Seperti tahun Ramadan sebelumnya, cerita ramadhan 2021 dibuka dengan mempersiapkan diri sebelum datangnya bulan Ramadan.
Bukan hanya secara fisik dan mental, tapi juga membayar utang puasa, membersihkan rumah, melihat jadwal puasa tahun ini, memperbaiki ibadah, mempersiapkan rencana menu makan, dan membuat goal ramadhan tahun ini.
Untuk kalender ramadhan, saya berpatokan pada app muslimpro app.
Yang ternyata ada perbedaan waktu imsak yang cukup signifikan jauh di akhir (sekitar 1 jam) dibandingkan dengan kalender Ramadan dari website ramadan-nrw.de. Sayangnya ini baru saya ketahui di akhir Ramadan.
Jarak waktu yang pendek antara iftar dengan sahur membuat saya selalu terlewat waktu sahur.
Jikapun bangun di waktu sahur, saya jarang mengkonsumsi makanan karena biasanya perut akan lebih lapar di siang hari ketika diisi makanan.
Selama beberapa tahun terakhir, saya menerapkan Intermittent Fasting dimana saya membiarkan perut kosong minimal 16 jam sebelum masuk jam makan. Karenanya saya terbiasa melewatkan sarapan.
Untuk waktu puasa di cerita ramadhan 2021 lebih pendek 1 jam dibandingkan dengan ramadhan tahun 2020.
Kalian bisa melihat dari ramadan kalendar di atas. Seperti juga tahun ini, Ramadhan 2020 saya menggunakan aplikasi Muslim Pro sehingga ada perbedaan waktu imsak di akhir sekitar 1 jam dari jam di atas.
Hamper Ramadhan dari Teman Dekat
Sebelum memasuki ramadhan 2021, Ning – salah seorang teman dekat di sini mengirimkan hamper Ramadhan yang prinsipnya mirip dengan Advent Kalender.
Di dalam keranjang hamper, terdapat 30 amplop atau kotak yang diberi nomor berisikan snack/minuman/masker/hygiene tissue/tissue pembersih kacamata disertai dengan daily reminder, dimana kami akan membukanya sehabis berbuka puasa.
Buat kami, hadiah ini manis banget karena Ning mau meluangkan waktunya untuk semua proses ini (memprint out daily reminder, menggunting kemudian memasukan satu per satu ke dalam amplop bersama snack atau minuman).
Jazakillah Khoiron Katsiron.
Cuaca di Ramadhan 2021
Belum afdol rasanya jika bercerita ramadhan 2021 tanpa membahas soal cuaca, karena memang kebiasaan kami di Jerman setiap harinya adalah mengecek perkiraan cuaca terutama jika ada kegiatan rencana di luar rumah.
Cuaca juga ternyata mempengaruhi jadwal olahraga saya. Jika dibandingkan dengan tahun lalu, cerita ramadhan 2021 ini berisikan raport merah untuk olahraga.
Tahun ini udara begitu dingin, sehingga kebanyakan saya tidak produktif. Saya banyak menghabiskan waktu di depan komputer, entah untuk urusan mencari pekerjaan sampai menyalurkan hobi blogging. Tentu ditemani dengan selimut untuk menutupi sebagian badan.
Sejak musim dingin tahun ini, saya mengalami iritasi kulit sehingga kulit akan gatal-gatal yang tidak tertahankan begitu saya merasakan dingin.
Saya harus mengoleskan body lotion khusus dalam jumlah yang signifikan banyak agar badan tidak merasa gatal. Itulah kenapa selimut tidak pernah lepas dan jadinya kurang bergerak.
Ujungnya ini berdampak pada kondisi badan yang kurang fit untuk puasa 24 jam (karena selalu terlewat sahur), akibat melewatkan rutinitas olahraga.
Tahun lalu saya masih bisa olahraga, bahkan beberapa kali sempat lari sebelum waktu berbuka.
Harapan untuk Ramadhan 2022
Menutup cerita ramadhan 2021, saya ingin menutup dengan harapan semoga dapat berjumpa lagi dengan Ramadhan 1443 H. Semoga sudah tidak dalam kondisi pandemi.
Untuk persiapan tahun ke depan, saya mempunyai goal untuk membayar puasa, memperbaiki dan meningkatkan kualitas ibadah shalat, meningkatkan ilmu agama, rutin berolahraga serta belajar menjaga hati.
Semoga usaha ini dapat dilakukan secara konsisten dan diberikan umur untuk menjalani nikmatnya Ramadhan 1443 H.
Yang pasti tahun depan, saya tidak akan melewatkan sahur lagi.
Bagaimana dengan cerita ramadhan 2021 kalian? share di kolom komentar ya.