanan waktu, dan ketidakpastian saat perjalanan.
Strategi Mengelola Emosi
Bagaimana kita bisa mengelola emosi yang muncul di bandara?
Berdasarkan pengalaman sendiri, salah satu cara efektif adalah dengan persiapan yang matang.
Buatlah packling list termasuk dokumen apa saja yang harus dibawa, jauh-jauh hari sebelum keberangkatan. Dokumen ini penting terutama jika bepergian ke negara yang membutuhkan visa. Untuk jaga-jaga, simpan juga copy paspor, KTP atau ID. Dokumen copy bisa digunakan jika misal kehilangan paspor di negar orang.
Setelah selesai packing, jangan lupa untuk menimbang koper terlebih dahulu untuk menghindari kemungkinan overweight. Tiba di bandara lebih awal juga bisa mengurangi stres karena kita memiliki lebih banyak waktu untuk bersiap-siap. Untuk penerbangan internasional, counter check-in biasanya sudah dibuka 2-3 jam sebelum jadwal penerbangan.
Selain itu, membawa buku untuk dibaca atau mendengarkan musik favorit bisa membantu menenangkan pikiran. Ada baiknya jika kita hanya fokus pada hal-hal positif, seperti tempat indah yang akan kita kunjungi, orang tercinta yang akan kita temui, atau pengalaman seru yang akan kita alami.
Last but not least, persiapan mental sama pentingnya dengan persiapan fisik. Sebelum berangkat, luangkan waktu sejenak untuk menenangkan diri, bisa dengan meditasi atau teknik bernafas, dan memvisualisasikan hal-hal yang baik akan terjadi.
Adakah perjalanan yang dalam waktu dekat ini akan kalian lakukan? Ritual apa yang biasanya kalian lakukan untuk mengelola emosi? Kalau kalian berkenan buat berbagi, kalian bisa tulis di kolom komentar di bawah.
Happy travelling and stay happy
XOXO