Hati-Hati dengan Stress di Masa Pandemi Corona. – Coronavirus SARS-CoV-2 tahun 2019 atau yang lebih dikenal dengan COVID-19, pertama kali menyebar di provinsi Wuhan di Cina. Virus ini kemudian menyebar dengan cepat ke benua Eropa dan seluruh dunia.
Pandemi coronavirus ini sekarang menjadi persoalan darurat kesehatan masyarakat global dengan berbagai konsekuensi kritis bagi kehidupan manusia dan kesehatan mental mereka.
Di masa corona yang kita alami sekarang, sangat rentan sekali stress menghampiri kita. Keterbatasan dalam bersosialisasi, kegiatan dalam kehidupan sehari-hari dan ketidakpastian akan berakhirnya pandemi ini, menimbulkan kecemasan dan stres.
Hal ini semakin diperparah dengan orang yang mengalami kasus kehilangan pekerjaan, sementara mereka tetap harus bertahan hidup dan menghidupi keluarga.
Pinjaman online yang kini marak juga tidak menjadi solusi, karena banyak orang yang menjadi lebih stres karena ketidakmampuan membayar akibat bunga tinggi, tenggat waktu pembayaran yang singkat dan belum adanya pekerjaan.
Sebelum pandemi ini kita sudah akrab dengan istilah stres, tetapi apakah kita mengetahui apa stres itu dan apa yang ditimbulkan oleh badan akibat stres kronis / stres berat.
Eckhart Tolle di dalam bukunya “ A New Earth” menjelaskan bahwa
stress adalah reaksi yang berasal dari penolakan kita akan kondisi yang sekarang kita alami, atau dalam kata lain menginginkan suatu kejadian berbeda dari keadaan sebenarnya1
Tubuh sebenarnya beradaptasi sangat baik dengan stress jangka pendek.
Jika kita tidak stres, kita akan cenderung tidak melakukan persiapan apapun, misalnya mempersiapkan kegiatan harian kita.
Stres dapat membahayakan tubuh dan jiwa jika melibatkan beberapa hal yang menyebabkan kita menjadi lebih stress dengan melibatkan situasi yang kita tidak punya banyak kendali, atau situasi dimana kita melihat kemungkinan menjadi membaiknya kecil.
Jika kita berada di bawah stress kronis, hal yang pertama terjadi adalah pengurangan kualitas dan efektivitas akan apa yang kita kerjakan.
Kemudian ada juga hubungan erat antara stress dan emosi negatif, seperti kecemasan dan amarah. Jika kita tidak dapat mengendalikan atau mengelola stress, hal ini akan menjadi racun bagi tubuh kita dan menimbulkan penyakit.1
Bahaya Stress di Masa Pandemi ini Terhadap Tubuh
Di bawah ini adalah beberapa penyakit disebabkan stress, diantaranya
1. Stress dapat menyebabkan sakit perut.
Sebuah survei di Amerika menunjukan bahwa sekitar 25%, orang mengatakan bahwa mereka mempunyai masalah pencernaan akibat stress.
Mengapa ini terjadi?
Kecemasan yang berkepanjangan menyebabkan menurunnya fungsi pencernaan ketika sistem saraf kita mengalihkan energi nya ke organ-organ dan otot-otot tubuh yang paling penting untuk bertahan hidup.
Gejala yang biasa terjadi akibat menurunnya fungsi pencernaan diantaranya mual, konstipasi, kram perut dan kembung
2. Stress dapat menimbulkan ketegangan otak, yang dapat beresiko menyebabkan penyakit berat.
Stress diartikan oleh tubuh kita sebagai ancaman, hal itu menyebabkan tubuh menjadi siap siaga. Ketika tubuh siap siaga, dia akan mengirimkan sinyal kepada otak untuk mengaktifkan sistem pertahanan tubuh, yang memicu kelenjar adrenalin untuk melepaskan hormon dengan jumlah besar- diantaranya hormone adrenalin dan kortisol.
Ini adalah mekanisme pertahanan tubuh.
Sayangnya, bagi yang mengalami stress berat, sistem pertahanan tubuh ini tetap aktif (karena badan meresponnya sebagai ancaman).
Kadar Hormon kortisol yang tetap meningkat karena sistem pertahanan ini tetap aktif, berpotensi menyebabkan resiko depresi, hipertensi, dan beberapa penyakit kanker.
3. Stress dapat menurunkan daya ingat .
Menurut sebuah penelitian, orang yang rawan stress, sektar 40 persen akan mengalami gangguan kognitif ringan.
Para ilmuwan percaya bahwa tingkat hormone stress yang tinggi dapat merusak atau mengecilkan Hippocampus (area di dalam otak yang bertanggung jawab akan ingatan jangka panjang)
4. Stress dapat mempengaruhi kesuburan.
Ketika kita stress, badan melepaskan hormone yang dapat menekan ovulasi. Berdasarkan sebuah penelitian, mereka menemukan wanita yang tengah menjalani IVF treatment meningkat sebanyak 2,6 persen tingkat keberhasilan program jika mereka juga menjalani stress management program.
Stress kronis juga mempengaruhi kadar testosteron pada kaum laki-laki.
5. Stress dapat menyebabkan sakit jantung.
Stress yang akut dapat meningkatkan resika serangan jantung dan stroke. Sebuah penelitian menemukan bahwa drama atau perselisihan dengan pasangan, atau teman baik atau rekan kerja dapat meningkatkan resiko masalah sakit jantung sampai 34%
Manajemen Stress di Masa Pandemi Corona
Di internet, baik dari website terpercaya seperti website pemerintahan, berita maupun tulisan di blog, dapat kita temukan berbagai cara untuk membantu kita dalam proses adaptasi terkait dengan efek kesehatan mental selama pandemi virus corona ini.
Berikut saya tuliskan di bawah ini beberapa poin yang penting untuk mengatasi stress di masa pandemi yang diambil dari website World Health Organization (WHO), 2020.
1. Tetap berusaha terhubung dengan orang lain.
Krisis kali ini berbeda dengan yang krisis yang ada sebelumnya, kesendirian dan perasaan terisolasi banyak muncul.
Kebutuhan dasar manusia sebagai mahluk sosial adalah bersosialisasi, karena itu penting untuk mengetahui cara apa yang paling pas untuk diri kita sendiri.
Caranya bisa dengan menelpon atau mengirim e-mail kepada teman/saudara/orang tua kita atau bertemu tetapi tetap memperhatikan prosedur berkumpul dan proteksi, seperti misalnya penggunaan masker dan tidak berkumpul dalam jumlah banyak.
2. Membuat rencana kegiatan sehari-hari dan fokus pada self-care.
Untuk yang masih menjalankan kegiatan di rumah, merencanakan kegiatan harian kita sangat penting karena selain membantu tubuh lebih aktif bergerak, juga membuat pikiran kita fokus terhadap hal yang dapat kita control, serta lebih sedikit memikirkan hal yang tidak dapat kita control seperti kapan pandemi ini akan berakhir?
Di sela-sela rencana kegiatan ini, sisipkan juga kegiatan yang mempromosikan self-care, seperti misalnya olahraga, mengkonsumsi makanan sehat, tidur teratur, banyak bergerak, dll.
3. Detox sosial media secara berkala.
Salah satu cara memelihara kesehatan mental kita adalah secara berkala membatasi konsumsi sosial media.
Media sosial dapat membuat kita merasa terhubung dengan orang lain tetapi terlalu banyak informasi yang kita peroleh juga dapat menimbulkan kelelahan pada otak, yang menurunkan self-esteem dan juga kesehatan metal kita.
4. Lampiaskan emosi dengan melakukan kegiatan positif.
Hindari alkohol dan narkoba serta kurangi rokok atau jangan mencoba merokok jika belum pernah.
Ketiga hal tersebut bersifat adiktif, selain dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh juga dapat meningkatkan stress.
5. Carilah hobi positif.
Carilah hobi positif yang dapat membantu kamu mengelola stress di masa pandemi ini. Misalnya dengan menggambar, berkebun, mewarnai, atau bahkan menulis.
Siapa tahu selain kamu menghasilkan karya, juga dapat menghasilkan tambahan uang.
Kesimpulan
Sebuah penelitian menunjukan bahwa semakin tinggi kemampuan mengendalikan situasi stress, akan semakin baik kita mengatasi situasi ini.
Oleh karena itu jika kalian sedang merasa stress di masa pandemi, coba lakukan hal yang disarankan tadi. Jangan tunggu waktu untuk mengambil kendali dalam hidupmu, kalau bukan kamu sendiri lalu siapa lagi.
Buat kamu yang sampai sekarang sudah mampu mengatasinya, coba ceritakan di kolom komentar hal apa yang paling manjur buat kamu dalam menghadapi stress di masa pandemi?
Ternyata benar ya. Penyakit itu datangnya dari pikiran. Kalau pikiran kita stress, tubuh juga ikutan stress. Kalau saya pribada, sering-sering dengerin vidio motivasi dari youtube sih, rasanya cukup membantu banget😁
Hallo Kak Ren. Wah ini informasinya daging semua, thanks yaa
saya jadi teringat obrolan dengan teman waktu saya sedang masa-masanya ngerjain skripsi. Dia singgung saya yg kurusan dan mengaitkannya dengan skripsi saya. are you stress? pertanyaan yg membingungkan sih waktu itu. saya nggak merasa stress dan pola makan pun selalu terjaga. Tapi emang yaa stres emang seringnya ga bisa kita sadari.
Kalo saya nih utk mengatasi stres itu tidur yg lelap, bikin semacam refleksi harian atau refleksi atas apa yg dirasa membuat fikiran jenuh, dan menyibukkan diri dgn baca atau besih-bersih, haha
Kalo saya nih utk mengatasi stres itu tidur yg lelap, bikin semacam refleksi harian atau refleksi atas apa yg dirasa membuat fikiran jenuh, dan menyibukkan diri dgn baca atau besih-bersih, haha
Hallo non … makasih sudah mampir ya … betulll … stress tidak dapat terhindari, stress yang durasi nya pendek dapat membuat kita produktif. Sementara yang kronis / dalam waktu panjang yang dapat membahayakan bagi kesehatan.
wah sama nih kita, stress harus beres-beres. Dengan bergerak biasanya badan memang lebih relax ya dan hasilnya juga melegakan, jadi beres hihihi
jadi tetep ya, hobi adalah penyelamat kita dari stress. kalo gitu aku mau terus makan baksi tiap hari! eh….hehehehe. gak deng, nulis dan gambar tiap hari. itu aja udah suka stress kadang, apalagi kalo ga dikerjain ya, ckckckckck
iya dong, salah satu nya itu. Hobi kan membuat relax. Hehe yang kamu sebutin mah eta stress karena hobi nya jadi ada tuntutan. Eh … eh… tapi kan dirimu udah ada schedule harian yang dibuat, itu bisa mengurangi stress juga karena dirimu tau kapan mengalokasikan waktu untuk menulis dan menggambar.
17 Comments
Astria tri anjani
Ternyata benar ya. Penyakit itu datangnya dari pikiran. Kalau pikiran kita stress, tubuh juga ikutan stress.
Kalau saya pribada, sering-sering dengerin vidio motivasi dari youtube sih, rasanya cukup membantu banget😁
Renov
Hallo Astria… terima kasih sudah berkunjung.
Betul sekali karena kedua nya saling terhubung, tidak berdiri sendiri.
Wah iya, betul. Itu buat saya juga membantu banget.
ghina
Hallo Kak Ren. Wah ini informasinya daging semua, thanks yaa
saya jadi teringat obrolan dengan teman waktu saya sedang masa-masanya ngerjain skripsi. Dia singgung saya yg kurusan dan mengaitkannya dengan skripsi saya. are you stress? pertanyaan yg membingungkan sih waktu itu. saya nggak merasa stress dan pola makan pun selalu terjaga. Tapi emang yaa stres emang seringnya ga bisa kita sadari.
ghina
Kalo saya nih utk mengatasi stres itu tidur yg lelap, bikin semacam refleksi harian atau refleksi atas apa yg dirasa membuat fikiran jenuh, dan menyibukkan diri dgn baca atau besih-bersih, haha
ghina
Kalo saya nih utk mengatasi stres itu tidur yg lelap, bikin semacam refleksi harian atau refleksi atas apa yg dirasa membuat fikiran jenuh, dan menyibukkan diri dgn baca atau besih-bersih, haha
Renov
Hallo non … makasih sudah mampir ya …
betulll … stress tidak dapat terhindari, stress yang durasi nya pendek dapat membuat kita produktif. Sementara yang kronis / dalam waktu panjang yang dapat membahayakan bagi kesehatan.
wah sama nih kita, stress harus beres-beres. Dengan bergerak biasanya badan memang lebih relax ya dan hasilnya juga melegakan, jadi beres hihihi
eka fitriani larasati
jadi tetep ya, hobi adalah penyelamat kita dari stress. kalo gitu aku mau terus makan baksi tiap hari! eh….hehehehe. gak deng, nulis dan gambar tiap hari. itu aja udah suka stress kadang, apalagi kalo ga dikerjain ya, ckckckckck
Renov
iya dong, salah satu nya itu. Hobi kan membuat relax.
Hehe yang kamu sebutin mah eta stress karena hobi nya jadi ada tuntutan.
Eh … eh… tapi kan dirimu udah ada schedule harian yang dibuat, itu bisa mengurangi stress juga karena dirimu tau kapan mengalokasikan waktu untuk menulis dan menggambar.
Tetap semangat… chayoooo
Pingback:
Pingback:
Pingback:
kyndaerim
Kalo aku lebih ke sakit kepala sih teh, nggak ada ya di atas? hihi..
Tapi kalo aku lagi stres palingan rebahan bentar, bahkan tidur, istirahat gitulah, abis itu InsyaAllah bisa normal lagi moodnya 😀
Pingback:
Pingback:
Pingback:
Pingback:
Pingback: